"Stop bilang gak papa, kalau
gak baik baik ajah!"•BrayenAntares. V•
••Bara menarik tangan Queen untuk berbalik menghadap kepada nya, Queen yang memang tak bersiap pun ikut berbalik .
"Sebenci itu lu sama Ray, ha?!"
"Lo nguping?!" Sarkas Queen balik
"Lo terlalu kejam ke Ray, dia juga manusia Queen!"
Queen tersenyum remeh, "Lo gak tau apa apa, lebih baik tutup mulut rapat rapat!" Peringat Queen
Bara membuang muka nya, sambil menggeram frustasi. "Sekarang kasih tau apa yang Lo tau selain Ray bukan anak kandung dari ketua Talaskar!"
"Yang Lo dengar, itu yang gue tau." Ucap Queen pergi melangkah pergi dari hadapan Bara yang mematung.
****
Queen mendudukkan pantat nya di sofa empuk basecamp, sembari mengambil gorengan di atas meja.
Alea melihat Queen dari atas sampe bawah. "Lo dari mana?"
"Jumpa teman lama," ucap Queen
"Ray?, Ngapain?. Biarin dia di situ Ampe mampus!"
"Rah--" ucapan Queen terpotong saat Bara datang dengan rambut berantakan.
"Rahasia!" Sarkas Queen kencang
"Biasa ajah kali," ucap Alea.
"Queen waktu itu Lo bilang kalau di hari acara bang Alex, Talaskar bakal kasih sesuatu di antara kita. Tapi kita gak dapat apa apa," ucap Brian
Oh shit!
"Queen juga gak dapat apa apa tuh," ucap Queen yang jelas itu bohong.
Mereka semua menatap Queen, mencari kebohongan di mata Queen, Queen melirik mereka sinis. "Apa?!"
"Benar gak dapat apa apa?"
"Hm."
"Awas ajah ketahuan."
•~•||•~•
Queen tengah frustasi berat. Oma nya mengunci dirinya bersama Vanya di kamar milik nya. Berdua!
Queen mengambil novel nya kasar lalu membaca nya, tanpa sedikitpun memperdulikan Vanya yang tengah menatap dirinya.
"Kamar Lo burik!" Hina Vanya
"Iya, ke muka Lo."
Vanya menatap Queen tajam. "Tutup mulut Lo!" Tunjuk nya pada Queen
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M Queen
Teen Fiction[PART 1-7 LAGI DI REVISI, SAYA TERLALU BOROS DAN MENGGUNAKAN KATA KATA KASAR TERLALU BANYAK. JADI SEMENTARA DI UNPUBLIS] Dilanjutkan part 8 sampai seterusnya tidak apa apa, masih sambung dengan cerita. Ini cerita tentang seorang gadis yang terpisah...