Dan akhirnya hidup bukan lah tentang menjalani dan menikmati tapi, tentang bagaiman kesabaran mu di uji di tengah masalah yang datang berganti mewarnai hidup.
-Queenssez Gabriella Verhossen-
••
Queen membawa motor Niel pergi dari pekarangan Padang itu.
Dorr!
Arghhh!
Karena kecurigaan Roy saat melihat ada seseorang yang tengah mengintip dari jendela rumah itu, ia menembak tempat itu.
Semua nya menatap rumah kosong itu, jantung mereka berpacu 2x lebih cepat.
"Bang**t!" Sarkas Brayen menembak salah satu pasukan Roy, dan langsung tergeletak tak berdaya
"Jangan bilang Queen sama Alea ada di situ," ucap Brayen pada bara
Bara tak menjawab, ia masih membeku di tempat.
Segera Brian dan teman teman nya untuk pergi ke gudang itu, di waktu yang bersamaan Roy juga menyuruh anak buah nya untuk mengecek.
Deon melangkah, lalu menghadang anak buah Roy. "Yang di sana orang kita," ucap Deon
"Siapa di sana sampai kalian gak mau kita lihat ha," sentak Roy, ia tak ingin ada yang di sembunyi kan.
"Adek gua!" Bentak Brayen yang masih setia memegang pistol
Roy tersentak. Adek Perempuan?
"Buka topeng kalian!" Ucap Roy
"Gak akan!"
"Jika kalian gak mau maka pertumpahan darah pilihan nya," ucap Roy menyeringai. "Pasukan bersiap!" Perintah tegas Roy pada kelompok nya
Fix Roy pcychopath!
Seluruh pasukan yang di bawa Rio bersiap dengan senjata mereka, sedangkan inti Antraxz kalah jauh jumlah dengan Pasukan mereka.
"Mereka gak mungkin lakuin itu," bisik bara pada Niel yang sudah panik
"Nothing is impossible," ucap Roy menyeringai, tangan nya siap menarik trigger ke belakang
Tapi tiba tiba mereka berhenti saat melihat seorang wanita dengan topeng yang amat mereka kenali itu datang.
Seluruh pasukan Roy menurunkan senjata mereka termasuk Roy. Mereka tak tahu jika Queen Darkness lawan mereka
"The Queen of darkness is hare?" Ucap Leon binggung
"Yes I here."
Sorot mata tajam milik Queen yang dapat melumpuhkan tanpa menyentuh itu, senyum devil tercetak jelas di bibir nya dan juga hawa yang tiba tiba menjadi dingin. "Let's play" ucap Queen dengan suara rendah nya, tangan nya memegang pisau berukuran sedang yang siap menancap kapan pun
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M Queen
Teen Fiction[PART 1-7 LAGI DI REVISI, SAYA TERLALU BOROS DAN MENGGUNAKAN KATA KATA KASAR TERLALU BANYAK. JADI SEMENTARA DI UNPUBLIS] Dilanjutkan part 8 sampai seterusnya tidak apa apa, masih sambung dengan cerita. Ini cerita tentang seorang gadis yang terpisah...