"Mereka semua di mana?, Ko pada Ibu ibu yang ada?" Tanya Queen yang baru bangun.
Queen melihat sekeliling nya yang dipenuhi emak emak, mulai dari ibu Alea, Bara, Deon, mereka semua ada membuat Queen merasa aneh.
"Jam berapa ini ya-Tuhan Queen lapar," Queen memegang perutnya.
"Malam kemarin tidur jam berapa sama Abang Abang?" Ucap Indri sembari menyiapkan makanan untuk Queen.
"Ga tau kemarin ketiduran pas nonton film setan," jawab Queen.
"Noh liat noh sekarang jam berapa kamu bangun!" Ucap Bianca menunjuk jam dinding.
"Astaga jam 6 sore, pantes Queen lapar."
"Buruan makan nih." Ucap Indri meniup niup bubur Queen.
Baru saja Queen ingin protes tentang bubur namun langsung disela oleh Indri, "Ini bubur spesial dari Oma, katanya untuk Queen makan biar sehat, bukan dari rumah sakit!"
Mulut Queen terbuka besar, banyak orang yang tobat setelah 1 tahun lamanya dia tidur.
Indri menyuapkan satu sendok bubur ke dalam mulut Queen, Queen merasakan dengan lidahnya, mata Queen langsung membulat, "Enak gila! pake apa ini?" Tanya Queen tak percaya.
"Pake hati," celetuk Bianca
Queen mengelus dadanya sabar, sabar itu orang tua jangan sampai bantal melayang Queen.
"Queen belum mandi ajah cantik yah, cocok nih jadi menantu gak sih?" Celetuk ibu Deon.
Hampir saja bubur yang baru disuap Indri di sembur Queen kalau mulutnya tidak di bekap oleh Indri dengan cepat.
"Jangan lu ngomong gitu, anak gue malas mandi, nanti dia kepede'an, Dakian lagi!" Omel Indri
"Mommy beruntung punya anak kek Queen, sabar banget. Dikatain, dinistakan, difitnah juga diam ajah. Karna di takut sama hukuma akhirat, kalau ga mungkin mommy udah Queen cebur ke kolam ikan!"
"Anak baik baik, jujur, pintar masak, cantik, cerdas. Uh paket lengkap banget, udah lah ku bayar 1 M juga ga papa," ucap ibu Deon.
Ibu bara menaruh black cart serta kartu ATM lain nya, "Ini punya Bara, isinya udah cebol semua"
Semua menoleh ke meja terletak kartu kartu yang tidak bisa dipungkiri kalau isinya bisa ratusan juta.
Queen menutup matanya, "Gak boleh tergoda, Tuhan Bantu hamba untuk tidak tergoda, hamba masih ingin membangakan orang tua saya Tuhan. Namun di depan mata cobaan nya sangat banyak, saya sadar semua hanya titipan, kenapa titipan Lio banyak sekali yah-Tuhan."
Indri menoyor kepala Queen, "Gausah Ngadi Ngadi lu, nanti minta bang Max ajah!" Queen menggosok gosok pelipisnya yang ditoyor Indri kesal.
"Lu pada pikir anak gue, es teh manis pake beli segala kek gitu!"
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M Queen
Teen Fiction[PART 1-7 LAGI DI REVISI, SAYA TERLALU BOROS DAN MENGGUNAKAN KATA KATA KASAR TERLALU BANYAK. JADI SEMENTARA DI UNPUBLIS] Dilanjutkan part 8 sampai seterusnya tidak apa apa, masih sambung dengan cerita. Ini cerita tentang seorang gadis yang terpisah...