Bagian 50

10.8K 868 100
                                    

Sekuat apapun manusia, juga pasti butuh penyemangat kan?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sekuat apapun manusia, juga pasti butuh penyemangat kan?

••

Di gedung tak terpakai yang menjulang tinggi, terdapat Beratus orang menggunakan lambang serigala pada jaket yang mereka kenakan.

Semua nya berkumpul di aula, menunggu ketua mereka untuk maju ke depan.

Derap langkah kaki menggema ke seluruh penjuru aula, badan tegap gagah, melangkahkan kaki nya naik ke atas podium.

Seketika aula menjadi hening tak bersuara.

"Saya Max Damian Verhossen, ketua Mafia Loridz. Dengan ini menyatakan kebangkitan Loridz!!" Suara lantang Max terdengar besar.

Gemuruh tepuk tangan serta teriakan dari begitu banyak orang menyahuti ucapan Max.

"Dendam yang bertahun tahun kita simpan, kini waktunya tiba untuk membalaskan nya pada T a l a s k a r."

Gemuruh teriakan dan sorakan bergemah penuh semangat. Namun terhenti saat ada seseorang menyuarakan pendapat nya.

"Bagaimana kita bisa kalahkan mereka sedangkan jumlah kita cuman ratusan dan mereka ribuan?, Kita butuh bantuan!"

Max tersenyum miring. "Jika butuh bantuan kita punya teman lama. Naravez jawabannya."

Bisik bisikan terdengar. "Naravez sudah hilang seperti di telan bumi, tak ada satupun kabar, yang ada sejak kematian ketua mereka."

"Yang hilang masih bisa dicari."

•~•||•~•

Queen mendribble bola berulang kali, cuman kali ini saja mereka bersaing untuk menang.

Queen dkk berlatih di lapangan outdoor bersama kelas 11. Mereka akan bersaing untuk memilih tim mana yang akan mewakili sekolah dalam perlombaan antar sekolah.

Pertama sih tim Queen ogah ogahan untuk turut ikut, tapi sejak ada Vanya dalam tim di kelas 11. Alea, Alexa dan Jessi langsung terbakar emosi.

Alhasil mereka kini berlatih seperti orang kesurupan. Terlalu bersemangat

Tiba tiba Brayen dkk datang , lalu duduk di kursi penonton. Seketika lapangan outdoor sudah penuh oleh siswi siswi.

Peluit yang di pegang pak Budi berbunyi, bertanda waktu istirahat.

Queen dan teman teman nya menepi, dan duduk di kursi penonton untuk beristirahat.

"Untuk kali ini ajah gue mau mewakili sekolah, titik gak pake koma!!" Keukuh anara

"Udah gue bilang kan?, Mau kakak kelas kek, gue rambang sekali. Gue emang malas main basket, tapi jangan ragukan skil gue!" Ucap Alexa

I'M Queen Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang