"Ayo kita sarapan bersama." Ajak Yn saat Yoongi baru saja turun dari lantai 2 rumah mereka
Yoongi diam, melihat Yn yang tengah menyiapkan makanan di meja makan.
"Tidak. Aku harus bekerja sekarang, ada banyak pasien yang harus aku urus." Tolak Yoongi sembari melihat jam tangan yang terpasang di pergelangan tangan kirinya
Yn mencoba tersenyum walau hatinya terasa sakit. "Ya sudah, kalau begitu aku akan memasukkan makanan ini di kotak makan agar kau bisa--"
"Tidak perlu. Aku sudah terlambat." Sela Yoongi dan berlalu meninggalkan Yn begitu saja
Yn menghela napas berat lalu melihat jam dinding yang masih menunjukkan pukul 6.30 pagi.
"Selalu saja seperti itu. Kau selalu mengabaikanku dan tak pernah sedikit pun menyentuh masakanku." Gumamnya sedih
Yn duduk di meja makan dan memakan masakannya. Saat ia menyendok nasinya ke dalam mulut, air matanya tiba tiba saja menetes dan membasahi kedua pipinya.
Benar benar menyedihkan.
Yn menghabiskan makanannya sembari sesekali mengusap air matanya. Ia tak menyangkah bahwa pernikahan yang dulunya ia bayangkan akan bahagia dan rukun malah menjadi seperti itu, Yoongi selalu mengabaikannya seolah-olah dirinya adalah orang asing disamping lelaki itu.
Bahkan sampai sekarang, Yoongi masih belum menyentuhnya seujung kuku pun. Pegangan tangan, ciuman, pelukan dan melakukan hubungan suami istri, Yn tak mendapatkan itu dari Yoongi.
Benar benar sangat menyedihkan kan?.
Adakalanya Yn ingin berhenti dan mengabaikan lelaki itu juga namun hati kecilnya selalu menolak. Karena ia berstatus istri, ia tentunya harus melayani dan memperhatikan Yoongi walau lelaki itu abai kepadanya.
Seperti tadi, Yn sering kali memasak untuk Yoongi namun lelaki itu tak pernah sekalipun menyentuh atau bahkan memakan masakannya.
Tiap kali seperti itu Yn ingin sekali menanyakan alasan kenapa Yoongi tak mau memakan masakannya tapi setelah melihat raut wajah yang ditunjukkan lelaki itu kepadanya, nyali Yn menciut dan hilang ditelan kegugupan.
Sikap dingin Yn hanya datang jika mereka sedang berdua dan ketika mereka berdua tengah menghadiri undangan rekan kerja atau pertemuan dengan keluarga besar mereka, Yoongi akan bersikap manis padanya hingga membuat ia bingung melihatnya.
Pernah sekali mertua Yn yang merupakan ibu Yoongi meminta keduanya untuk segera memberikan cucu kepadanya dan tentu saja Yoongi mengiyakannya tapi ketika mereka sampai di rumah, Yoongi malah mengatakan kepada Yn untuk tak bermimpi disentuh olehnya.
Bukankah Min Yoongi terlalu jahat pada Yn. Memang apa salahnya melakukan apa yang ibunya suruhkan, lagi pula mereka sudah resmi. Kadang kala Yn ingin mengatakan itu dihadapan Yoongi tapi itu hanya ada di hatinya, ia tak sanggup mengatakan itu.
Ting Tong. Bell rumah berbunyi, mendengar itu Yn langsung berdiri dan berlalu untuk melihat siapa yang datang bertamu.
"Ibu." Ucap Yn setelah membuka pintu rumahnya dan mendapati ibu mertuanya datang berkunjung
Ibu mertua Yn tersenyum simpul dan memeluknya dengan ramah. "Apa kabar sayang, apa kau baik baik sajam?." Tanyanya sembari melepas pelukannya pada Yn
Yn tersenyum manis sembari mengangguk dan mempersilahkan ibu mertuanya masuk lalu duduk di sofa ruang tamunya.
"Ada apa ibu kemari?, apa ingin bertemu dengan Yoongi?. Dia baru saja berangkat ke kantor." Ucap Yn setelah ia dan sang mertua duduk bersebelahan
Ibu mertua menggeleng dan meraih kedua tangan Yn dengan lembut. "Ibu hanya ingin menemuimu. Apa selama ini kau baik baik saja?." Tanyanya lalu tersenyum lembut pada Yn
Yn mengangguk sembari membalas senyuman ibu mertuanya. "Aku baik baik saja bu."
"Benarkah, kalau begitu apa tak masalah ibu bertanya seperti ini kepadamu?. Kapan kau dan Yoongi memberi ibu cucu?. Ibu sudah sangat ingin menggendong cucu seperti teman-teman ibu yang lain."
Yn diam, bingung harus menjawab apa pada ibu mertuanya itu. Ia tak menyangka bahwa mertuanya akan menanyakan hal sensitif itu kepadanya.
Bagaimana cara memberinya cucu jika anaknya saja tidak pernah menyentuhnya. Miris rasanya mengingat fakta yang ingin Yn kubur dalam-dalam.
"Tunggu sebentar ya bu, aku dan Yoongi sedang berusaha memberikan ibu cucu." Jawab Yn berbohong
Ibu mertuanya mengangguk sembari tersenyum tulus pada Yn. "Ibu akan menunggu kalian dan ibu harap rumah tangga kalian akan bahagia selama-lamanya."
"Iya bu, terima kasih." Sahut Yn lalu tersenyum tulus pada sang ibu mertua
****
Yoongi memijit pelipisnya sembari duduk dimeja kerjanya. Tak lama kemudian seorang perawat masuk ke ruangannya sembari tersenyum simpul.
"Sepertinya pasien dokter Min sudah tak ada lagi. Kalau begitu, mau makan siang bersama." Ucap si perawat sembari berjalan ke arah Yoongi
Yoongi mendongak dan tersenyum simpul pada perawat itu. "Hem, ayo makan bersama, Lini." Ucapnya lalu berdiri dan memeluk si perawat yang dipanggilnya Lini
Lini terkekeh didalam pelukan Yoongi. "Dasar manja. Apa kau juga semanja ini pada istrimu?."
Yoongi melepas pelukannya pada Lini dan menggeleng pelan. "Kau tahukan aku menikah dengannya hanya karena paksaan kedua orang tuaku, tentu saja aku tak akan bisa bersikap manja padanya karena aku tak menyukainya sedikitpun."
"Kau harusnya menerimanya saja dan mulai mencintainya." Ucap Lini sedih
Yoongi menggeleng dan merengkuh pinggang Lini. "Aku tak bisa karena ada gadis lain dihatiku.".
Lini mendongak dan menatap Yoongi yang tengah menunduk menatapnya. "Apa itu aku?."
Yoongi mengangguk dan membuat Lini mendengus kecil. "Kau harusnya berhenti menyukaiku. Bukankah ini sudah setahun kau menikah?, seharusnya kau bisa melupakanmu dan mulai mencintai istrimu, bukannya tetap egois dengan mempertahankan hubungan kita."
Yoongi menggeleng pelan dan mengelus pipi Lini dengan jari telunjuknya. "Tak bisa karena aku sudah berjanji kepada ayahmu untuk menjagamu."
"Ayahku sudah meninggal jadi kau bisa mengingkari janjimu."
"Janji tetap janji. Aku sudah berjanji kepada ayahmu untuk menjagamu ketika ia sudah tak ada lagi, jadi aku akan menepati janjiku."
Lini mulai menangis dan menyandarkan kepalanya didada Yoongi. "Kau membuatku terlihat buruk."
"Kau tak buruk."
"Dimata orang-orang aku terlihat seperti perebutan suami orang. Kau membuatku buruk diluaran sana."
"Tapi aku mencintaimu."
"Tidak. Aku tak mencintaimu."
Yoongi menghela napas dan melepaskan pelukannya pada Lini. "Tatap aku Han Lini. Kau masih mencintaiku seperti aku yang selalu mencintaimu. Percayalah padaku hanya kau yang aku cintai karena ini janji kita bersama."
Lini meneteskan air matanya sembari menatap Yoongi yang menatapnya dengan sorot mata tajamnya. "Lalu bagaimana dengan istrimu?. Kalian juga sudah berjanji dihadapan tuhan untuk sehidup semati. Kau tak bisa mengingkari janjimu pada tuhan tapi kau bisa mengingkari janjimu pada ayahku."
Yoongi menggeleng dan memegang kedua bahu Lini. "Jadilah istri keduaku dan aku tak akan mengingkari janji pada siapapun termasuk istriku Jung Yn." Pintanya serius
Tbc
Sad lagi nih 😌
Yang kemarin nantangin author muncullah kau. Ini author buat cerita yang sad lagi nih 😗
Kira-kira kalian rela gak ya kalau di madu?. Kalau author sih mau mau aja soalnya Lini tuh author sendiri 😁
Tapi ending bisa berubah kok, itu tergantung dengan like dan komenan kalian jadi tunggu apa lagi, like dan komen sebanyak-banyaknya ya.
😘😘😘😘
KAMU SEDANG MEMBACA
BTS With Me
FanfictionImagine BTS x Yn Berkisah tentang Y/n dan member BTS. Jung Y/n (Yourname) Kim Taehyung (V) Jeon Jungkook (Jungkook) Park Jimin (Jimin) Kim Seokjin (Jin) Min Yoongi (Suga) Jung Hoseok (J-hope) Kim Namjoon (RM). Peringkat paling mengesankan: #1 reade...