Jungkook | Your Eyes Tale | Pt.8

753 137 5
                                    

[Sebelum membaca cerita ini, ada baiknya kalian mendengarkan lagu BTS - Your Eyes Tale untuk lebih mendalami ceritanya]















Yn menangis di balik pintu rumahnya saat sang ibu telah menyampaikan pesannya pada Jungkook. Air mata yang keluar di pelupuk mata Yn bertambah banyak saat mendengar pesan Jungkook pada sang ibu.

"Baiklah, katakan pada Yn juga bahwa terima kasih untuk semuanya"

Yn menutup mulutnya menahan suara tangisnya yang mungkin saja terdengar oleh Jungkook. Ia tak menyangkah bahwa Jungkook akan menerima keputusannya namun di lain sisi ia tadinya berharap bahwa Jungkook akan memaksa untuk menemuinya.

"Dia sudah pergi" Ucap sang ibu setelah menutup pintu rumah mereka dan mendapati sang anak berdiri di sana dengan banyaknya air mata yang membasahi pipi nya

"Ibu bingung padamu, sebenarnya apa yang terjadi? Kemarin kemarin kau sangat bahagia saat bepergian dengannya tapi sekarang kau menyuruhnya untuk tak menemuimu lagi" Ucap sang ibu sembari mengulurkan tangannya lalu mengusap kepala sang anak dengan sayang

"Ibu" Lirih Yn sembari menatap kosong pada sang ibu yang berdiri didepannya

"Ya, kenapa?"

Sang ibu masih tetap mengelus sayang pada rambut sang anak hingga membuat Yn merasa sedikit lebih baik.

"Aku ingin bisa melihat seperti dulu lagi" Pinta Yn hingga membuat sang ibu menatap pilu kepadanya

Jujur ibu Yn juga sangat ingin bahwa anaknya bisa kembali melihat seperti dulu lagi tapi saat mereka sudah mendapatkan mata yang bisa menggantikan mata Yn saat itu, mata itu tak selalu cocok padanya, dan hal itu lah yang selalu mengganggu sang anak saat mereka mendapatkan kabar tentang donor mata.

"Kau akan bisa melihat saat kita mendapatkan donor mata yang cocok untuk mu"

"Tapi kapan bu? Aku lelah dengan semuanya. Aku lelah saat harus bersabar karena mata mata itu tak cocok untukku jadi sampai kapan aku menemukan mata yang cocok?"

Sang ibu hanya mampu menunduk sedih saat mendengar kekesalan Yn yang telah memuncak. Bukan hanya sang anak yang juga lelah bersabar tapi dirinya juga. Ia sangat ingin melihat Yn bisa kembali seperti dulu lagi tapi jika takdir berkata lagi, ia harus bagaimana kecuali menerima semuanya dengan lapang dada.

"Sudahlah bu, aku memang terlalu egois karena menyusahkan kalian" Ucap Yn sembari mengusap pipinya yang masih basah akan air mata

"Aku akan jalan jalan keluar untuk menenangkan diriku"

Tanpa menunggu balasan sang ibu, Yn lalu meraih ganggang pintu dan membukanya lalu setelah itu ia keluar dari sana meninggalkan sang ibu yang telah menangis tanpa suara di belakangnya.

"Maafkan ibu sayang" Lirih sang ibu saat melihat sang anak berjalan di luar seorang diri






....






Jungkook tak henti hentinya berjalan di belakang Yn saat ia mendapati gadis itu baru saja keluar dari rumahnya. Ingin menyapa namun ia tak bisa. Jadi yang bisa Jungkook lakukan sekarang ada menjaga jarak dengan Yn dan membuat gadis itu nyaman akan ketidak hadirannya.

"Awww"

Yn berteriak kaget saat kakinya tak sengaja tersandung batu yang cukup besar di bawah kakinya namun untung hal itu tak membuatnya terjatuh, sedangkan Jungkook yang berjalan cukup jauh di belakang Yn terhenyak kaget saat mendapati Yn yang tersandung batu.

Yn kembali melanjutkan perjalanan nya setelah sedikit menggeser langkah kakinya untuk menghindari baru tadi, dan Jungkook berlari tanpa suara untuk berada di depan Yn, hal itu ia lakukan untuk menjaga gadis itu dari batu dan hal lainnya yang bisa melukai Yn.

"Kau tahu, aku akan menjadi matamu walau tanpa sepengetahuan mu. Jadi kau tak perlu takut dengan batu atau apapun itu yang nantinya akan menyakitimu" Batin Jungkook

Senyum Jungkook yang tadinya telah terbenam kini mulai terbit lagi, hatinya mulai menghangat saat ia tahu bahwa ia bisa menjadi mata untuk gadis yang berjalan di depannya tanpa sepengetahuan gadis itu.

"Aku tahu, saat ini kau pasti ada dihadapanku. Aku tahu itu,,, ingin rasanya aku menyapamu atau memanggil namamu tapi aku takut aku akan semakin bergantung padamu. Tak apa jika kita seperti ini, aku cukup senang sekarang walau tak bisa mendengar suaramu seperti kemarin" Batin Yn

Sembari berjalan dan melihat kedepan dengan tatapan kosong, Yn tahu bahwa saat ini Jungkook berada di depannya untuk memastikan dirinya baik baik saja. Sejak awal ia berjalan di depan rumah tetangganya, ia telah menyadari kehadiran Jungkook dengan hanya mencium aroma lelaki itu di sekitarnya.

Ingin rasanya Yn menyapa Jungkook tapi rasa bersalah dan keegoisannya membuat mulutnya tertutup rapat hingga ia sadar bahwa lebih baik diam agar tak menambah penyesalan untuk dirinya dan Jungkook.






....






"Indah" Lirih Yn saat ia mendudukkan dirinya di bangku taman komplek rumahnya

Walau tak dapat melihat apa yang ada di sekelilingnya, Yn masih yakin bahwa taman yang ia pijak sekarang masih sama seperti taman yang dulu ia lihat.

Yn mengayunkan kakinya yang tak menapak di tanah dan tangannya terulur ke atas langit. Dapat ia rasakan sinar hanya di tangannya dan setelahnya Yn lalu tersenyum senang saat ia tahu bahwa langit mungkin saja sangat cerah dari hangatnya sinar matahari.

Jungkook yang ikut duduk di ujung bangku taman yang diduduki Yn hanya bisa tersenyum kecil saat melihat senyum yang menghiasi wajah gadis itu.

Ingin rasanya Jungkook duduk tepat di sampingnya namun rasa itu ia urungkan demi kenyamanan Yn yang telah memintanya untuk tak menemuinya lagi.

"Kau tahu, langitnya sangat indah dan juga cerah, awan awan yang tak terlalu banyak di atas sana membuat langit sinar matahari dapat menghangatkan para insan di bumi. Dan melihat senyummu itu juga dapat menghangatkan hatiku. Kau lebih dari matahari, bisa di katakan bahwa kau adalah sumber senyumanku jadi tetaplah tersenyum seperti itu, ku mohon" Batin Jungkook sembari menatap Yn penuh kelembutan

Yn yang masih duduk diam di tempatnya kini mulai menurunkan tangannya yang tadinya terulur dan setelah itu ia memejamkan matanya lalu mencoba merasakan terpaan angin kecil dan hangatnya sinar matahari yang mengenainya wajahnya.


















Tbc

BTS With MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang