Taehyung | I, You and Her | Pt.3 End

547 112 34
                                    

Ku baringkan tubuhku dikasur ku yang empuk dan memejamkan mataku. Namun belum genap semenit aku tertidur, ku dengar pintu kamarku terbuka. Penasaran, ku buka pejaman mataku dan ku lihat Taehyung tengah tersenyum lebar di sampingku.

"Tidur saja, aku hanya ingin melihatmu." Ucapnya hingga membuat hatiku sedikit luluh

Jujur saja, aku masih kesal dengan sikapnya di bis tadi. Terlalu menyebalkan hingga membuatku cemburu bukan main.

Ku dudukkan diriku dan memandang Taehyung yang juga tengah memandangku sembari duduk di sisi kasurku.

"Kau sungguh menyukainya ya?." Tanyaku merujuk pada perasaannya ke Hana

Taehyung tersenyum simpul sembari mengangguk kecil.

Tentu, ini pertama kalinya ia terbuka tentang perasaannya kepadaku dan ini pertama kalinya juga ia jatuh cinta. Haruskah aku tetap diam dan mengabaikan perasaannya itu?, lagi pula cinta pertama biasanya tak akan berhasil.

"Aku ingin bertanya, benda apa yang paling di sukai perempuan?, coklat atau boneka?."

"Tidak keduanya." Jawabku merujuk kepada diriku sendiri, itu karena aku tak suka coklat dan boneka

Taehyung mendengus kesal sembari melihat kepadaku. "Itukan kau, bukan Hana."

Aku tersenyum kecil lalu menunduk sedih. "Salahkan dirimu yang bertanya kepadaku." Sahutku lalu mendongak dan menatap Taehyung

Taehyung mencebikkan bibirnya kesal. "Kalau begitu aku akan memberikan coklat saja, sepertinya dia suka yang seperti itu."

"Ya sudah kalau itu mau mu." Balasku acuh, sedikit kesal dan juga cemburu terhadapnya

Taehyung membaringkan dirinya di kasurku lalu melihat ke arahku dengan mata indahnya. "Haruskah besok aku menyatakan perasaanku kepadanya?."

Aku diam, tertegun dan juga tak suka dengan pertanyaan Taehyung barusan. "Jangan."

Taehyung mengerutkan keningnya bingung. "Kenapa?."

Aku melihat ke arah lain, mencoba mencari alasan dari pernyataanku tadi. "Itu karena kau baru mengenalnya. Kau harus lebih mengenalnya sebelum menyatakan perasaanmu. Bukankah aneh menyatakan perasaan pada seseorang padahal baru kenal sehari." Jelasku lalu melihat ke arahnya

Taehyung mengangguk paham dan tersenyum lebar kepadaku. "Seperti yang diharapkan, temanku ini memang yang terbaik." Pujinya kepadaku

Taehyung pun bangun dari pembaringannya dan berlalu dari hadapanku. Sebelum ia keluar dari kamarku, ia berbalik ke arahku sembari tersenyum senang lalu keluar dari sini.

Ada sedikit penyesalan yang mengganjal di hatiku. Harusnya aku mengakui perasaanku kepadanya tapi karena aku takut ia menjauh dariku, aku malah memendam perasaan ini. Menyedihkan sekali.

****

Keesokan harinya, saat aku dan Taehyung hendak ke sekolah, ia lebih dulu mengajakku untuk ke minimarket dekat halte. Saat aku tanya kenapa, ia mengatakan ingin membeli coklat untuk diberikan pada Hana.

Dan benar saja, saat aku dan Taehyung bertemu dengan Hana di bis, ia langsung memberikan coklat itu kepadanya. Aku yang melihat itu dari kursi belakang tempat keduanya duduk tak bisa menahan perasaan sakitku.

Keduanya terlihat tertawa bahagia tanpa tahu perasaanku di sini.

Beberapa menit kemudian, bis yang kami naiki akhirnya berhenti di halte dekat sekolah kami. Langsung saja aku turun dari bis tanpa bertegur sapa dengan Taehyung dan Hana.

Saat sudah turun dari bis, aku berbalik untuk melihat keduanya, apakah mereka hendak mengejarku atau tidak tapi yang ku lihat mereka malah berpegangan tangan.

BTS With MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang