Seokjin | Dia | Pt.3

429 100 7
                                    

Ost. The one - To love you








"Aku menunggumu." Ucap Seokjin hingga mampu membuat jantung Yn berdegup kencang

Yn diam dan tak tahu harus berbuat apa. Hatinya berbanding terbalik dengan niatnya tadi. Karena hatinya masih berdebar saat melihat Seokjin setelah ia memantapkan dirinya untuk melupakan pria itu.

"Aku menunggumu. Ayo kita pulang bersama." Ajak Seokjin pada Yn sembari menahan pintu lift yang hendak tertutup menggunakan kedua tangannya

Yn masih diam, memikirkan langkah apa yang harus ia ambil, menerima ajakan pulan Seokjin atau menolak.

Yn menghela napas lalu menekan tombol agar pintu liftnya terbuka. Setelahnya, gadis itu keluar dan berhenti tepat di hadapan Seokjin.

"Maaf, tapi aku tak pantas untuk pulang bersama anda." Tolaknya sopan

Seokjin menarik kedua tangan Yn dan mengenggamnya erat. "Ku mohon ikutlah denganku, ada banyak hal yang ingin aku bicara kepadamu." Pintanya sembari menatap Yn dengan sorot mata memelas

Yn melirik ke sekitarnya, mendapati beberapa karyawan tengah memandanginya dan Seokjin secara bergantian. Dari sorot mata mereka, bisa ia lihat bahwa mereka tak menyukainya.

Yn lantas menghempaskan tangan Seokjin darinya dan menarik tangannya dari pria itu.

"Maaf pak, sepertinya saya harus pergi duluan. Permisi" Pamitnya dan berlalu dari hadapan Seokjin

Seokjin melihat kepergian Yn dengan sorot mata yang terlihat sedih, sedangkan Yn pergi meninggalkannya dengan perasaan yang sama sakitnya dengan Seokjin.

Tepat saat Yn keluar dari gedung kantor, sebuah taxi berhenti di depannya hingga ia masuk ke dalam sana. Di sepanjang perjalanan pulang, ia menangis dalam dia. Hatinya terlalu sakit mengingat fakta bahwa Seokjin masih memperlakukan nya dengan baik tadi.

"Dasar bodoh. Jika sudah memiliki yang lain, kau seharusnya tak bersikap baik kepadaku. Kau tak paham ya tentang perasaanku ini. Sampai sekarang, aku masih menyukaimu... Ingin rasanya aku melupakanmu tapi aku tak bisa." Gumamnya sedih sembari melihat keluar jendela taxi

Sama seperti Yn. Seokjin menyetir sembari menahan perasaannya yang tersakiti. Kesal, ia sangat kesal dengan keadaan yang di alaminya. Andai saja ia tak menikah, mungkin saja ia dan Yn telah berkencan sekarang.

"Aku benar benar bodoh. Harusnya dulu aku menolak perjodohan itu. Lihat sekarang yang terjadi kepadaku, pernikahan ku menjadi kacau dan gadis yang ku sukai juga ikut tersakiti karenaku." Ucapnya kesal

****

Malam hari, Yn tak bisa tidur dan memilih bermain game online di handphonenya. Ia tertawa keras saat kalah melawan rivalnya namun sedetik kemudian ia malah menangis keras.

"Sebenarnya ada apa denganku?. Kenapa aku seperti ini lagi." Tanyanya pada dirinya sendiri

Yn ingat, dulu ia pernah seperti ini, menyibukkan dirinya demi melupakan Seokjin dan sekarang ia malah melakukan hal yang sama.

"Hanya aku yang seperti ini sedang dia, dia sudah bahagia dengan wanita lain..."

"Dasar aku, kenapa aku tak paham juga dengan semua ini. Kenapa hatiku tetap saja menyukainya setelah di sakiti olehnya."

"Aku juga ingin bahagia... Sangat ingin bahagia."

"Aku ingin bahagia bersamanya..."

"Kenapa di hatiku hanya ada dia?. Jika begini terus, aku mungkin akan berakhir menjadi orang yang egois."

BTS With MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang