Yoongi | Goodbye | Pt.2

507 110 10
                                    

Waktu telah menunjukkan pukul 9 malam dan Yn tengah duduk di sofa ruang tamunya, menunggu suaminya pulang. Ia menoleh, melihat jam dinding lalu tersenyum miris ketika melihat handphone yang di pegangnya tak menunjukkan balasan chatnya dari Yoongi.

Yn menunduk, tak tahan dengan rasa sakit yang mendera hatinya. Harus kah tiap hari ia mempedulikan lelaki itu namun tak pernah sedikit pun mendapat balasan darinya. Ia akui, dirinya juga lelah namun demi keutuhan rumah tangganya, ia menahan semua itu dan mencoba tegar walau kadanh kala ia harus menangis untuk meluapkan rasa sakitnya.

Yn mendongak, mengusap pipinya yang basah dengan jari-jari lentiknya, memperlihatkan cincin pernikahannya bersama Yoongi dari jarinya itu.

Tak lama kemudian, Yn mendengar suara mesin mobil dari luar rumahnya. Mengira Yoongi sudah pulang, ia lantas berdiri dan berlalu membuka pintu rumah mereka dan benar adanya, Yoongi sudah berdiri didepan pintu sembari memasang raut wajah yang lelah.

"Kau pasti le---"

Niat hati ingin sedikit berbicara dengan Yoongi, lelaki itu malah berlalu melewati Yn hingga membuatnya berhenti berucap dan menutup pintu rumah mereka dengan hati yang kembali teriris sakit.

Yn memasuki kamarnya dengan Yoongi. Ia tersenyum simpul saat mendapati sang suami tengah berganti baju disana. "Biar aku bantu." Ucapnya saat ia sudah berada di depan Yoongi

Yn yang hendak membantu membuka kancing kemeja putih Yoongi malah ditahan oleh suaminya dengan lirikan mata yang dingin. "Jangan menyentuhku." Ucap Yoongi padanya

Yn mengangguk pasrah sembari tersenyum pada Yoongi. Ingin memperlihatkan pada suaminya itu bahwa ia baik-baik saja walau sering mendapat penolakan darinya.

Yn lantas berlalu dari hadapan Yoongi dan duduk di ranjang mereka, menunggu sang suami yang masih berkutat dengan pakaiannya.

"Tadi siang ibu datang dan bertanya tentang hubungan kita dan kapan kita akan memberinya cucu." Ucap Yn hingga membuat aktifitas Yoongi terhenti

Yoongi berbalik ke arah Yn dan memandang istrinya itu dengan raut wajah dingin. "Katakan pada ibu bahwa aku akan segera memberinya cucu, tapi tidak denganmu."

"Apa?." Kaget Yn, ia yang tadinya tengah menunduk takut lantas mendongak dan menatap Yoongi dengan tatapan bertanya

Yoongi berbalik memunggungi Yn sembari memasang piyamanya. "Aku akan menikahi kekasihku dan memberi ibu cucu, jadi kau tak perlu repot-repot lagi."

Yn menggeleng sembari berdiri dengan raut wajah yang tak percaya dengan pernyataan Yoongi kepadanya. "Jadi kau akan menikah lagi?. Lalu bagaimana denganku?."

Yoongi berbalik. "Terserah kau, kau ingin mempertahankan pernikahan ini atau menerima keinginanku untuk menikah lagi." Jawabnya dingin

Perlahan air mata Yn kembali menetes dan membasahi pipinya. "Apa kau sungguh tak pernah menganggapku sebagai istrimu?. Kenapa?. Apa karena aku tak secantik kekasihmu?."

Yoongi menggeleng. "Karena dari awal aku memang tak mencintaimu dan dihatiku hanya ada Lini."

.

Kini Yn tengah tertidur di kamar yang berbeda dengan Yoongi. Jika biasanya ia tetap tidur disamping lelaki itu dengan bantal sebagai penghalang di antara mereka, kali ini tidak. Ia tak sanggup tidur seranjang dengan Yoongi setelah lelaki itu menyakiti hatinya.

Jika memang Yoongi tak menyukainya, harusnya ia tak pernah menikahinya namun apa yang ia dapat sekarang, kesakitan bertubi-tubi dari lelaki itu. Ia marah, kesal, sedih dan hancur diwaktu yang bersamaan.

Lagi, Yn menitihkan air matanya mengingat hari pernikahannya dengan Yoongi dulu. Saat itu, ia berpikir bahwa setelah menikah dengan lelaki itu hidupnya akan bahagia tapi kenyataannya berbeda, ia menderita selama masa pernikahan mereka.

Saat Yn hendak memejamkan matanya, handphone yang ia simpan disamping bantalnya tiba-tiba saja berbunyi. Setelah ia melihat layar handphonenya, dirinya di kejutkan dengan panggilan sang ibu yang terkesan mendadak dan tak ingat waktu.

"Halo. Ada apa bu?." Ucap Yn setelah mengangkat dari ibunya

"Hiks...hiks..."

Yn membatu diam setelah mendengar tangis sang ibu diseberang sana. "Ada apa bu?. Apa terjadi sesuatu?. Ibu dimana?." Tanyanya dengan panik sembari mendudukkan dirinya dan bersandar dikepala ranjang

"Ayahmu... Hiks hiks...."

Semakin panik, Yn dibuat berdebar takut setelah ibunya menyebut ayahnya. "Ayah?. Ada apa dengannya?."

"Ayahmu masuk rumah sakit..."

"Di rumah sakit mana?. Aku akan ke sana sekar--" Tanya Yn, hendak bergegas ke rumah sakit namun disela oleh ibunya

"Tak perlu nak. Biar ibu saja. Ibu hanya ingin memberitahumu, ibu berharap kau mendoakan ayahmu agar ia tak kenapa-napa. Tetaplah di sana dan jaga suamimu, ia pasti lelah setelah bekerja di rumah sakit seharian."

Pasrah, Yn mengangguk kecil sembari dalam hati ia berdoa untuk keselamatan ayahnya. "Baiklah bu. Kalau begitu jaga diri ibu di sana. Jika ibu butuh sesuatu, telpon aku."

Yn mematikan sambungan telponnya dan memijit pelipisnya yang tiba-tiba saja terasa sakit. "Ada apa lagi sekarang. Kenapa ayah harus masuk rumah sakit setelah keadaan rumah tanggaku di ambang kehancuran. Apa tuhan sama sekali tak menyayangiku dan membiarkan ku hidup bahagia?... Aku lelah seperti ini terus... Hiks hiks." Gumamnya dan kembali menangis sekali lagi

****

Keesokan harinya, saat Yoongi hendak berangkat ke rumah sakit, Yn menahannya dengan raut wajah yang sedih.

"Apa aku boleh ikut ke rumah sakit bersamamu?." Tanya Yn sembari menahan tangan Yoongi yang hendak keluar rumah

Yoongi berbalik dan menatap Yn dengan raut wajah dinginnya. "Untuk apa?. Jika tidak ada yang penting, tak usah ikut."

Yn menunduk takut sembari menggeleng pelan. "Ayahku semalam masuk rumah sakit di tempat mu bekerja, aku hanya ingin ikut dan memastikan kesehatannya."

Yoongi menghela napas dan kemudian mengangguk kecil. "Ya sudah."

.

Kini Yn tengah duduk disamping Yoongi yang tengah menyetiri mobilnya. Sesekali ia menoleh ke arah Yoongi dan tersenyum kecil saat melihat sang suami yang terlihat sangat fokus.

Tak lama kemudian, keduanya sudah sampai di rumah sakit dan tanpa mengatakan apapun lagi pada Yoongi saat ia keluar dari mobilnya, Yn lantas berlari pergi memasuki gedung rumah sakit.

Yn tersenyum lega saat ia membuka ruangan inap tempat ayahnya berada dan mendapatinya tengah tersenyum sembari mengobrol dengan istrinya yang tak lain ialah ibu Yn.

"Ayah." Panggil Yn sembari berlari menghampiri sang ayah

Ayah Yn tersenyum lebar melihat sang putri yang kini tengah menangis dan berdiri disisi kanannya. "Anak ayah cengeng sekali. Ayah tak apa-apa sayang. Ayahmu ini sangat kuat, kau tahu itu kan."

Yn menggeleng lalu memeluk sang ayah yang masih terbaring di ranjang rumah sakit. "Ayah membuatku tak bisa tidur semalam. Apa ayah tau bahwa aku sangat mengkhawatirkan ayah?, bagiku ayah satu-satunya lelaki yang paling aku sayang di dunia ini."

"Lalu bagaimana dengan suamimu?, kau tak menyayanginya?." Tanya sang ayah hingga membuat Yn terdiam kaget

Yn melepas pelukannya pada sang ayah dan menggeleng kecil. "Aku juga menyayanginya tapi bagiku, ayah lah yang paling nomor satu." Jawabnya sembari tersenyum lebar

Rasanya ada penyesalan yang menyerang hati Yn saat berbohong pada sang ayah. Ia memang menyayangi Yoongi tapi tidak dengan lelaki itu kepadanya.











Tbc

Jangan mewek ya gais 😭😭😭

Kasihan banget Yn yang gak di anggap sama Yoongi. Yoongi jahat ih, masa gadis sebaik itu di sia-sia in. Belum tentu kan kekasihnya dia lebih baik dari pada Yn. 😔

Seperti biasa gais. Like dan komen juseyo 😘😗😗😉

BTS With MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang