Taehyung | Smile Boy

2.2K 245 2
                                        

Namaku Jung Yn, dan tahun ini usiaku menginjak 17thn. Sejujurnya tak ada yang special di usiaku saat ini. Kedua orang tuaku sibuk dengan pekerjaan mereka, adik perempuanku bahkan membenciku tetapi itu lebih baik karena aku bisa merayakan ulang tahunku kali ini bersama nenekku yang terbaring di rumah sakit dari pada membuat pesta yang besar dan mengundang teman sekelasku ke rumah.


"Nenek, aku datang" Ucapku mencoba untuk terdengar ceria saat ku masuki ruang rawat nenek

Ku lihat di depan sana nenekku tengah tertidur dengan selang infus di sisi kanannya. Melihat itu rasanya hatiku teriris pisau yang sangat tajam. Bagiku ialah semangatku selama ini dan tanpa ia, aku bukanlah siapa siapa.

Aku lalu menyimpan sekantung buah buahan yang sebelumnya ku beli di atas nakas dekat nenek tertidur setelah itu berjalan dengan pelan ke arah sofa di sudut ruangan ini. Aku lalu mendudukkan diriku di sofa setelah itu membaca beberapa lembar surat kabar yang sebelumnya tergeletak di atas meja sofa. Aku menghela napas sesaat setelah itu berdiri dari duduk ku. Aku menoleh ke samping dan mendapati nenekku yang masih terlelap dalam tidurnya, setelahnya aku lalu melangkahkan kakiku keluar dari ruang rawat nenek untuk sekedar berjalan jalan di sekitar rumah sakit.

Saat aku berjalan di lorong rumah sakit, aku tertegun saat mendengar suara tawa seseorang yang terdengar sangat senang, aku lalu mengedarkan pandangan dan pendengaran ku untuk menemukan asal suara tawa tersebut hingga aku menoleh ke arah pintu di samping kiriku. Aku mendekat dan mengintip kepintu di depan ku yang setengahnya berlapiskan kaca bening yang mampu membuatku melihat siapa yang ada di dalam sana.

Aku kembali tertegun saat melihat anak laki laki yang terlihat seusia denganku tengah tertawa bersama dokter yang memeriksanya di dalam. Aku mencebikkan bibirku kesal saat kembali melihat anak itu tertawa tanpa beban sedangkan di sekitarnya terdapat beberapa alat rumah sakit yang seperti monitor yang menunjukkan detak jantung dan sebagainya.

"Bodoh. Bagaimana bisa ia tertawa seperti itu saat alat di sampingnya menunjukkan bahwa kondisinya sangat lemah" Gumamku masih sambil melihatnya

Aku tiba tiba saja terdiam setelah menggumakan kata yang terdengar mengejek dari mulutku. Apa pantas aku mengatakan hal seperti itu pada seseorang yang tengah sakit di dalam sana. Aku tak seharusnya mengatakan itu mengingat aku juga memiliki seseorang yang aku sayangi tengah berada pada kondisi yang sama sepertinya. Huh,,, dunia ini tidak adil. Kenapa orang orang yang baik selalu mendapatkan waktu yang sedikit?

"Siapa kau?"

Aku tertegun saat pintu didepanku tiba tiba saja terbuka dan menampakkan sosok dokter berseragam putih dengan papan nama yang tertempel di seragamnya, Dr. Seokjin. Aku lalu memundurkan diriku saat ia sudah keluar dari sana dan menutup pintunya dengan rapat.

"Apa kau keluarga dari pasien bernama taehyung?" Tanyanya dan langsung ku jawab dengan gelengan

"Bukan ya? Aku pikir kau keluarganya, karena sejak ia di rawat di sini, keluarganya sama sekali belum menjengungnya padahal keadaan taehyung saat ini sangat kritis" Ucapnya

Aku terdiam dan entah kenapa hatiku terasa sakit. Bagaimana bisa keluarganya tak menjenguknya disaat waktunya seperti ini. Apa mereka membuangnya? Kenapa? Seharusnya mereka ada di saat saat ia tengah kritis.

"Jangan mengasihani nya. Walaupun kondisinya kritis tapi ia adalah anak yang ceria dan tak mudah menyerah" Ucapnya lagi yang seolah olah mengetahui isi hatiku

"Dok, memangnya pasien yang berada di dalam__ maksudku taehyung, sedang sakit apa ya dok?" Tanyaku penasaran

Benar. Aku sangat penasaran atau merasa kasihan padanya hingga rasanya aku sangat ingin menolongnya atau tidak menemaninya di waktu waktu kritisnya. Aku yakin, walaupun ia terlihat ceria seperti tadi tapi sejujurnya ia pasti merasa kesepian dan butuh seseorang untuk berada di sampingnya karena aku tahu bagaimana rasanya di tinggalkan.

BTS With MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang