Namjoon | The Storm Hit My Heart | Pt.4

429 108 4
                                    

"Bekerjalah di sini, aku tahu kau butuh pekerjaan kan?" Ucap Namjoon hingga membuat aku diam lalu berbalik ke arahnya

"Terima kasih" Balasku lalu tersenyum senang kepada Namjoon

Ya, sedikit senang karena dia tahu apa yang aku inginkan.

Aku pun berbalik dan berniat pergi dari sana namun sesuatu yang aneh tiba tiba saja terucap di mulutnya.

"Jung Yn" Panggilnya lagi

Mau tak mau aku berbalik dan melihat bingung kepadanya.

"Ada yang ingin aku pastikan kepadamu" Ucap Namjoon sembari menghampiriku

Tak lama kemudian, ia sudah berdiri di hadapanku.

Benar benar berbeda. Sekarang dia sudah nampak keren dengan jas mahal yang membalut tubuhnya. Sangat berbeda dengan Kim Namjoon yang dulu aku kenal.

"Apa yang ingin kau pastikan?" Tanyaku saat ia tiba tiba saja memegang kedua bahuku dan menatap tepat di manik mataku

"Perasaanku kepadamu" Jawab Namjoon lalu mendekatkan wajahnya ke wajahku

Perlahan, bibirnya dan bibirku saling bertemu rasa, memberikan getaran aneh di hatiku. Sangat aneh hingga tanpa sadar, ku pejamkan mataku, menunggu apa yang akan dia lakukan kepadaku.

Namun nihil, dia hanya menempatkan bibirnya di atas bibirku tanpa berbuat sesuatu yang jauh.

Cukup lama hingga ia menjauh dariku.

"Kau menyukaiku?" Tanyaku setelah aku sadar apa yang ingin Namjoon pastikan kepadaku

Apalagi, kalau bukan dia menyukaiku.

"Tidak" Jawabnya dingin

****

Namjoon Pov

Bohong jika aku bilang aku tak menyukainya. Jelas jelas saat aku menciumnya, jantungku berdetak sangat cepat, terasa memenangkan sebuah lotre yang sangat besar.

Benar, aku menyukainya. Aku menyukainya, makanya aku hanya mengecup bibirnya tanpa melakukan sesuatu yang jauh.

Aku takut jika aku melewati batas, ia akan membenciku dan menganggapku laki laki yang buruk.

Aku hanya ingin terlihat baik di matanya. Walaupun kini aku sudah berubah, di dalam diriku aku tetaplah si cupu Kim Namjoon.

Setelah menjawab pertanyaannya, ia berbalik dan pergi begitu saja dari ruanganku. Bisa ku lihat dari lubuk matanya bahwa ia kesal kepadaku tapi ini bukan waktunya untuk mengakui perasaanku kepadanya.

Aku ingin lihat, seberapa berubahnya ia sekarang. Apa dia tetap Jung Yn yang aku kenal atau bukan.

Flashback

"Aku ingin itu" Ucapnya saat kami tengah jalan berdua dan ia menunjuk ke arah mesin penjepit boneka

Ya, ini kenanganku dan Yn di masa lalu. Sedikit mengingat seperti apa dia.

Awalnya ku pikir dia adalah sosok yang dingin, namun di balik itu semua, dia sangat hangat hingga rasanya nyaman bersama dengannya.

"Kau mau?" Tanyaku memastikan

Yn mengangguk lalu menunjuk ke dalam mesin penjepit boneka. Ia menunjuk boneka berbentuk koala berwarna abu abu.

"Iya, aku ingin itu" Jawabnya

"Ya sudah, karena hari ini kau sudah menemaniku, aku akan memenangkan permainan ini untukmu" Sahutku bersemangat

Awalnya aku mengajak Yoona untuk kencan bersamaku di taman bermain namun ia memiliki alasan untuk tak datang, katanya ibunya sedang membutuhkannya.

Rasanya kesal hingga tanpa sadar aku menggerutu saat tengah mengajar Yn di perpustakaan.

"Hari minggu, mau ikut denganku ke taman bermain?" Tanyanya tiba tiba, seolah ia peka dengan apa yang ku inginkan

"Yeay, berhasil" Teriak Yn girang saat aku berhasil mendapatkan boneka yang di inginkan

Ini pertama kalinya aku melihat ia tersenyum dan tertawa seperti itu. Sangat lucu, hingga tanpa sadar aku merasakan angin segar yang menerpa hatiku.

"Terima kasih Kim Namjoon" Ucapnya lalu membuat love dengan kedua tangannya yang ia angkat ke atas

Benar benar lucu. Ku pikir dia sangat dingin namun sekarang dia sangat menggemaskan. Berbeda dengan yang di katakan teman temanku tentangnya. Kata mereka, Yn sangat dingin dan menyebalkan hingga tak seorang pun yang ingin dekat dengannya.

Flashback End

****

You Pov

Rasanya aneh bekerja dengan Namjoon. Ku pikir ia hanya bercanda saat ia menyuruhku bekerja di kantornya namun setelahnya, aku mendapat telpon dari kantor yang menyuruhku bersiap siap untuk menemani Namjoon dalam perjalanan kerjanya.

Ya, sekarang aku tengah bersama Namjoon, duduk di sampingnya di dalam pesawat yang sudah lepas landas dari tadi.

"Kenapa kau mengajakku?, aku tak terlalu baik menjadi sekertarismu" Ucapku setelah sekian lama menahan gejolak aneh ini

Namjoon menggeleng lalu tersenyum tipis, "Karena menurutku kau yang pantas untuk pekerjaan ini"

Entah apa yang ia pikirkan, menurutku, aku terlalu jauh dari kata pantas.

Setelahnya, aku pun memejamkan mataku dan mencoba tertidur dengan nyaman namun aku merasa gelisah. Rasanya tak nyaman jika tidur tanpa memeluk sesuatu.

Namun sesuatu tiba tiba saja berada di atas tanganku yang terlipat, sesuatu yang empuk dan berbulu. Saat ku lihat, ternyata boneka berbentuk koala.

"Tidurlah dengan memeluk itu" Ucap Namjoon

Aku diam, lalu memperhatikan boneka koala itu. Rasanya ada sesuatu yang tak asing, namun aku lupa, apa itu.

"Ini milikmu?" Tanyaku pada Namjoon namun dia hanya diam lalu memejamkan matanya di sampingku

Boneka ini rasanya sangat familiar di mataku tapi aku lupa, kenangan apa itu. Apa ini menyangkut diriku di masa lalu?.

Aku pun tersenyum simpul lalu memeluk boneka itu. Ku pejamkan mataku dan setelah itu mulai terlelap dalam tidurku.

****

Beberapa jam kemudian, aku dan Namjoon sudah sampai di hotel yang berada Paris. Dari kamar ini, aku bisa melihat jelas penampakan menara Eiffel di depan sana.

"Cantik" Puji ku lalu tersenyum senang

Dulu aku pernah berkata pada diriku sendiri, jika aku sudah sukses aku akan pergi ke Paris dan melihat menara Eiffel.

Walaupun sekarang aku tak sesukses itu, tapi aku bisa melihat menara Eiffel dan ini semua berkat Kim Namjoon.

Entah kenapa, aku kembali merasa bersalah kepadanya. Dulu, aku mendekatinya untuk membalas Yoona dan sekarang, lagi lagi aku mendekatinya untuk mendapatkan pekerjaan.

Benar benar tak tahu malu.

****

Namjoon Pov

Akhirnya, aku bisa mewujudkan keinginan Yn. Dulu, saat kami tengah belajar di perpustakaan, ia tersenyum lebar saat mendapati gambar menara Eiffel di dalam buku yang di bacanya.

"Kau suka?" Tanyaku kala itu

Ia tersenyum lebar sembari mengangguk dengan antusias.

"Nanti, jika aku sudah sukses aku akan pergi ke Paris dan melihat menara Eiffel. Tapi jika aku belum sukses, aku akan tetap pergi di sana bersama seseorang yang aku sukai. Duduk di taman dekat menara Eiffel, sembari memandangi menara itu dengan senang hati" Jelasnya yang tanpa sadar membuat sudut bibirku terangkan membentuk senyum kecil

Rasanya senang sudah bisa mengabulkan keinginannya walau aku tak tahu perasaannya kepadaku.

Aku menyukainya tapi aku tak yakin dia menyukaiku atau tidak. Benar benar tak yakin sampai rasanya aku takut bertanya kepadanya. Apa kau menyukaiku juga, Jung Yn?.











Tbc

BTS With MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang