Namjoon | The Storm Hit My Heart | Pt.2

400 98 3
                                    

"Hai Namjoon" Sapaku pada Namjoon saat melihat ia tengah asik membaca buku di perpustakaan

Segera ku hampiri dia dan tersenyum lebar kepadanya.

"Oh, hai juga" Sapanya balik lalu menutup buku bacaannya

"Kebetulan sekali kita bertemu di sini, kau sendirian?, tak bersama Yoona atau teman temanmu?" Sahutku dan di balas anggukan olehnya

"Yoona bilang dia ada urusan keluarga, sedangkan teman temanku tak tahu ada dimana" Jawab Namjoon lalu tersenyum kecil

Urusan keluarga dari hongkong?, jelas jelas Yoona tengah jalan dengan Seokjin lagi. Ya, sekarang aku sudah tahu hubungan mereka.

Kemarin Yoona datang ke kostku dan bercerita tentang Seokjin. Katanya, orang tuanya menjodohkan ia dengan Seokjin dan ia tak bisa menolak. Yoona juga menyukai Seokjin dan Seokjin sedikit tertarik dengan Yoona.

"Setelah ini, kau ada waktu?" Tanyaku hingga membuat Namjoon sedikit terkejut

"Kenapa?" Balasanya bingung

"Hanya bertanya. Jika kau tidak ada acara, aku ingin sekali meminta bantuanmu" Jawabku

"Bantuan apa?" Tanya Namjoon

"Begini, aku ingin kau membantuku belajar. Ada pelajaran yang tak bisa aku mengerti, karena kau pintar, aku rasa kau akan cocok menjadi guru privat ku" Jawabku lalu tersenyum kecil kepadanya

Ya, semoga saja dia mau. Jika ya, maka rencana pertamaku berjalan dengan baik.

Benar. Aku akan mendekati Namjoon. Akan ku buat ia dekat denganku, sehingga apapun yang aku Katalan kepadanya, ia akan percaya. Itu rencanaku yang sebenarnya.

Akan ku gunakan Namjoon untuk membalas Yoona. Sejujurnya aku sudah muak dengannya. Aku muak dengan sikap menyebalkannya, sikap manjanya, sikap naif, angkuh dan sombongnya.

Akan ku perlihatkan pada Yoona, bahwa dunia tak selalu berputar di sekelilingnya.

****

3 bulan berlalu dan Namjoon semakin dekat denganku. Kami sering jalan bersama, saling bertukar cerita dan saling menyemangati satu sama lain.

Namjoon tetap berkencan dengan Yoona. Sesekali mereka jalan bersama tapi seringkali Yoona meninggalkan Namjoon hanya untuk bersama Seokjin.

"Jadi, apa saja yang kau lakukan dengan Yoona kemarin?" Tanyaku di sela sela pembelajaran kami

Ya, sekarang aku dan Namjoon tengah berada di perpus, belajar bersama dan sesekali bercerita.

"Seperti biasa, dia memintaku untuk datang ke rumahnya, mengerjakan tugasnya lalu menonton film bersama" Jawabnya terlihat tak antusias

Sepertinya Namjoon sudah lelah dengan sikap Yoona padanya. Itu sudah lebih cukup untuk aku memanfaatkan Namjoon dan mengendalikannya.

"Apa kau masih bahagia dengan Yoona?" Tanyaku memastikan perasaannya

Dugaanku salah. Namjoon malah mengangguk sembari tersenyum lebar. Ia masih bahagia dengan Yoona dan itu membuatku kesal.

"Kenapa?" Tanyaku penasaran

"Karena aku mencintainya. Hanya dia yang tulus mencintaiku dan berkencan denganku. Kau tahu kan aku orang seperti apa. Orang orang selalu mengabaikan culun, cupu, kutu buku dan jelek tapi Yoona menerima semua itu. Hanya dengan itu, aku percaya dia tulus denganku. Dan aku ingin tetap bersamanya, bahkan jika hubungan kami hanya seperti ini" Jelasnya

Bodoh. Ingin rasanya aku mengatai Namjoon bodoh. Kenapa juga dia percaya dengan seorang Bae Yoona?. Dimana otak pintarnya itu?, apa dia tak bisa membedakan yang tulus dan yang pura pura?. Menyedihkan sekali.

****

Sekarang aku tengah bersama Yoona, menghabiskan waktu berdua di cafe tempat kami biasa bertemu.

"Jadi bagaimana dengan hubunganmu dan Seokjin?, apa baik baik saja?" Tanyaku tanpa melihat ke arah Yoona

Aku sibuk mengaduk minumanku sedangkan dia sudah sangat antusias dengan pertanyaanku padanya.

"Kemarin kami menghabiskan waktu di pantai. Dia benar benar sangat romantis, sepertinya aku harus mempertahankannya. Aku tak ingin mempermainkan dia seperti yang ku lakukan pada lelaki yang lain" Jawabnya dengan sangat antusias

Aku diam sembari mengangguk. Setelahnya, aku melihat ke arahnya yang tengah tersenyum lebar.

"Lalu bagaimana dengan Namjoon?" Tanyaku mulai penasaran

Yoona sejenak diam namun tersenyum lebar.

"Aku juga akan mempertahankannya. Kau tahu, selama dia bersamaku, nilai nilaiku selalu naik dan orang tuaku sangat senang dengan itu. Aku tak mungkin membuangnya, dia adalah tempatku berinvestasi" Jawabnya dengan santai

Benar. Yoona memang seperti itu. Aku tak bisa membantah atau berlainan arah dengan yang dia mau. Aku juga membutuhkan Yoona, jika tanpa dia aku rasa aku akan jauh tertinggal.

Yoona tak pernah pelit kepadaku. Selalu berbagi dengan apa yang dia punya, kecuali Seokjin. Dia membagi jawaban Namjoon kepadaku. Membagi makanan dan minumannya kepadaku pula.

Kami sering menghabiskan waktu bersama, jalan bersama, shoping bersama dan tertawa bersama. Terkadang aku bingung untuk mengakhiri atau tetap melanjutkan kepura-puraan ini.

****

1 tahun berlalu tanpa sebuah tragedi. Yoona tetap awet bersama Seokjin maupun Namjoon. Dan aku tetap sendiri.

"Aku lelah" Ucapku saat bersama dengan Namjoon

Kini kami memang tengah berada di perpustakaan, tempat biasa kami bertemu dan berbagi ilmu.

"Lelah kenapa?" Tanya Namjoon sembari menutup bukunya

"Lelah berbohong dan berpura pura" Jawabku lalu menatap serius kepadanya

Namjoon diam, menaikkan alisnya. Sepertinya dia mulai penasaran dan ingin tahu banyak tentang apa yang ku katakan setelah ini.

"Yoona, dia mempermainkanmu" Ucapku setelah sekian lama terdiam

Ku lihat Namjoon hanya diam lalu menghela napas pelan.

"Aku tahu. Dia hanya memperalat ku kan. Baru baru ini aku sadar akan semua itu, ia hanya menjadikanku alat untuk menaikkan nilai nilainya. Tapi walau begitu, aku senang cukup berguna untuknya. Dengan itu dia tak akan meninggalkanku dengan yang lainnya" Jelasnya lalu tersenyum tipis

Bodoh. Ku pikir dia tahu bahwa Yoona dan Seokjin sudah berkencan lama, taunya dia hanya tau bahwa Yoona memanfaatkannya.

"Benarkah?. Aku tak tahu lagi harus berkata apa kepadamu. Lakukan apa yang kau mau. Jika kau benar benar mencintai Yoona, tetaplah bersama dia walau harus menjadi orang yang bodoh di depannya" Balasku lalu berdiri dari duduk ku

Setelahnya aku tersenyum tipis ke arah Namjoon lalu pergi meninggalkannya. Terlalu kesal karena ia tak mengerti dengan jalan pikiranku dan keinginanku.

Sial, rencanaku harus ku tunda lagi.

****

Hari ini tepat 2 tahun aku mengenal Namjoon dan hari ini pula, aku akan mengakhiri semuanya.

"Namjoon, aku ingin jujur kepadamu" Ucapku sembari berdiri di hadapan Namjoon

Tadi, ia tengah jalan bersama Seokjin dan Yoongi namun setelah bertemu denganku, kedua temannya pergi setelah mendapat kode dariku bahwa ada hal penting yang harus aku bicara pada Namjoon.

"Ada apa?" Tanya Namjoon dengan ramah

"Aku akan jujur kepadamu. Yoona, dia mempermainkanmu. Dia sudah lama berkencan dengan Seokjin, sudah hampir dua tahun dan itu ia lakukan di belakangmu. Jika kau tak percaya, datanglah ke restoran Starlight malam ini, jam 8" Ucapku kepadanya

Ku lihat Namjoon diam, namun ia terlihat kesal dari kedua tangannya yang tergepal.

Entah kenapa aku merasa lega, akhirnya rencanaku akan berakhir juga. Jujur aku lelah berbohong dan berakting di depannya. Setelah ini, aku tak ingin lagi terikat dengan mereka semua, baik Namjoon dan juga Yoona.














Tbc

BTS With MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang