Jimin | Denganmu | Pt.3 End

588 120 11
                                    

Jimin mengedipkan kedua matanya, tak menyangka bahwa Yn mengatakan hal yang ingin ia tanyakan pada gadis itu.

Yn tersenyum simpul lalu memalingkan wajahnya dari Jimin dan mulai memperhatikan guru mereka yang tengah menerangkan didepan papan tulis.

Perlahan Jimin mulai tersenyum lebar dan ikut memerhatikan guru didepan sana, namun sesekali ia melirik ke arah Yn lalu tersenyum malu sembari menutup wajahnya menggunakan kedua tangannya.

Saat Jimin tersenyum malu, Yn melihat ke arah jendela kelas yang menampilkan langit biru yang cerah lalu tersenyum tipis. "Manis." Batinnya

Beberapa jam berlalu dan bel istirahat pun berbunyi. Yn lantas berdiri dari duduknya dan berniat keluar kelas namun sebelum itu terjadi, Jimin menahan tangannya hingga membuatnya menoleh ke arah lelaki itu.

Yn menatap Jimin dengan pandangan bertanya dan lelaki itu hanya menggaruk tengkuknya sembari menunduk malu. Gadis itu lantas mendengus kesal dan melepaskan tangan Jimin yang sedari tadi menahannya lalu keluar dari kelas.

Sesampainya Yn di kantin, gadis itu duduk di meja kantin seorang diri dengan nampan berisi makanan yang ada didepannya.

Di meja belakang gadis itu, Jimin duduk sembari memperhatikannya. "Aku tak tahu apa maksudmu mengatakan bahwa lelaki yang kemarin bersamamu adalah sepupumu, tapi itu cukup membuatku senang." Batinnya sembari tersenyum simpul

Yn memainkan handphonenya sembari menyendok makanan di mulutnya dan dari layar handphonenya yang sedikit gelap, gadis itu bisa melihat bayangan Jimin yang tengah tersenyum lebar dibelakang nya.

Gadis itu menyunggingkan senyum di wajahnya dan menjadikan sosok Jimin sebagai tontonannya selagi menghabiskan makan siangnya.

Selesai makan di kantin, Yn berjalan seorang dirinya di lorong sekolah lalu berbelok arah menuju perpustakaan yang berada di ujung jalan, dan Jimin yang sedari tadi mengikutinya ikut masuk ke perpustakaan.

Jimin mulai mencari keberadaan Yn di antara deretan rak buku yang menjulang tinggi di sana. Lelaki itu menghela napas saat dirinya tak kunjung menemukan keberadaan Yn.

"Kemana dia?, apa dia sudah keluar dari sini?." Gumam Jimin lalu memanyunkan bibirnya hingga membuatnya terlihat lucu di mata Yn yang diam-diam bersembunyi diantara rak buku

Yn melangkah kakinya melewati rak buku di ujung ruangan lalu berhenti tepat di belakang Jimin yang belum menyadari kehadirannya.

"Kau mengikuti sedari tadi?." Tanya Yn yang sukses membuat Jimin berbalik ke arahnya dengan cepat

Jimin sedikit terkejut namun setelahnya ia menunduk malu karena ketahuan oleh gadis didepannya.

"Ada yang ingin kau katakan padaku?." Tanya Yn sembari berjalan 2 langkah mendekati Jimin sedangkan lelaki itu harus menahan detak jantungnya yang berdebar lebih cepat dari biasanya saat Yn sangat dekat dengannya

"A-a-ku ha-nya-nya--" Jimin gagap dan Yn terkekeh melihatnya

Gadis itu lantas menyudutkan Jimin di rak buku dan menatap mata Jimin sembari tersenyum kecil.

"Kau menyukaiku, Park Jimin?."

Jimin mengerjapkan matanya. Lelaki itu terlihat benar-benar gugup dan canggung saat Yn menanyakan perihal perasaannya pada gadis itu.

Lelaki itu lantas menunduk saat tatapan mata Yn tampak menuntut kejujuran darinya.

Yn menghela napas berat lalu memundurkan langkahnya dari Jimin.

"Sepertinya kau tidak menyukaiku." Ucap Yn tanpa ekspresi dan Jimin langsung mendongak lalu menatapnya sembari menggeleng cepat

Yn kembali menyudutkan Jimin. "Lalu, apa kau benar menyukaiku?." Tanyanya sekali lagi

"A-a-ku- se-sebenar-nya me-"

Triiiing... Bel masuk berbunyi dan Jimin tak sempat melanjutkan ucapannya karena Yn lantas berbalik lalu meninggalkannya begitu saja.

"Menyukaimu." Cicit Jimin sembari melihat ke arah pintu perpustakaan yang terbuka

****

Jimin diam-diam memperhatikan Yn saat keduanya duduk dibangku masing-masing sembari mendengarkan penjelasan pak Sihyuk.

Tak lama kemudian, bell pulang yang di tunggu-tunggu semua siswa siswi mulai berbunyi dan dengan cepat Yn memasukkan alat tulisnya ke dalam tas, begitu pun dengan Jimin.

"Tunggu sebentar." Tahan Jimin pada Yn saat gadis itu hendak meninggalkannya

Yn berbalik ke arah Jimin lalu menaikkan alis bingung, dan lelaki itu lantas mendekatinya lalu berdiri dihadapannya.

"Apa yang kau katakan sebelumnya benar? Lelaki yang bersamamu saat jam makan siang adalah sepupumu?." Tanya Jimin sedikit ragu

Yn mengangguk sembari tersenyum tipis. "Ya. Itu benar."

"Lalu, kenapa kau memberitahuku setelah membuatku salah paham?." Tanya Jimin dengan hati-hati agar tak menyakiti perasaan gadis didepannya

Yn tampak berpikir lalu kemudian menjawab. "Karena aku mau."

"Apa???." Jimin sedikit terkejut akan jawaban Yn yang tak sesuai harapannya

Yn tersenyum simpul hingga membuat Jimin mengernyitkan keningnya bingung. "Kau ingin mendengar alasan sesungguhnya?." Tanyanya dan langsung dijawab anggukan oleh Jimin

"Itu karena aku mulai menyukaimu." Akui Yn dan lagi-lagi berhasil membuat Jimin terperangah kaget

"A-aku aku--"

"Aku tak meminta jawabanmu karena aku bukan menyatakan perasaanku padamu. Aku hanya ingin jujur pada diriku sendiri." Sela Yn

"Tapi..." Sambung Yn yang membuat Jimin tampak penasaran menunggu kelanjutannya

Yn tersenyum tipis lalu kembali berucap. "Kalau kau mau jadi pacarku, aku tak masalah." Ucapnya yang mampu membuat Jimin terkejut bukan main

Lelaki itu menatap Yn dengan mata yang membulat dan mulut yang sedikit terbuka. Setelahnya, ia mengerjapkan matanya bingung hingga senyum simpul yang Yn berikan padanya sukses membuatnya tersadar bahwa yang di dengarnya tadi bukan khayalannya.

"Kalau tak mau, ya sudah." Ucap Yn lalu berbalik pergi meninggalkan Jimin di kelas seorang diri

Tak ingin kehilangan kesempatan, Jimin lantas berlari mengejar Yn lalu menautkan tangannya di tangan gadis itu hingga membuat langkah Yn terhenti.

"Aku mau dan hari ini adalah hari pertama kita." Ucap Jimin dan Yn lantas menoleh ke arahnya

Gadis itu tersenyum simpul lalu mulai menyudutkan Jimin di tembok belakangnya sedangkan Jimin hanya diam, menunggu apa yang akan Yn lakukan kepadanya.

Perlahan Yn mulai mendekatkan wajahnya ke wajah Jimin dan Jimin yang sadar dengan apa yang akan gadis itu lakukan padanya, memejamkan matanya penuh harap.

Yn terkekeh tanpa suara saat melihat Jimin yang tengah menunggu ciuman darinya dan tanpa lelaki itu sadari, Yn menjauh darinya lalu pergi meninggalkannya begitu saja.

Jimin membuka matanya lalu mendapati dirinya yang berdiri seorang diri dilorong sekolah. Ia lantas tersenyum malu ketika menyadari bahwa Yn tak sungguh-sungguh ingin menciumnya.

"Dasar gadis itu... Sudah membuatku menyukainya, membuatku bingung dengan perasaanku kepadanya dan membuat hatiku berdebar-debar setiap saat, dia malah meninggalkan ku seperti ini."

Setelahnya, Jimin berlari dari sana dan sesampainya ia di halte, lelaki itu mendapati Yn yang tengah duduk sembari menunggunya.

"Kenapa lama sekali?, bis yang ke arah rumahku sudah pergi dari tadi." Kesal Yn saat Jimin berjalan ke arahnya

Cup... Yn tertegun saat Jimin telah berada didepannya dan tiba-tiba saja mengecup bibirnya tanpa izin.

"Ini balasan karena seharian ini kau sudah membuatku terkejut bukan main." Bisik Jimin di telinga kanan Yn










End

BTS With MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang