19

14.5K 1.6K 67
                                    

Sebelumnya aku mau kasih info ya, kalau cerita ini sekarang sudah ganti judul dari yang awalnya Kesucian Sang Janda berganti menjadi Lova.

Dah, itu aja pengumuman, jangan lupa dipencet bintangnya dan kasih komentar yang banyak ya.
Bab ini aku revisi hampir semuanya soalnya, makanya lama gak update.

Selamat membaca semuanya ....

🌼🌼🌼

Sejak hari itu, Marta merasa kalau Aisah telah menjaga jarak dengannya. Aisah juga tidak pernah mendatanginya untuk sekedar ngobrol atau meminta bantuannya saat ada tugas kuliah seperti sebelum-sebelumnya. Pernah Marta mendatangi rumah Aisah, tetapi Aisah selalu menolak Marta dengan berbagai alasan. Alasan yang paling sering adalah sedang sibuk mengerjakan tugas skripsi.

Padahal, semenjak kedua orang tuanya menggelar acara syukuran karena pengajuan pembatalan pernikahannya dikabulkan oleh Pengadilan, Marta kembali nyaman berada di lingkungan rumahnya, karena para tetangga yang sempat membencinya secara terang-terangan maupun main belakang, kini sudah bersikap baik dan sewajarnya kepadanya.

Semenjak kejadian di warung Lastri dulu, Marta tidak mendengar lagi gunjingan-gunjingan tentang dirinya. Entah menghilang kemana gosip-gosip tentang dirinya itu. Tapi yang Marta tahu, warung Lasti sekarang sudah tutup dan berganti menjadi usaha loundry milik orang lain. Mira si ratu gosip juga sudah pindah ke kalimantan karna suaminya pindah tugas ke sana.

Marta sempat melihat saat Lastri akan pindahan mengangkut barang-barangnya menggunakan truk besar. Saat ditanya, Lastri hanya menjawab mau pulang kampung.

Marta pun bertanya kepada adiknya yang memang lebih sering bertemu dengan Aisah karena satu Perguruan Tinggi dan juga satu Fakultas.

"Ar, Aisah kalau di kampus gimana? Beda gak?" Marta bertanya kepada adiknya karena semakin hari sikap Aisah aneh.

Arkan menghentikan jarinya yang sedang mengerjakan tugas di laptop.

"Maksud Kakak, beda gimana, nih?" Arkan menoleh kepada Marta yang sedang duduk di atas tempat tidur dan memeluk bantal guling.

"Ya ... berubah." Marta sulit mendefisinikan perubahan Aisah.

"Emang Kak Lova pikir dia Power Rangers. Ngadi-ngadi nih orang!"

Sontak Marta melempar Arkan dengan guling yang dipegangnya. "Dasar Bocah!".

"Duh! Sakit tau!" Arkan mengelus kepalanya, kemudian mengambil guling itu dan melemparkannya kembali ke Marta, tetapi target sudah berlari meninggalkan kamar Arkan.

LOVA {Tamat}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang