Ektra part 1

19.6K 1.5K 13
                                    

Menjadi orang tua baru, membuat Zain dan Marta harus pandai mengatur waktu istirahat mereka. Marta menolak memakai baby sister, ia ingin merasakan bagaimana Mamanya dulu merawatnya. Tetapi Zain tetap menambah seorang asisten rumah tangga lagi untuk bantu-bantu dan bergantian menjaga Baby Varo. Zain tidak mau Istrinya terlalu lelah.

"Varo sudah tidur, Sayang?" Zain melihat Marta sedang tidur miring menyusui Baby Varo.

"Sudah, Mas. Tapi belum pules banget. Jadi belum bisa dilepas nyusunya," ucap Marta.

"Ya sudah tidak apa-apa, aku bawakan saja makanannya ke kamar. Kasihan kamu pasti lapar." Zain membelai rambut Marta yang panjang tergerai.

"Iya, Mas."

Zain akhirnya turun untuk mengambil beberapa makanan dan meletakkannya di atas piring.

"Nyonya tidak makan malam di bawah, Tuan?" tanya Erna. ART baru. Usianya masih muda, belum genap dua puluh tahun. Erna adalah keponakan Yuyun dari kampung.

"Tidak, kami akan makan malam di kamar."

Kemudian Zain membuat susu untuk Marta, setelah semuanya siap, Zain membawa nampan yang berisi makanan dan susu kekamar. Ternyata di dalam kamar Marta sudah duduk berusaha menggelung rambutnya yang panjang. Zain meletakan nampan di atas meja lalu menghampiri Marta.

"Sini aku yang ikat, kamu makan aja dulu. Pasti laper habis menyusui." Zain mengambil alih sisir di tangan Marta.

Marta mengangguk, "Mas nggak makan?" tanya Marta.

"Nanti saja, Sayang. Setelah kamu makan, aku akan makan."

Dengan lembut Zain menyisir rambut Marta.

"Kok rambutnya rontok, Sayang?" Zain memperhatikan rambut Marta yang berjatuhan di atas sofa.

"Katanya kalau lagi menyusui memang begitu, Mas. Makanya mau ku potong rambutnya jadi pendek. Nggak apa-apa, Kan?"

"Tidak apa-apa, Sayang. Nanti aku belikan nutrisi buat rambutmu ya. Biar nggak semakin parah rontoknya." Zain mengikat rambut Marta.

"Nah, selesai." Zain meletakan sisir diatas meja, lalu mengumpulkan rambut Marta yang rontok. Ditaruhnya rambut itu bersama kumpulan rambut yang lain untuk disucikan saat masa nifas Marta sudah selesai. Marta meraba rambutnya, ternyata ikatannya rapih juga. Marta pun tersenyum.

"Mas, aku gendutan ya sekarang?" ucap Marta, ia belum menghabiskan makanannya.

Zain yang telah selesai mencuci tangan duduk di hadapan Marta dan mengambil alih piring di pangkuan istrinya dan meletakan di atas meja.

"Aku melarangmu diet kalau kamu sedang menyusui, Sayang. Anak kita butuh asupan nutrisi yang cukup untuk pertumbuhannya." Zain seakan tau apa yang dimaksud Marta.

"Aku cuma takut kalau kamu nggak cinta lagi sama aku, karena aku gendut dan tidak menarik lagi." Marta menatap Zain.

Zain tersenyum lalu memeluk Marta. Zain tahu, istrinya sedang tidak percaya diri saat ini. Berat badan pasca hamil dan melahirkan berbeda dengan saat Marta masih gadis. Pipinya juga jadi cubby dan mengemaskan.

"Nanti, kalau Varo sudah enam bulan dan tidak asi eksklusif lagi, kamu baru boleh mengatur pola makan. Tapi harus dibawah bimbingan ahli gizi, supaya kamunya tidak sakit dan anak kita tetap mendapatkan Asi yang sehat." Zain mengelus pundak Marta.

Marta mengangguk, "Iya, Mas."

"Tapi sebenarnya aku suka kamu gemukan, Sayang. Jadi empuk dipeluknya."

"Mas!" Marta mencubit pinggang Zain hingga Zain megaduh kesakitan tapi kemudian tertawa.

"Kapan masa nifasnya selesai, Sayang?"

"Seminggu lagi, kaya'nya. Kenapa?" Marta melihat Suaminya yang tersenyum jahil.

"Aku kangen sama suara merdumu," bisiknya.

Hingga membuat Marta mencubit Zain dengan gemas. Kali ini lebih keras Zain berteriak. Teriakan Zain terdengar sampai kelantai bawah.

"Bude, Tuan Zain diapain? Kenapa teriak-teriak begitu?" tanya Erna yang sedang membereskan makanan di meja makan.

"Biasalah, kalau Nona lagi sama Tuan ya begitu. Sering bikin Tuan jerit-jerit." Yuyun membawa beberapa piring yang berisi lauk pauk ke belakang.

Erna terdiam, yang dipikirkan lain dengan yang dipikirkan Yuyun.

"Nyonya terlalu ganas." Erna menggelengkan kepalanya berulang kali.

bersambung....

****************

LOVA {Tamat}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang