Beauty and the Blonde part 6

760 53 11
                                    

Beauty and the Blonde part 6

Makam dengan batu nisan terukir nama Hyuga Hinata sedang diziarahi oleh sepasang insan yang beberapa hari lagi akan melangsungkan pernikahan.

"Teme. Kenapa kita harus ke kuburan sih? Kau tahu kan kalau aku paling tidak bisa berada di tempat seram?" tanya calon mempelai pria yang menemani calon istrinya yang berziarah.

Sang calon istri hanya bisa menghela nafas dengan tingkah calon suaminya yang masih saja takut dengan hal yang begitu. Segala hal yang menyangkut tentang mahluk tak kasat mata.

"Ayolah, dobe. Kita harus berziarah dulu ke makam Hinata. Meskipun sewaktu hidup dia berbuat jahat padaku, aku tetap harus mendoakannya agar ia tenang di alam sana," kata sang calon istri. Memasang wajah datar andalannya. "Andai saja waktu itu kita datang tepat waktu, mungkin Hinata akan selamat."

"Dan kau yang ada di posisinya. Jangan harap. Aku tidak mau kau mati, Sasuke," ujar Naruto. Ada rasa ketidaksukaan saat Sasuke berkata demikian. "Kalau Hinata masih hidup, dia pasti akan berbuat jahat terus padamu. Makanya dia dihukum seberat mungkin oleh Kami - sama."

Sasuke mengerti apa yang Naruto rasakan. Hinata memang berniat jahat padanya di saat malam pertunangan dirinya dengan sang calon suami. Seandainya malam itu sang calon ibu mertua tidak memiliki rencana jahil, maka ialah yang akan berada di dalam kuburan saat ini.

Flash back on

Kushina mungkin seorang istri dan ibu yang bar - bar bagi suami dan putranya tapi ia sangat pintar. Hal itu terbukti dengan saat ia bisa menyelamatkan calon menantunya yang hendak dicelakai oleh seseorang. Orang itu adalah gadis yang tidak jadi bertunangan dengan putra semata wayangnya. Hyuga Hinata, nama gadis itu.

Awalnya Kushina tak menduga jika Hinata akan berbuat jahat, namun tak sengaja saat berada di dalam salon langganannya yang juga salon langganan Hinata, Kushina mendengar pembicaraan Hinata dengan seseorang lewat panggilan telepon.

Alangkah terkejutnya Kushina ketika mendengar calon menantunya akan dicelakai oleh Hinata. Jadi ia pun membuat rencana. Begini rencana Kushina. Ia akan menggagalkan rencana Hinata yang berniat menggagalkan pertunangan putranya dengan Sasuke. Hinata akan menyamar sebagai Sasuke dengan mengenakan gaun yang Sasuke kenakan. Lalu ia akan memakai topeng. Orang suruhannya akan menculik Sasuke saat ke luar dari toilet. Mereka akan membawa Sasuke pergi ke suatu tempat dan mengurungnya. Tidak hanya itu. Mereka juga disuruh Hinata untuk membakar tempat Sasuke disekap. Sungguh tindakan yang jahat. Kushina tak akan membiarkan hal itu terjadi.

Kushina pun meminta kedua bodyguardnya untuk menculik Sasuke dan memasukkannya ke dalam karung. Untuk menghindari salah tangkap, Kushina menyemprotkan minyak wangi miliknya terhadap tubuh Sasuke agar para bodyguardnya bisa mengenali Sasuke.

Rencana Kushina pun berhasil. Berkatnya nyawa Sasuke selamat. Ketiga orang suruhan Hinata salah menangkap target. Bukan Sasuke yang mereka culik, melainkan Hinata.

Malam itu di tempat pesta, Naruto dan Sasuke beserta teman - temannya pergi menuju tempat Hinata berada. Dikurung dan dibakar. Mereka berharap Hinata masih hidup dan bisa selamat. Akan tetapi seseorang yang menelepon tadi mengatakan bahwa nyawa Hinata yang disangka Sasuke, telah tiada. Selain hangus terbakar, mayatnya dibuang ke sungai.

Sasuke dan Sakura tak lantas percaya begitu saja. Bisa saja itu hanya telepon iseng tapi mereka jadi bingung. Yang penting mereka harus segera tiba di lokasi tempat Hinata berada. Entah itu mayatnya atau Hinata masih hidup.

Setibanya di tempat kejadian, polisi sudah berada di sana. Rombongan Naruto tidak bisa mendekat ke lokasi.

Naruto bertanya kepada salah satu polisi tentang apa yang terjadi. Sang polisi menjawab bahwa ada kebakaran di gudang petasan. Kondisi gudang itu sekarang sudah hangus tak bersisa. Waktu menelepon dengan kejadian berselang satu jam. Jadi pantas saja jika Naruto dan yang lainnya datang terlambat.

Sasuke dan Sakura menemui polisi yang tadi menjelaskan kejadian mengenai kebakaran. Sakura pun menjelaskan semuanya. Fakta tentang kebakaran dan juga mayat Hinata yang dibuang di sungai.

Tanpa pikir panjang, para polisi pun segera menuju sungai terdekat yang berada di sekitar gudang untuk mencari mayat Hinata yang dibakar hidup - hidup.

"Aku heran dengan orang suruhan Hinata," ujar Naruto merasa ganjil.

"Heran?" tanya Sasuke.

Pasangan narusasu dan temannya yang lain menjadi saksi mengenai peristiwa kebakaran di gudang petasan yang menimpa Hinata.

Selama 1 jam pencarian korban aka Hinata berhasil ditemukan. Mayat Hinata mengambang di permukaan sungai dengan jarak 5 km dari dekat gudang petasan yang terbakar.

Mayat Hinata sudah tak bisa dikenali akibat hangus terbakar. Bayangkan saja, dari seluruh tubuhnya disirami bensin. Jadi tentu saja terbakar.

Sakura pingsan tak kuat melihat jasad Hinata. Begitu pula dengan Sasuke. Jika tidak ada Naruto maka ia juga akan pingsan seperti Sakura.

"Hinata.. " lirih Sasuke menyaksikan tragisnya penyebab kematian Hinata.

Menurut polisi, penting diadakan tes uji dna untuk mengidentifikasi mayat yang diduga adalah Hinata. Meski Naruto dan teman - temannya yakin jika mayat itu memanglah Hinata.

Pasangan narusasu meninggalkan pesta dan memilih berada di kantor polisi untuk mengetahui sosok mayat yang ditemukan di sungai. Keluarga Hyuga juga ada. Untung saja Hiashi tak terkena penyakit janting atau darah tinggi saat mendengar putri sulungnya dalam bahaya. Polisi memburu ketiga pria yang menjadi pelaku pembakaran gudang petasan yang diperintahkan oleh korban.

Hasil tes dna telah ke luar. Mayat itu memanglah Hinata. Sang ayah dan sang adik dari Hinata hanya bisa menangis pasrah menerima keadaan yang menimpa Hinata. Atas perbuatan jahatnya, ia telah dihukum. Hiashi meminta maaf kepada Sasuke atas kesalahan yang selama ini Hinata perbuat terhadapnya.

Sasuke dengan lapang dada rela memaafkan Hinata. Terlebih nasib tragis yang menimpa temannya itu. Sasuke harus berterima kasih kepada calon ibu mertuanya yang telah menyelamatkannya. Jika tidak, Sasukelah yang akan berada di posisi Hinata saat ini. Mati dengan cara mengenaskan.

Flash back end

Pernikahan pasangan Naruto dan Sasuke pun terselenggara dengan mewah di gedung kantor milik perusahaan Namikaze.

Kedua mempelai terlihat begitu serasi. Cantik dan tampan. Membuat semua tamu takjub dan juga iri.

"Sasuke, aku senang sekali! Aku pikir kita tidak akan pernah menikah," ujar Naruto duduk di kursi pelaminan. Beristirahat sejenak setelah satu jam berdiri untuk menerima ucapan selamat dan berjabat tangan dari tamu undangan yang berdatangan.

"Hn." Sasuke tersenyum. "Aku juga berpikir begitu. Terimakasih, Naruto. Kau telah menyelamatkanku dari jurang yang bernama kesepian. Seandainya kau tidak datang ke uks waktu itu, mungkin kita tidak akan pernah bersama."

Ucapan Sasuke membuat Naruto tersenyum. Puji syukur tak henti - henti keduanya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena telah mempersatukan mereka.

Kushina menangis terharu melihat putra semata wayangnya telah menikah dengan gadis impiannya.

"Miko chan pasti akan bahagia kalau dia masih hidup. Akhirnya kita bisa menepati janji kita, anata. Menikahkan putra kita dengan putri Miko chan dan Fugaku," kata Kushina tak henti - hentinya menangis.

Minato tersenyum. "Kau benar. Putra kita terlihat begitu bahagia dengan Sasuke. Sasuke gadis yang baik. Aku senang dia jadi menantu kita."

Kushina mengangguk. "Ya. Untung saja gadis jahat itu sudah meninggal. Hihihi."

Jangan jadi orang jahat karena pasti akan mendapatkan imbalannya. Itu saja yang bisa author sampaikan.






The End





Beda lagi cerita selanjutnya


Bogor, 26 Maret 2021




Finadika


The End




Iya tamat. Chapter depan ganti judul lagi. Maaf kalau gak nyambung dan


Kumpulan cerita narufemsasu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang