Narufemsasu story
Hati yang Engkau Sakiti
Tap tap tap
Malam itu tidak sedang turun hujan, apalagi badai. Namun sang suami datang bagaikan petir yang menyambarnya. Bagaimana tidak? Kalimat yang ia ucapkan sukses membuat seorang Namikaze Sasuke diam mematung karena kaget.
"Neng, aa mau kita cerai hari ini!"
Hati Namikaze Sasuke, kala itu sangat hancur.
"Tapi kenapa, aa? Apa kesalahan neng ampe aa mau menceraikan neng? Kita udah punya satu putra. Dan aku sedang hamil besar."
"Karena selama ini aa nggak pernah cinta sama kamu, neng!"
Jawaban menohok dari Naruto membuat Sasuke hampir saja terperosot jatuh. Untung ia memegang pinggiran kompor. Jadi ia tidak terjatuh.
"Apa aa punya wanita idaman lain?"
Naruto tidak terkejut atas pertanyaan yang terlontar dari mulut istrinya yang sedang hamil besar itu.
"Hm, dia wanita yang sangat baik, cantik, pintar dan juga masih muda. Namanya Hyuga Hinata."
Jleger. Bagaikan disambar petir. Hati Sasuke kembali hancur. Ia berusaha untuk tetap tenang dan tegar tanpa memperlihatkan air mata di depan suaminya yang tidak setia itu.
"Aa tidak mau mendengar neng berkata jangan ceraikan aku! Lebay tau, neng!"
Sasuke merasa dadanya sangat sakit. Tapi ia harus menahan rasa sakitnya. Ibu hamil tidak boleh sakit hati. Apalagi stres. Akan berdampak pada kesehatannya serta kesehatan buah hati yang sedang ia kandung.
"Baiklah kalau itu mau aa."
Naruto sumringah.
"Tapi neng punya syarat."
"Apa syaratnya, neng?"
Naruto berjalan mendekati Sasuke.
"Neng minta selama 30 hari kamu jangan bertemu dengan wanita itu. Neng ingin bayi neng lahir masih memiliki seorang ayah."
"Oh. Neng tenang saja. Aa akan tetap menjadi ayah untuk anak - anak aa meski kita telah berpisah."
Sasuke sangat ingin menangis dan berteriak namun ia tetap harus tegar.
"Neng tidak akan memaksa aa untuk menafkahi kedua anak neng, a. Neng akan berusaha sekuat tenaga untuk menafkahi mereka."
"Hm. Aa pergi dulu. Ada urusan penting."
Naruto pun pergi meninggalkan Sasuke yang kini duduk di lantai dengan menereskan air mata. Menma, putra sulungnya sedang bermain jadi Sasuke bebas menangis selama yang ia inginkan.
"Huwa.. Hiks.. Hiks.. Kenapa? Kenapa begini? Apa kurangnya aku sampai aa mau menceraikanku? Sebagus apa wanita yang berhasil menggoda aa? Hiks.. Hiks.. " lirih Sasuke. Terus menangis.
Di tempat lain, di kediaman Hyuga.
"Apa? Mas mau pergi selama 1 bulan? Lama sekali mas."
Hinata menatap Naruto dengan sendu.
"Maafin mas ya dek. Nanti setelah 1 bulan mas akan datang sambil lamar adek. Gimana?"
Hinata pun tersenyum.
"Baik, mas. Adek akan menunggu di sini. Jadi mas jangan jelalatan ya?"
Naruto tersenyum sambil mengusap telapak tangan Hinata yang lembut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kumpulan cerita narufemsasu
FanfictionHanya kumpulan cerita narufemsasu di saat thor gak mood ngetik fanfic lain