Who Am I 4
Seharian ini Naruto dan Sasuke selalu bersama. Walau hanya sebagai direktur dan asisten, keduanya merasa sangat senang bisa bertemu kembali.
Naruto memang sengaja menjadikan Sasuke sebagai asistennya agar mereka selalu bisa bersama. Lagipula Naruto tidak menyangka jika kemampuan Sasuke sebagai asistennya sangat menakjubkan. Sasuke memang agak tomboi tapi itu keunikan yang Naruto sukai darinya.
Sudah dua minggu mereka bekerja bersama. Sasuke harus selalu ikut jika Naruto bepergian ke manapun. Kecuali ke toilet.
Hal itu membuat Sasuke merasa kesal dan lelah. Namun di balik itu semua, perasaan cintanya tumbuh semakin besar. Ia mengaku pada dirinya sendiri jika ia memang telah jatuh cinta kepada bosnya.
.
.
.
.Di suatu malam, tepatnya Sabtu malam. Sasuke sedang berdiri di depan pintu gerbang kediaman Uchiha. Rumah ibunya. Sasuke mengaku jika rumah yang selama ini ia tinggali bukanlah rumahnya melainkan rumah ibunya.
"Sasuke, aku punya tiket nonton konser. Kamu mau ikut nggak?" tawar Shikamaru. Ia datang dengan naik motor kesayangannya.
Sasuke terdiam sejenak. Ia sedang memikirkan sesuatu.
"Ayolah, Sasuke. Masa aku pergi sendiri?" rengek Shikamaru.
"Maaf, Shika. Aku nggak bisa," tolak Sasuke.
"Tumben," ungkap Shikamaru. Kecewa.
Brem brem. Tin tin. Terdengar suara laju mobil dan klakson yang sengaja dibunyikan.
Sebuah mobil mewah berhenti tepat di depan Shikamaru. Seseorang ke luar dari dalam mobil tersebut.
Deg. Sasuke sudah tahu siapa yang akan datang. Tapi ia tidak menyangka jika Naruto memang benaran datang.
"Apa kamu sudah lama menungguku, Sasuke?" tanya Naruto. Ia mengenakan pakaian kasual yang membuatnya tampil semakin tampan dan keren.
Blush. Wajah Sasuke merona. Ia begitu takjub pada penampilan Naruto. Belum pernah ia melihat seorang pria yang membuatnya tertarik dan terpesona.
"Ti-tidak lama kok," jawab Sasuke, malu - malu.
Shikamaru membelalakkan matanya. Tak pernah ia lihat sosok sang sahabat bereaksi demikian. Terlebih penampilan Sasuke sangat berbeda malam ini. Mengenakan dress dengan rambut diurai. Ternyata sahabatnya sedang jatuh cinta.
Terlambat. Shikamaru hanya bisa tersenyum getir. Setidaknya ia merasa lega karena sahabatnya yang bergender perempuan itu suka pada lawan jenisnya bukan suka sesama jenisnya.
Greeng. Shikamaru pun pergi tanpa pamit.
'Semoga kamu sudah menemukan orang yang tepat yang bisa membahagiakanmu, Sasuke. Aku sebagai sahabat hanya bisa mendoakanmu,' batin Shikamaru.
Naruto meraih tangan kanan Sasuke lalu mengecupnya. "Aku senang kamu memakai gaun yang kubeli, Sasuke," kata Naruto tersenyum.
Blush. Sasuke tersipu malu. Perasaan yang tak pernah ia rasakan sebelumnya. Padahal beberapa hari lalu ia masih merasa jengkel atas sikap Naruto yang sangat menyebalkan. Naruto yang memerintah pada Sasuke. Perintahnya tak boleh untuk tidak dipatuhi. Itulah Naruto. Bos yang diktator bagi Sasuke tapi calon pacar yang romantis.
Calon pacar maksud Sasuke. Ia tidak akan berpikir demikian jika Naruto tidak melakukan hal manis, penuh perhatian yang menunjukkan sikap berbeda padanya seperti waktu itu.
Flash back on
Sudah waktunya pulang. Semua karyawan di perusahaan Namikaze bersiap untuk meninggalkan kantor. Termasuk Sasuke. Akan tetapi hari ini turun hujan yang begitu lebat. Jadi karyawan yang tidak membawa payung hanya bisa menunggu di luar gedung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kumpulan cerita narufemsasu
Fiksi PenggemarHanya kumpulan cerita narufemsasu di saat thor gak mood ngetik fanfic lain