My Beautiful Roomate 6

642 51 24
                                    


My Beautiful Roomate 6

"Me-mereka adalah.. " Sasuke tak bisa menjawab pertanyaan dari Naruto. Kebohongannya terbongkar. Ia yakin jika dirinya pasti akan dibenci, bukan disukai seperti yang ia harapkan selama ini.

"Sasuke adalah putri bungsu kami, Naruto," jawab Mikoto, ibu dari sang gadis yang akan dijodohkan dengan Naruto. Ia berdiri menghampiri Sasuke dan memeluknya dengan erat.  Posisi Sasuke dengan kedua orangtua gadis yang akan dijodohkan itu sangat dekat.

"A-apa?!" Naruto sangat terkejut, kedua orangtuanya juga.

"Ah iya. Aku baru ingat kalau nama anak Miko chan dan Fugaku adalah Itachi dan Sasuke. Berarti.. Pacar Naruto adalah Sasuke, gadis yang akan dijodohkan dengannnya," ujar Kushina meluruskan segalanya. Matanya berbinar - binar.

Minato tersenyum. 'Tidak biasanya istriku pintar,' suara hati Minato. Jika ia mengatakannya secara gamblang, bisa tamat riwayatnya. Kushina tipe ibu rumah tangga yang galak dan emak - emak zaman now.

Naruto terkejut bukan main. Ia yang tadinya berdiri, kini duduk kembali. Sasuke dan kedua orangtuanya juga duduk. Posisi duduk mereka tidak berubah. Sasuke tetap duduk di samping Naruto.

"Sasuke, jelaskan padaku. Kau tidak mungkin masuk ke SMA Putra Konoha kalau tidak ada sebab, tidak mungkin Sasuke berani melakukannya, kan?" tanya Naruto dengan raut wajah serius dan nada bicara yang dingin.

Sasuke menundukkan kepalanya. Ia merasa sangat malu terhadap Naruto atas perbuatannya yang telah membohonginya. Nada bicaranya sangat berbeda seperti bukan Naruto yang biasanya.

"Hah.. " Sasuke menarik nafas dalam. "Aku akan menceritakannya. Begini.."

Sasuke pun menceritakan semuanya. Dimulai dari ia kabur dari rumah hingga masuk ke SMA Konoha sebagai seorang laki-laki dan tinggal di asrama satu kamar dengan Naruto. Alasan ia kabur adalah menghindari perjodohan.

Naruto memejamkan matanya sekejap. "Jadi itu alasanmu. Aku juga pasti akan berbuat sepertimu kalau aku jadi kamu, Sasuke," kata Naruto. Nada bicaranya mulai seperti biasa.

Ada rasa lega setelah mengungkapkan segalanya di depan Naruto. Tidak ada beban lagi. Tak peduli Naruto akan marah pada Sasuke.

Fugaku berdeham. "Lalu, apa maumu, Naruto? Apa kau mau menolak perjodohan ini setelah kau meminta putriku menjadi kekasih sewaanmu?" tanya Fugaku. Ia bisa menebak apa yang telah Naruto lakukan, termasuk berniat membatalkan perjodohannya.

"Aku..ingin bicara sebentar dengan Sasuke, apa boleh, paman, bibi?" pinta Naruto menatap wajah kedua orangtua Sasuke dengan ekspresi wajah yang serius.

"Silakan. Selesaikan masalah kalian berdua. Kau pasti kecewa pada putriku," jawab Fugaku dengan wajahnya yang datar tak menampilkan ekspresi apapun.

Sasuke menoleh pada Naruto saat tangannya digenggam dan menuntunnya untuk pergi meninggalkan kedua orangtua mereka. "Ayo ikut aku, Sasuke!" ajak Naruto dengan nada dingin.

"Hn." Sasuke hanya bisa pasrah ketika Naruto menarik tangannya dan membawanya pergi. 'Aku harap si dobe tidak membenciku setelah kejadian ini,' suara hati Sasuke.

"Semoga tidak ada hal buruk yang terjadi di antara mereka," ucap Kushina dan Mikoto.






Naruto dan Sasuke berada di taman di luar restoran. Keduanya berdiri berhadapan. Sasuke menundukkan kepalanya, sedangkan Naruto mengepalkan kedua tangannya di sisi kiri dan kanannya.

"Sasuke, apa kau tahu?" tanya Naruto dengan nada kecewa.

Sasuke membalas dengan gelengan kepala. Ia jadi merasa takut atas kekecewaan yang Naruto rasakan akibat kebohongannya selama ini.

Kumpulan cerita narufemsasu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang