Bukan Pengantin Pengganti 5

356 38 6
                                    


Bukan Pengantin Pengganti 5

Setelah malam itu, Naruto tidak pernah berpapasan dengan Sasuke. Saat Naruto bangun, Sasuke sedang joging. Meski Sasuke joging, sarapan sudah dibuat. Bahkan bekal makan siang pun ia buatkan. Di malam Naruto pulang, makan malam telah Sasuke siapkan tapi Sasuke sudah berada di dalam kamarnya untuk mengerjakan pekerjaannya memeriksa tugas murid - muridnya.

Tidak hanya satu hari, namun hal tersebut berlangsung selama 3 minggu. Di akhir pekan pun keduanya sibuk dengan kegiatan mereka masing - masing hingga sang suami aka Naruto merasa aneh dengan sang istri.
.
.
.
.
.
.
"Kau kenapa, Naruto? Mukamu pucat sekali. Kau juga terlihat galau," kata Shikamaru. Ia dan Naruto sedang berada di ruangan khusus merokok. Mereka sedang merokok.

"Entahlah. Sudah 3 minggu aku dan Sasuke tidak bertemu," gumam Naruto. Tak bersemangat.

"Apa? Kalian kan tinggal satu rumah. Masa tidak saling bertemu. Suami istri tidak mungkin begitu, kecuali kalau kalian berbeda kamar," ujar Shikamaru kaget dan heran.

"Kami beda kamar." Dengan santainya Naruto berkata demikian.

"What?! Kalian itu suami istri! Apa kalian tidak pernah..maksudku.. berhubungan seks?" tanya Shikamaru memastikan. "Meski beda kamar."

"Tidak pernah. Aku tidak nafsu lihat Sasuke," jawab Naruto dengan wajah datar.

Doeeng. "Naruto..kau memang suami durhaka. Sebentar lagi Sasuke akan meninggalkanmu. Tahu rasa kau!" ucap Shikamaru sudah bingung dan menyerah menasehati sahabanya itu.

"Sekarang Sasuke sudah meninggalkanku meski ia masih memasakkan makanan untukku dan mengurus pakaianku." Naruto terlihat tak bersemangat.

"Lalu, apa yang kau rasakan sekarang? Kau kan akan menceraikan Sasuke. Bagaimana rasanya tanpa Sasuke?"

"Aneh. Maksudku..sepi dan aku merasa hampa. Aku sudah terbiasa bersama Sasuke. Sasuke yang memasak di dapur, membangunkanku setiap pagi, menyambutku saat aku pulang meski kami pulang hanya beda 5 menit. Tapi sekarang Sasuke tidak begitu. Aku sedih sekali dan juga..aku.."

Naruto mulai meneteskan air mata dan merengek.

"..aku ingin Sasuke. Aku ingin melihat Sasuke lagi. Huwa.. Hiks.. Hiks.. "

Shikamaru menggelengkan kepalanya. "Apa kubilang. Kamu sih berniat menceraikan Sasuke. Dia kan jadi pergi. Gimana kalau dia beneran pergi? Apa kamu siap hidup tanpa dia? Apalagi Sasuke itu masih perawan. Aku juga mau dengannya kalau aku masih lajang."

Brukh. Naruto mendorong Shikamaru hingga terjatuh ke lantai.

"Brengsek kau, Shika!!💢 Takkan kubiarkan siapapun membawa Sasuke dan merebutnya dariku!!" bentak Naruto merasa kesal. "Termasuk kau!"

Shikamaru sudah kembali berdiri. "Jadi kau mulai mencintai Sasuke? Tapi tidak berhasrat melihatnya. Dasar aneh!"

Blush. "Bu-bukan begitu, Shika. Aku.. Aku takut dia akan menolak kalau aku menyentuhnya," kata Naruto dengan wajah memerah.

"Bulan depan Sasuke berulang tahun, kan?" tanya Shikamaru memikirkan sesuatu.

"Kok kau tahu tanggal ulang tahunnya?" Naruto bertanya balik.

"Kau kan pernah bilang." Naruto berohria. "Ajak dia makan malam atau buat pesta kejutan. Dia pasti suka dan hubungan kalian akan kembali seperti dulu tapi kau tidak boleh bersikap sama. Kau harus memerhatikan istrimu. Kau mencintainya, kan?"

"Ya, aku mencintai Sasuke. Tapi aku bingung apa benar ini cinta?" Naruto tampak bingung.

Shikamaru menghela nafas. "Dasar bodoh. Pikirkan baik - baik perasaanmu padanya. Kau kan dulu pernah mencintai Hinata jadi kau tahu rasanya bagaimana!"

Kumpulan cerita narufemsasu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang