Naruto Harem 3

450 37 4
                                    

Harem Naruto Berakhir part 3

Setelah pertemuan Naruto dan Sasuke di kantor hokage tempo hari, mereka tak pernah bertemu lagi. Bahkan sudah 3 bulan mereka masih belum bertemu. Bohong jika Naruto tidak khawatir dan rindu pada istri keduanya terlebih sang istri sedang hamil. Namun egonya masih mendominasi dirinya karena ia tak mungkin menceraikan ketiga istrinya meski selama 1 bulan ia tidak menyentuh ketiga istrinya.

"Sasuke, kamu di mana?" gumam Naruto. Ia baru selesai rapat dengan para kage dari berbagai desa. Wajahnya tampak pucat akibat banyak pikiran.

Naruto sedang berkeliling desa Kumo setelah rapat. Kepalanya terasa sakit dan panas.

Tak sengaja Naruto melihat sepasang suami istri yang sedang makan di rumah makan di pinggir jalan. Istri dari pasangan itu sedang hamil. Terdengar dari percakapan mereka.

"Sayang, aku kan lagi ngidam. Jadi kamu harus nurutin apa yang kumau, ya," rengek sang istri.

"Tentu saja, sayang. Aku akan menuruti semua keinginanmu. Hm?" balas sang suami.

Deg. Jleb.

Jantung Naruto berdetak dengan sangat kencang sekaligus sakit. Ia telah menelantarkan istrinya yang sedang hamil dan pasti mengidam juga.

"Sasuke, maafkan aku. Aku suami dan calon ayah tak berguna. Hiks..hiks.." lirih Naruto menangis di tengah jalan.

Tanpa Naruto ketahui, seseorang sedang memerhatikannya sedari ke luar dari kantor raikage.

"...."
.
.
.
.
Di desa Konoha. Seorang wanita cantik tengah menikmati enaknya ramen beserta kuahnya yang panas dan pedas.

"Kenapa ramen ini enak sekali? Pantas saja si dobe sialan itu sangat suka sama ramen ini," umpat Sasuke.

Ya, dia Sasuke. Bumil yang sedang ngidam makan ramen.

Ayame menggelengkan kepalanya menyaksikan tingkah dari istri kedua hokage tersebut.

"Sasuke, tuan hokage ketujuh sedang tidak ada di sini. Dia sedang perjalanan dinas," kata Ayame.

"Biar saja. Aku nggak peduli. Toh dia sudah tidak peduli lagi padaku. Pada anakku juga. Dia hanya peduli pada tiga istrinya yang masih muda itu," balas Sasuke.

"Tapi Sasuke, tuan hokage uring - uringan karena kamu tidak ada," kata Ayame. "Dia sering datang ke sini dan curhat padaku."

Sasuke sudah selesai makan. "Terimakasih makanannya."

Saat Sasuke hendak pergi, Ayame menahannya pergi.

"Sasuke, setidaknya berikan dia kesempatan kedua. Kasihan anakmu kalau lahir tanpa ayah," ucap Ayame.

"Lebih baik anakku lahir tanpa ayah daripada punya banyak ibu dari istri ayah kandungnya," jawab Sasuke berlalu begitu saja.

"Kasihan sekali Sasuke.. " lirih Ayame.

"Tuan hokage juga harus dinasihati," kata paman Teuchi.
.
.
.
.
.
Di suatu tempat yang tidak diketahui. Sepasang insan tengah dimabuk asmara dan saling menindihi. Sang dominasi tampak begitu antusias menjamah submissivenya padahal pasangannya itu telah bersuami. Oke, bersuami alias istri orang.

"Engh..tuan Raikage, kau hebat bisa memuaskanku," gumam sang submissive.

"Tentu. Aku memang belum pernah menikah tapi aku yakin kalau aku pasti bisa memuaskan hasratmu, nona Hinata," kata sang dominan aka raikage keempat.

"Terimakasih, tuan raikage. Belakangan ini suamiku tidak berhasrat padaku. Aku sudah berniat untuk menceraikannya." Hinata berkata lagi.

"Oh, aku akan segera menikahimu bila si bocah pirang itu telah resmi cerai denganmu," balas sang raikage.

Kumpulan cerita narufemsasu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang