My Idol is My Wife part 2Naruto masih tidak percaya dengan takdir yang sedang ia alami saat ini. Pasalnya saat ini di belakangnya telah duduk seorang gadis yang selama ini ia idolakan. Bahkan bisa dibilang Naruto itu fans fanatiknya. Seisi kamarnya dipenuhi dengan poster sang idola. Sarung guling juga bergambar foto idolanya. Parah sekali. Naruto pasti akan disebut maniak oleh sang idolanya.
Harusnya Naruto merasa senang bisa bertemu dan satu mobil bersama sang idola, Uchiha Sasuke. Tapi bukannya senang, ia malah merasa kecewa. Sikap dan sifat sang idola sangat berbeda 180 derajat. Hanya wajahnya yang manis dan imut tapi Sasuke yang asli galak dan jutek. Jika bicara yang ke luar bukan kata - kata manis tapi kasar dan menyayat hati. Meski demikian, Naruto sangat bersyukur bisa mengetahui sosok asli dari sang idolanya dan ia akan menjadikan sang idola sebagai kekasihnya. Walaupun ia belum yakin akan menjadikan gadis galak itu sebagai kekasihnya. Melihat wajahnya saja Naruto takut.
"Hei, dobe! Kau mau membawaku ke mana?" tanya Sasuke sang idola dengan nada jutek dan sombong.
"Namaku bukan dobe, teme!" sahut Naruto tak terima dipanggil dobe.
"Aku juga bukan teme! Aku ini kan Sasuke chan idolamu. Setidaknya perlakukan aku seperti tuan putri. Hn," ujar Sasuke dengan wajah ketus.
"Namaku Namikaze Naruto. Sekarang kita akan pergi ke apartemenku. Maaf saja kalau apartemenku tidak besar," jelas Naruto dengan lembut. Ia mengalah pada sang idola.
"Tapi mobilmu bagus," sahut Sasuke sambil duduk menyilangkan kedua kakinya.
"Ini mobil kakakku. Kurama nii sedang kencan dengan Itachi nee, jadi aku pinjam mobilnya." Naruto menjelaskan kepada Sasuke begitu rinci. Ia merasa jika Sasuke bisa didekati.
"Itachi nee? Dia kan kakak perempuanku. Dasar nee san! Dia enak pacaran dan main. Aku adiknya disuruh kerja jadi idola. Nyanyi, ngedance, belum syuting iklan, ngisi acara lain. Capek aku." Sasuke menggerutu sambil mengubah posisinya menjadi berbaring. Roknya yang pendek membuat Sasuke sulit untuk menutupi pahanya yang sangat putih mulus terawat itu.
Naruto menoleh pada sang idola melalui kaca mobil. Ia jadi menelan air liurnya. Bagaimana tidak? Sasuke sangat cantik, menawan dan juga seksi. Tapi gadis secantik dia masih lajang. Naruto jadi heran sendiri. Bahkan Naruto terkadang berpikir jika Sasuke itu lesbian.
"Jangan berpikir kotor dan mesum. Kecuali.. " Sasuke kembali duduk dan tersenyum genit. "..kau mau menikahiku. Setelah itu.. Baru kau boleh berpikir begitu."
Glekh. Skakmat. Isi hati Naruto tertebak. Ternyata idolanya bukan hanya cantik tapi juga pintar. "Sasuke chan, apa kau seorang cenayang?" tanya Naruto ragu - ragu.
"Cenayang?" beo Sasuke.
"Kau tahu isi hatiku sih. Hehe." Naruto tertawa garing.
"Hanya menebak," jawab Sasuke singkat.
Tuh kan. Idola Naruto memang pintar. Pantas jika Naruto menyukai Sasuke.
Laju mobil berhenti. "Kenapa kau berhenti, Naruto?" tanya Sasuke heran.
"Kita sudah sampai di depan apartemenku," jawab Naruto. Ia membuka sabuk pengamannya lalu membuka pintu mobil. Namun sebelum ke luar, Naruto menoleh ke belakang. "Kau mau ke luar atau tetap di dalam mobil?"
"Kalau ke luar akan ketahuan," jawab Sasuke ragu.
"Ya sudah. Kurama nii sebentar lagi akan datang. Aku tinggal ya. Dah, Sasuke chan," kata Naruto dengan santai meninggalkan Sasuke.
"Eh?? Tu-tunggu!! Aku tidak mau sendirian di dalam mobil, dobe!!" seru Sasuke ke luar dari dalam mobil.
Naruto tersenyum. Sasuke yang sekarang sedang berdiri di sampingnya memanglah Sasuke sang idola yang ia sukai. Meski Sasuke yang asli berbeda dengan sosok Sasuke yang selama ini ia kenal di televisi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kumpulan cerita narufemsasu
FanfictionHanya kumpulan cerita narufemsasu di saat thor gak mood ngetik fanfic lain