My Beautiful Roomate special

613 37 11
                                    

My Beautiful Roomate special chapter

Karena identitas aslinya telah terbongkar, Sasuke pun harus ke luar dari SMA Konoha. Sebelum itu ia ingin pamit dan mengatakan yang sebenarnya kepada teman - teman satu kelasnya.

"Aku.. Mohon maaf karena selama ini telah berbohong kepada kalian semua. Termasuk pada teman sekamarku, Naruto. Semoga kalian semua tidak dendam kepadaku," kata Sasuke berdiri di depan teman - teman sekelasnya dengan mengenakan pakaian biasa dan rambut ravennya panjang.

Semua murid terkejut dengan pengakuan Sasuke. Terlebih saat ia memasuki ruang kelas dengan penampilan aslinya. Tidak ada satu siswa yang tak terpesona terhadapnya.

"Ne, Sasuke chan. Maafkan kami kalau selama ini kami berbuat tidak baik terhadapmu. Jadi.. Apa boleh kami minta nomor ponselmu?" kata salah satu murid sebagai perwakilan.

Sasuke hanya diam. Ia paling malas menghadapi pemuda dengan rayuan gombal. Lagipula hari Minggu ini ia akan menikah. Ya, menikah.

Brukh. Seseorang berdiri lalu berjalan maju ke depan menghampiri Sasuke dengan wajah serius.

Terdengar para siswa berbisik.

"Psst psst. Apa yang akan si pirang lakukan?"

"Dia tidak mungkin mau marahin Sasuke chan, kan?"

"Tidak mungkin lah! Selama ini kan dia selalu baik sama Sasuke chan!"

"Tapi dia kayak yang lagi marah."

"Kalau dia macam - macam sama Sasuke chan, kita keroyok dia saja."

"Ya!!"

Begitulah bisik - bisik tetangga yang dilakukan oleh teman - teman satu kelas Naruto.

Naruto berdiri di samping Sasuke. Ia meraih pinggang ramping sang gadis.

Set. "Takkan kubiarkan kalian menggoda dan mendekati Sasuke calon istriku!" kata Naruto dengan nada dingin dan penuh penekanan.

"Eh??" Semua murid terkejut dengan apa yang Naruto katakan. "Calon istri??"

"Yap!" Naruto tersenyum lebar. "Hari Minggu ini kami akan menikah'ttebayou!!" seru Naruto dengan riang gembira.

"Apa?!" Reaksi semua murid.

Sasuke hanya bisa menahan malu dengan tingkah absurd sang calon suami yang memamerkan dirinya akan segera menikah.

"Jangan becanda, Naruto!" seru para murid.

"Padahal aku mau jadiin Sasuke chan sebagai pacarku. Aku ini kan anak pejabat yang kaya raya," kata salah satu murid.

Naruto langsung memeluk Sasuke dengan posesif. "Tidak boleh! Aku tidak akan menyerahkan Sasuke chan pada siapapun!"

Set. Pelukan terlepas kemudian Naruto menarik tangan Sasuke dan berlari meninggalkan ruang kelas.

Para murid tertawa geli menyaksikan tingkah Naruto yang begitu konyol. Bagi mereka keposesifan Naruto sangat menghibur.

Pasangan narusasu sudah berada di taman sekolah. Keduanya tampak kelelahan setelah berlari. Entah kebetulan atau memang disengaja, ada mesin penjual minuman otomatis yang berada di dekat taman. Dengan kepekaan yang tinggi, Naruto membeli dua minuman ringan. Satu jus jeruk dan satu lagi teh olong. Naruto sering melihat kekasihnya meminum teh olong jadi ia membeli teh olong.

"Ini. Minumlah dulu, Sasuke. Kau tampak kelelahan setelah berlari," ujar Naruto menyerahkan sekaleng minuman.

Sasuke pun menerima minuman itu dan langsung meminumnya. Glukh glukh.

"Kau ini posesif sekali, Naruto! Mereka kan tidak akan merebutku darimu!" seru Sasuke dengan nada agak tinggi.

"Aku kan takut, Sasuke chan," jawab Naruto.

Keduanya duduk di bangku taman.

"Minggu depan kita akan menikah. Tidak ada hal yang harus kau takutkan lagi, dobe," kata Sasuke tersenyum tulus memandangi calon suaminya yang masih muda. Sasuke juga masih sangat muda.

Blush. Senyuman Sasuke bisa membuat hati Naruto tenang dan meleleh. "Sayang, aku hanya takut. Lalu.. Kita kan tidak bisa malam pertama. Padahal aku sangat ingin malam pertama denganmu, teme."

Naruto merengek. Sasuke merasa malu. Ia lupa jika calon suaminya agak mesum. Beruntung Sasuke hanya digerayangi sedikit.

"Haah.. " Sasuke menghela nafas. "Kau ini. Kita masih duduk di bangku sma. Aku belum mau hamil, dobe."

Naruto meraih tangan kanan Sasuke lalu mengecupnya. "Aku juga sama. Apalagi aku belum bisa nafkahin kamu, Sasuke. Apa..pernikahan kita batal saja?"

Jleb. Sasuke langsung berdiri. "Tidak boleh!" tolak Sasuke dengan wajah sedih dan kecewa.

"Tapi.. " Naruto mencoba mencari alasan.

Sasuke kembali duduk. "Apa kau tidak mau menikah denganku, dobe?" tanya Sasuke dengan tatapan bak anak anjing minta dipungut.

Blush. Deg deg. Naruto jadi semakin kepincut Sasuke. "Bu-bukan begitu, Sasuke chan. Aku.. Aku juga akan ikut home schooling saja biar bisa sambil kerja. Gimana? Jadi kita sama." Naruto berkata dengan wajah serius.

Blush. Kali ini Sasuke yang tersipu. Naruto memang serius terhadapnya. "Te-terserah kamu saja, dobe. Lagipula kita akan tinggal terpisah meski sudah menikah," ucap Sasuke mendadak merasa sedih.

Cup. Naruto mengecup pipi Sasuke. "Jangan takut. Kita kan berpisah bukan untuk selamanya. Kita harus sabar. Aku akan sabar kok. Tapi.. Saat hari itu tiba, di hari malam pertama kita, kau harus melakukan apa yang kumau. Hm?" ucapan Naruto membuat Sasuke tersenyum.

"Hn. Aku tahu. Aku akan dandan secantik mungkin. Takkan kubiarkan si kuning ini suka sama perempuan lain. Naruto hanya milik Sasuke," kata Sasuke tersenyum bahagia.

"Sasuke hanya milik Naruto. Ah.. Aku bahagia sekali!" seru Naruto dengan senyuman yang tak luput dari wajah tampannya.

Sasuke hanya tersenyum. Ia juga begitu bahagia. Bahagia bisa menikah dengan seseorang yang sangat ia cintai.








Bersambung ke bagian spesial kedua

Maaf kalau pendek





Sekian dan arigatou gozaimasu





Bogor, 8 Mei 2021



Finadika

Kumpulan cerita narufemsasu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang