Semoga cerita di bawah tidak menyinggung pihak manapun. Ini murni untuk hiburan semata.
Edisi spesial Ramadhan ala narusasu
Malam ini adalah shalat tarawih pertama bagi seorang Uzumaki Naruto di bulan Ramadhan tahun ini. Ia sudah bersiap dengan sarung dan peci yang kemarin diberikan oleh pihak mesjid. Maklum saja, Naruto itu anak yatim piatu jadi ia hanya tinggal seorang diri. Untuk makan juga ia harus bekerja paruh waktu. Untung saja Naruto cukup pintar untuk mendapatkan beasiswa di smanya. Meski ia tidak pintar dengan sendirinya. Sang sahabat dekatlah yang membantunya. Seorang gadis bungsu sang kembang desa Konoha, Uchiha Sasuke.
Sang gadis hanya tinggal berdua dengan sang kakak, Uchiha Itachi. Kedua orangtua mereka telah meninggal 5 tahun lalu. Sungguh kejadian yang mengerikan dan menyayat hati. Sasuke sampai menangis berhari - hari. Jika tidak ada Naruto, mungkin ia tidak akan berhenti menangis. Sejak saat itu, kedua insan berbeda gender tersebut menjalin pertemanan.
"Yooosh.. Aku mau nyamper si teme dulu. Tiap tahun kan selalu tarawih bareng. Sayangnya dia cewek jadi nggak bisa shalat bareng juga. Haha," ujar Naruto siap untuk pergi.
Brukh. Pintu rumah Naruto dikunci agar maling tidak bisa masuk. Padahal ini bulan suci tapi maling masih tetap ada. Ya namanya juga orang jahat. Semoga saja para maling bertaubat. Lagipula Naruto tidak memiliki benda atau harta yang mahal. Hanya televisi tabung 21 inchi. Televisi keluaran tahun 2000an.
"Sa su ke!! Tarawih yuk!!" seru Naruto.
Pintu rumah Sasuke terbuka. Mereka bertetangga. "Harusnya kau ngucapin salam, dobe!" sahut seseorang yang muncul dari dalam rumah Uchiha.
"Hehe. Sorry bos ane lupa. Assalamualaikum. Begitu kan?" kekeh Naruto.
Sasuke berdecak. "Wa'alaikum salam. Kamu mau ngapain ke sini?" tanya Sasuke dengan nada ketus.
"Ya.. Nyamper tarawih dong. Malam pertama tuh pasti penuh banget tuh di mesjid. Sayang lho kalau nggak datang," jawab Naruto tersenyum lebar.
"Kau pergi saja. Aku..aku lagi datang bulan jadi nggak bisa ikut denganmu untuk ke mesjid," tolak Sasuke merasa malu. Wajahnya saja memerah.
Naruto yang sedang berdiri di depan pintu langsung beranjak mundur dan mendongak ke atas langit. "Bulannya tidak datang. Kan sekarang awal bulan Ramadhan, teme," balas Naruto dengan polosnya.
💢"Dasar baka dobe! Bukan bulan yang itu!!" seru Sasuke gemas dan jengkel. Sahabatnya selalu saja aneh dan terkadang bodoh.
"Lalu? Bulan yang mana? Hm?" Naruto kembali bertanya dengan mendekatkan wajahnya pada wajah sang gadis raven.
Blush. "Po-pokoknya datang bulan! Kamu cowok nggak akan tahu!!" balas Sasuke.
Naruto mengedipkan matanya berulang - ulang. Ia masih tidak mengerti.
Tiba - tiba beberapa remaja datang dan memanggil nama si pirang aka Naruto.
"Naruto! Cepat pergi! Hari ini imamnya Pak Ustadz Tobirama. Kita tidak boleh telat!!" seru Gaara menghampiri Naruto yang masih bingung dengan kata datang bulan yang Sasuke ucapkan.
"Iya. Ini juga mau pergi. Tapi teme Sasuke nggak bisa pergi. Katanya lagi datang bulan," jawab Naruto.
Temari mendengus. "Gaara, bawa Naruto kemari!" pinta Temari, kakak perempuan Gaara. Gaara menarik tangan Naruto.
"Tapi Sasuke kan.. " Naruto menolak.
💢"Na ru to!! Sasuke tidak bisa ikut kita shalat tarawih. Kau itu keras kepala sekali!!" seru Sakura. Ia ingin menjewer telinga Naruto tapi ia sudah berwudhu.
"Memangnya kenapa?" tanya Naruto masih tidak mengerti.
Sakura berusaha untuk tenang. "Kami para perempuan itu spesial. Dan datang bulan termasuk hadiah untuk kami," kata Sakura.
Naruto semakin bingung. "Datang bulan? Tapi bulannya tidak ada. Kamu juga bisa lihat, kan, Sakura?"
Doeng. Semua teman Naruto sweatdrop dengan tingkah dan perkataan Naruto. Dia itu bodoh apa polos? Begitu pikir semua temannya.
Sasuke sangat ingin memukul si pirang. "Cepat kalian bawa Naruto. Katakan padanya kalau perempuan datang bulan itu tidak boleh shalat tarawih, shalat fardhu, berpuasa juga tidak boleh. Naruto harus diajari lagi," kata Sasuke merasa sedih dengan kondisi kebodohan teman pirangnya yang diam - diam ia sukai. Ia menghampiri Naruto dan teman - temannya.
Naruto tersenyum. "Begitu ya. Bilang dong dari tadi. Dasar teme aneh!" celetuk Naruto tanpa sengaja menyenggol bahu Sasuke.
"Argh!! Wudhuku batal!! Aku harus wudhu lagi dong!!" teriak Naruto panik.
"Salah sendiri menyenggol bahu perempuan," ucap Sasuke, tersenyum dan kembali masuk ke rumahnya.
Semua teman Naruto kembali sweatdrop. "Ayo ke mesjid. Seret si kuning itu. Jangan lupa bawa dia ke tempat wudhu. Dia kan suka lupa sudah wudhu atau belum," ujar Shikamaru.
The end
Pendek banget ya
Mau lanjut apa cuma segini?
Ini ide yang thor dapat pas lihat status di fb dan lagi di toilet. Ide dadakan thor. Versi Islami. Hehe. Moga reader suka.Wassalam
Bogor, 12 April 2021
Finadika
Marhaban ya Ramadhan
KAMU SEDANG MEMBACA
Kumpulan cerita narufemsasu
Fiksi PenggemarHanya kumpulan cerita narufemsasu di saat thor gak mood ngetik fanfic lain