My Beautiful Roomate 5Hari yang ditentukan oleh kedua orangtua Naruto untuk mempertemukannya dengan sang calon jodoh telah tiba. Walau usianya masih sangat muda, kedua orangtuanya telah memilihkan gadis dari keluarga baik - baik yang pasti akan disukai oleh putra mereka. Namun sang putra menolak dengan alasan tidak bersedia dijodohkan. Jadilah Naruto meminta pertolongan kepada teman sekamarnya aka Sasuke untuk menjadi kekasih bohongannya.
Asrama laki - laki di hari Minggu selalu sepi, namun hari Minggu ini seisi asrama tidak sesepi biasanya. Hal itu membuat Naruto dan Sasuke tidak bisa menjalankan rencana mereka di asrama. Sasuke harus berganti pakaian di tempat lain, yakni di toilet umum.
Sudah 45 menit Naruto menunggu di luar toilet. Kakinya sudah kesemutan akibat berdiri terlalu lama. Ia malah disangka remaja mesum karena terlalu lama berdiri di depan toilet umum.
"Ck ck ck. Si teme itu lama sekali sih! Aku tidak mau datang telat!" keluh Naruto.
"Maaf lama menunggu," ucap seseorang kepada Naruto. Seorang gadis cantik bersurai raven panjang dengan dua melon besar di dadanya berdiri di belakang Naruto.
Naruto menoleh pada sang gadis, lalu mengedipkan matanya berulang kali. "No-nona siapa?" tanya Naruto. Matanya yang tadi berkedip - kedip menjadi melotot mengagumi sosok cantik di depannya yang sedang berdiri manis.
"Ini aku, teman sekamarmu. Baru ditinggal 45 menit saja sudah lupa. Dasar dobe!" celetuk gadis itu berjalan meninggalkan Naruto dengan langkah anggunnya. Ia tersenyum tanpa diketahui oleh Naruto.
"Eh?!" Akhirnya Naruto sadar bahwa gadis yang baru saja berdiri di depannya dan sedang berjalan menjauhinya adalah Sasuke, teman satu kamarnya. "Sa-Sasuke?!"
Gadis yang dipanggil dengan nama Sasuke itu menoleh ke arah Naruto dan sambil menghentikan langkahnya. "Ya?" sahut Sasuke tersenyum manis pada Naruto.
Blush. Deg deg deg. Panah asmara ditembak langsung ke dada kiri si pirang.
"Kau Sasuke?" tanya Naruto tidak percaya. Ia melangkah mendekati Sasuke.
Sekali lagi Sasuke tersenyum. Ada maksud lain dari senyuman itu. 'Semoga saja si dobe pirang membatalkan perjodohannya dan lebih memilihku,' suara hati Sasuke. Namun sedetik kemudian isi hatinya berubah. 'A-apa yang kupikirkan? Naruto tidak tahu aku perempuan. Ah..bagaimana ini? Tapi aku.. "
Naruto tersenyum lalu menggandeng tangan Sasuke. "Ayo, sayang! Kita temui kedua orangtuaku dan batalkan perjodohanku dengan gadis pilihan mereka!" ajak Naruto dengan penuh semangat. Ia begitu bahagia bisa melihat sosok teman sekamarnya yang sedang mengenakan pakaian perempuan.
Sasuke hanya menuruti ke mana langkah Naruto membawanya pergi.
'Aku sudah tidak tahan lagi. Biarkan saja Sasuke itu laki - laki. Aku sudah jatuh cinta berulang kali padanya. Aku tak mau dia yang manis jatuh ke pelukan gadis ataupun laki - laki lain,' isi hati Naruto.
Kedua sejoli itu berjalan bergandengan bak sepasang kekasih. Sasuke tidak keberatan dengan tindakan Naruto saat ini. Malah ia merasa sangat nyaman dan dirinya serasa kembali hidup menjadi seorang gadis tulen. Bayangkan saja Sasuke harus bersekolah dan tinggal di kawasan yang hanya dihuni oleh kaum adam yang liar, kasar dan berbau. Tentunya bau pria yang maskulin. Tapi bagi Sasuke, bau Naruto yang paling wangi.
Di dalam kereta yang sempit, dengan cekatan Naruto menjaga Sasuke dari sentuhan para pria hidung belang yang tak beradab. Wajah keduanya memerah saat tak sengaja wajah mereka berada begitu dekat. Posisi mereka adalah berdiri saling berhadapan di dalam kereta yang penuh dengan penumpang. Hari Minggu jadi banyak orang yang pergi berlibur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kumpulan cerita narufemsasu
FanfictionHanya kumpulan cerita narufemsasu di saat thor gak mood ngetik fanfic lain