Sahur bareng Ayank
Bahasa non baku. Ada bahasa daerahnya meski hanya kata tambahan.
Denting jam berbunyi menandakan pukul 3 dini hari. Seorang wanita muda tengah membangunkan suaminya yang sedari tadi dibangunkan tapi tidak bangun - bangun.
"Nar, bangun, Nar! Nar!" kata sang istri aka Uzumaki Sasuke.
"Ukh.. "
Akhirnya sang suami pun bangun. Ilernya menempel di sarung bantal. Sasuke ingin merasa jijik tapi bagaimanapun, pria berambut pirang itu adalah suaminya sejak 3 minggu yang lalu.
"Eh? Sasuke? Kenapa bisa ada di sini?" tanya sang suami aka Uzumaki Naruto. Mirip orang hilang ingatan.
"Umur masih 25 tapi udah pikun. Ckck." Sang istri berdecak.
"Hehe. Aku becanda kok, Sas," ujar Naruto terkekeh.
"Kamu mau sahur sama apa? Ayam goreng tepung, ayam goreng biasa, ayam geprek, ayam kari, opor ayam, ayam kecap apa ayam hidup?" tanya Sasuke.
"Semuanya boleh tapi jangan ayam hidup. Nanti aku nggak bisa makan dong, yank," jawab Naruto. Ia menarik tangan istrinya.
"Lepas, Nar. Aku mau masak. Kamu mau sambal juga?" tanya Sasuke lagi.
"Jangan bilang kalau kamu mau masak ayam yang tadi kamu sebutin?" tanya Naruto.
"Ya nggaklah. Aku mau masak ayam kecap aja. Ada selada buat lalapannya. Sambal tinggal bikin. Kamu mau bantu apa cuma ngomong di sini?" Sasuke berkacak pinggang.
"Bobo lagi boleh?" kekeh Naruto.
Sasuke menghela nafas. "Lebih baik kamu mandi dulu, Nar, biar udah sahur bisa santai."
"Mandi? Besok aja ah. Dingin. Kita kan tinggal di kaki gunung," tolak Naruto.
"💢Kamu jangan mau enaknya aja, ya. Cepat sana mandi!" seru Sasuke menarik tangan Naruto.
Naruto menyeringai. "Oke, aku mandi. Tapi aku mau minta sesuatu sama kamu, say."
"Jangan minta yang aneh - aneh," kata Sasuke dengan wajah memerah.
"Panggil aku sayang atau abang. Aa juga boleh. Masa suami istri manggil nama sih, yank? Meski umurku beda 3 bulan sama kamu, yank. Suami lebih muda 3 bulan kan tetep aja harus kamu hormati." Naruto mulai berceramah.
"Iya, aa. Puas?" Naruto melotot pada Naruto.
Naruto malah cekikikan. "Gitu dong, neng. Aa jadi makin cinta sama neng." Ia memeluk Sasuke.
"Udah udah. Aku mau masak, a. Sana mandi!" Sasuke melepaskan pelukan suami mesumnya.
"Siap nengku sayang." Naruto pun berdiri dan berjalan berdampingan dengan Sasuke.
Naruto mandi sementara Sasuke masak.
Waktunya sahuuuur.
"Wooow.. Ini menu makan sahur kita hari ini, yank?" Mata Naruto berbinar - binar. Ia duduk di kursi.
"Bukan, buat seminggu," jawab Sasuke duduk berhadapan dengan Naruto.
"Kurang banyak atuh kalau buat seminggu mah, neng," balas Naruto.
Sasuke berdiri dan mengambilkan nasi dan ayam kecap untuk suaminya lalu menyerahkannya.
"Udah ngomongnya. Kita makan sekarang. Nanti keburu imsyak, aa," ujar Sasuke.
"Siap, neng geulis(neng cantik)." Naruto tersenyum sambil mengedipkan sebelah matanya.
Keduanya pun makan sahur bersama. Tak lupa membaca doa sebelum makan. Naruto makan dengan lahap. Ia tak menyangka jika istrinya bisa masak makanan enak. Padahal ia hanya tahu jika sang istri adalah perempuan yang sibuk bekerja. Beruntung dirinya mendapatkan istri secantik dan sepintar Sasuke meski Sasuke itu tsundere.
Sebelim menikah dengan Sasuke, Naruto pernah berhubungan dengan Sakura tapi Sakura berselingkuh. Mereka pun putus. Lalu setengah tahun kemudian Naruto berkencan dengan Hinata. Lagi - lagi ia putus. Alasannya karena uang. Naruto tak sanggup pacaran dengan gadis dari kalangan sultan. Kerjaannya hanya menghabiskan uang di salon, belanja dan jalan - jalan. Bisa bangkrut dong tuh si Naruto. Jadilah Naruto putus dengan Hinata. Padahal Hinata sampai menangis tak rela ditinggal Naruto. Sayangnya Naruto tidak mau nanti menyesal. Bukannya menikah, ia malah hidup sengsara.
Naruto beruntung. Selama dua tahun melajang, teman sepermainannya yang dulu tomboynya melebihi pemain sepak bola di tv, kembali lagi ke kota hujan(latarnya di Bogor). Sasuke baru kembali dari Taiwan setelah menjadi tkw selama 3 tahun di sebuah perusahaan di Taiwan. Ia mengundurkan diri dari pekerjaannya karena rindu dengan ibunya dan tahu jika teman sepermainannya telah melajang. Diam - diam Sasuke menyukai Naruto. Tapi Sasuke tak berani mengatakannya. Jadi ia memilih untuk kuliah di luar kota dan bekerja di luar negeri.
Yang namanya jodoh nggak akan ke mana. Sasuke pun dilamar oleh kedua orangtua Naruto. Kemudian mereka menikah dengan hiburan organ tunggal. Kedua mertuanya menyanyi di atas panggung. Untung saja Naruto tidak. Ia tak suka pria suka goyang dengan biduan. Kalau Naruto begitu, ia akan menendangnya. Mungkin area vitalnya yang akan ia tendang.
Cukup sekian saja cerita di awal puasa ini. Terimakasih banyak buat reader yang bersedia untuk mampir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kumpulan cerita narufemsasu
FanficHanya kumpulan cerita narufemsasu di saat thor gak mood ngetik fanfic lain