Bukan Pengantin Pengganti 6

360 31 14
                                    

Narufemsasu

Bukan Pengantin Pengganti 6

Malam yang menyedihkan bagi seorang Namikaze Sasuke. Ia mabuk berat karena masalahnya dengan sang suami tidak kunjung selesai. Hal yang paling membuatnya menderita adalah Sasuke tidak ingin diceraikan oleh suaminya tapi suaminya akan menceraikannya dua bulan lagi. Makanya ia bersikap dingin agar terbiasa hidup tanpa Naruto. Selama ini ia selalu menjadi istri yang baik tapi nyatanya Naruto tak pernah menganggapnya.

Pintu kamar ditutup. Sasuke sudah masuk ke dalam kamarnya. Ia pun duduk di lantai dengan memeluk kedua lututnya. Menangis. Hanya itu yang bisa ia lakukan sekarang. Mabuk tak menghilangkan masalahnya.

"Hiks.. Hiks.. Naruto bodoh. Kenapa aku masih mencintainya? Dia akan menceraikanku tanpa sebab. Hiks.. Hiks.. Tapi sekarang dia akan menceraikanku karena aku tidak mengacuhkannya. Hiks.. Hiks.. Dengan begitu aku bisa pergi dengan tenang. Hiks.... Hiks.." lirih Sasuke. Ia bangkit dan berjalan menuju tempat tidurnya. Namun ia malah terjatuh ke lantai tapi ia terus berjalan hingga sampai di tempat tidurnya.

"Jauh sekali kasurku ini. Ah, kasur ini sangat dingin. Ac sudah kumatikan. Selimutnya juga sudah tebal. Aku lupa kalau aku butuh kehangatan dari seseorang," gumam Sasuke sudah berhenti menangis.

"Aku tahu diri siapa aku. Toh selama ini dia hanya mencintai wanita penghianat itu. Aku ini apa? Mimpi bagiku untuk bisa menjadi penghuni hatinya. Bahkan aku tidak bisa tidur dengannya. Padahal aku ingin sekali merasakan kehangatannya saat ia memelukku dulu sebelum kami menikah dan dia tidak mengenal Hinata."

Flash back on

Naruto berlari ke arah Sasuke dengan riang gembira.

"Sasuke!!" teriak Naruto.

Sasuke yang sedang duduk dan membaca novel pun langsung menoleh.

"Hn?"

"Hinata menerima pernyataan cintaku!"

Sasuke terkejut tapi ia tersenyum.

"Syukurlah. Kau tidak mau memelukku?"

"Maafkan aku. Hinata bilang aku tidak boleh menyentuh perempuan lain selain dirinya."

Jleb. "Be-begitu ya. Selamat ya."

"Ye! Akhirnya aku dan Hinata jadian! Aku senang sekali!"

Sasuke tersenyum getir.

"Mulai sekarang aku akan selalu bersama Hinata. Pergi ke mall, belajar dan semua hal dengan Hinata. Jadi, jaga dirimu ya, Sasuke. Kalau kau menikah, undang aku. Daah!"

Naruto pun pergi dengan hati gembira tanpa memikirkan seseorang yang sedang bersedih.

"Sad ending ya. Sesak tapi dia bahagia. Haah.. Takdirku begini ya. Selalu sad ending."

Sasuke menahan air mata yang hendak membasahi pipinya.

Flash back end

"Kau memang suamiku tapi kau bukan suamiku, Naruto. Aku.. Aku membencimu!!!" teriak Sasuke.

Naruto mendengar semua gumaman Sasuke. Apalagi teriakannya. Dadanya terasa sakit saat Sasuke menolaknya. Terlebih Sasuke berteriak bahwa ia membencinya.

"Apa yang harus kulakukan, Sasuke, agar kau tetap mencintaiku?" pikir Naruto. Bingung.
.
.
.
.
.
.
.
Keesokan harinya.

Sasuke bangun dengan rasa sakit di perut. Ia bergegas pergi ke kamar mandinya yang berada di dalam kamarnya. Ia pun muntah akibat kebanyakan minum semalam.

Kumpulan cerita narufemsasu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang