Edisi Gabut

394 29 9
                                    

Mau dikurban?

Di suatu hari tepatnya beberapa hari lagi sebelum hari raya kurban aka Idul Adha. Kesembilan biju sedang berkumpul di suatu tempat yang gelap.

"Heh, Hachibi, maksudku Gyuki. Kok kamu diem aja sih? Kan beberapa hari lagi kamu mau dikurban?" tanya sang biju ekor dua aka Matatabi.

"Apa? Emangnya aku harus ngapain? Toh yang dikurbankan bukan aku. Mentang - mentang kepalaku kayak kepala sapi. Enak aje main kurbanin aje," jawab Gyuki sang hachibi biju.

"Soalnya aku dengar salah satu dari kita bakal dikurbanin di hari raya kurban tahun ini," ujar Shukaku sang biju ekor satu.

"Masa sih? Apa di dunia manusia udah nggak ada hewan kurban lagi?" ungkap Isobu sang biju ekor tiga.

"Katanya sih begitu," sambung Saiken sang biju ekor enam.

Kurama sang biju ekor sembilan datang setelah beberapa detik menghilang. "Kalian jangan maen percaya sama berita hoaks. Itu menyesatkan," tambah Kurama langsung duduk di tengah seakan dirinya adalah seorang bos.

Son Goku pun menambahkan, "Itu bukan hoaks, ekor sembilan. Kamu tanya aja sama hokage ketujuh si Naruto. Dia lagi kekurangan hewan kurban."

"Apa? Desa Konoha tak mungkin kekurangan hewan kurban. Lagian mereka bisa ngurbanin salah satu shinobi yang badannya gendut," jawab Kurama menuju pada Chouji.

"Kan bisa aja kamu yang dikurbanin, Kurama," ucap Chomei sang biju ekor tujuh.

💢"Kagak mungkin lah. Naruto terlalu sayang padaku. Masa aku dikurbankan. Enak saja," elak Kurama. Ia sangat percaya diri bahwa dirinya sangat berarti bagi Naruto sang hokage ketujuh.

Kokou sang biju ekor lima tersenyum sinis. "Jangan percaya pada manusia. Musyrik lho. Haha." Dia malah tertawa.

Saiken sang biju ekor enam ikut berbicara, "Benar yang dikatakan Kurama. Kurama mana mungkin dikurbankan. Mungkin di antara kita yang jadi kurban. Tapi kalau menurutku sih.." Saiken melirik pada Gyuki. "..si ekor delapan yang cocok jadi hewan kurban."

"Kok ane sih? Ente kagak salah ngomong kan?" ungkap Gyuki jadi berbicara dengan logat Arab Betawi.

"Bisa aje elu, Gyuki. Badan elu kan besar. Iya gak, guys?" tanya Matatabi.

"Iya, betul!" jawab semua biju serentak.

"Kalau gitu, ane mau kabur aja ke laut. Daripada dikurbanin. Bye teman - teman. Ane cabut dulu! Kalau tuh si Killer Bee nanyain, jawab aje kalau ane pergi nyari jodoh buat lebaran Idul Fitri nanti!" seru Gyuki menghilang.

Sekian obrolan absurd para biju. Sekarang beralih pada bapak lurah tercinta kita yang sedang menyiapkan hewan kurban bersama istri keduanya. Di sini sang bapak lurah punya 4 istri. Hinata, Sasuke, Sakura dan Shion. Tadinya masih ada 2 lagi yang mau Naruto nikahin tapi istri kedua ngamuk. Takut jatah bobo barengnya dikurangi. Bisa repot kan?

"Yank, sapinya udah dinamain belum? Aku kan juga ikut kurban lho tahun ini," ujar Naruto sang bapak lurah dari desa Konoha tercinta.

"Udah, kang. Namanya Uzumaki Naruto kan?" Sang istri kedua menuliskan nama suaminya sebagai nama si sapi yang akan dikurbankan.

"Atuh ya nggak nama akang juga, neng. Nanti kalau akang yang ganteng ini dikurbanin, neng gimana? Gak bisa ehem ehem lho," rayu sang hokage.

Sang istri kedua aka Sasuke. Sasuke gendernya perempuan ya di cerpen ini. "Biarin. Neng tinggal cari akang yang lain aja. Tuh abang raikage udah ngantri. Dia mau sama istri pertama akang. Sama neng juga pasti mau. Kan neng gak kalah cantik," jawab sang istri kedua.

Naruto mengusap kepalanya. "Jangan atuh, neng. Akang tuh cinta mati sama neng. Masa neng mau ninggalin akang yang ganteng dan gagah ini? Apalagi sama si raikage. Dia udah tua, neng. Masih lebih gagah akang atuh," ucap Naruto. Takut kehilangan sang istri kedua.

Sasuke tersenyum miring. "Tapi teh Hinata mau sama abang raikage. Hn?"

"Apa?! Tak bisa dibiarkan. Siapapun yang merusak haremku, akan kukirim ke dunia lain!" seru Naruto mengaktifkan mode saninnya lalu pergi.

Sasuke berdiri sambil berbisik pada si sapi yang diberi nama Uzumaki Naruto. "Ne, Naruto sapi. Neng gak mau berbagi suami. Seandainya tuh si akang dobe tahu kalau ketiga istrinya punya selingkuhan, mereka bakal ditalak nggak ya? Kan kalau mereka ditalak, cuma neng yang jadi istri akang dobe. Bener gak, sapi Naruto?"

Si sapi pun menjawab seolah mengerti curahan hati sang istri kedua hokage ketujuh. "Mooo." Artinya tuh, "Kumaha sia we lah. Da aing mah rek dikurbankeun iyeuh. Lain urusan aing!" Artinya gimana kamu saja karena aku mau dikurbankan. Bukan urusanku.


Tamat apa lanjut?

Cuma cerita iseng karena thor mau tidur eh anak bangun. Tadinya mau up cerita yang lain eh malah nulis cerita gaje ini. Harem Naruto. Hehe

Kumpulan cerita narufemsasu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang