My Beautiful Roomate 4

458 42 11
                                    


My Beautiful Roomate 4

Besok Naruto akan membawa Sasuke ke hadapan orangtuanya untuk membatalkan perjodohannya dengan gadis pilihannya. Jadi hari ini ia dan Sasuke pergi ke mal untuk membeli beberapa pakaian dan wig. Naruto meminta Sasuke untuk menyamar sebagai kekasihnya. Tentu saja si raven berambut ekor ayam itu harus diubah penampilannya. Berpakaian perempuan dengan wig panjang yang senada dengan rambut aslinya.

Di sinilah pasangan teman satu kamar itu berada. Di toko pakaian perempuan. Naruto tidak tahu harus memilih pakaian yang mana karena dia adalah laki - laki.

"Heh, teme. Kau pilih saja sendiri. Aku tidak mengerti pakaian perempuan," pinta Naruto, bingung dengan pakaian yang banyak dengan berbagai jenis dan warna.

Sasuke mengernyitkan alisnya. "Apa? Kenapa harus aku yang memilih bajunya? Aku kan laki - laki juga. Kau saja yang pilih!" tolak Sasuke. Padahal ia sudah gatal. Sangat ingin memilih pakaian yang ada di depannya tapi ia harus menahan hasratnya. Saat ini ia sedang menjadi laki - laki.

Naruto menghela nafas. "Aku panggil penjaga toko saja. Biar dia yang pilih. Nanti kau coba." Ia memanggil penjaga toko yang berada tak jauh darinya.

"Memanggil penjaga toko? Seleraku kan tinggi. Huh," umpat Sasuke dengan suara pelan. Ia memilih beberapa pakaian yang menurutnya bagus dan sesuai untuknya.

Ketika Naruto datang bersama penjaga toko, mereka terkejut atas tindakan Sasuke. Sasuke sedang memegang beberapa helai pakaian.

"Kau pilih sendiri juga, kan?" ungkap Naruto, geli melihat tingkah Sasuke yang tsundere.

Blush. "A-aku hanya asal pilih saja!" cetus Sasuke dengan wajah memerah.

'Manis.. ' batin Naruto. 'Sayangnya dia laki - laki. Aku nggak mau belok. Aku masih ingin punya anak dan istri seorang perempuan. Tapi aku malah nolak perjodohan dari kedua orangtuaku.'

"Coba kau pakai, Sasuke!" pinta Naruto seraya mendorong tubuh Sasuke agar masuk ke ruang ganti.

Sasuke berdecak kesal. "Hn. Ini juga mau nyoba. Kau jangan terpesona padaku!" gumam Sasuke dengan wajah datarnya.

Naruto memutar matanya. "Tidak akan. Cepat masuk, teme!"

Sasuke pun memasuki kamar ganti. Matanya berbinar memandangi beberapa helai pakaian yang sangat ingin ia kenakan.

Taraaa. Si raven sedang mencoba pakaian yang pertama. Ia ke luar dari kamar ganti.

"Heh, dobe! Bagaimana?" tanya Sasuke kepada Naruto yang sedang menatap ke arah lain.

Naruto sontak menoleh ke arah Sasuke. Kedua matanya terbelalak saat melihat penampilan sang rekan satu kamarnya yang sangat berbeda.

"Can..tik," ucap Naruto, spontan.

Blush. Wajah Sasuke memerah dan tersipu. Namun ia segera kembali ke mode datarnya. "Aku tidak cantik, dobe!" seru Sasuke masuk ke dalam kamar ganti lagi.

"Kenapa si teme cantik sekali sih? Padahal dia itu laki - laki. Ah.. " desah Naruto. Ia bingung sendiri.

Selama tiga kali Sasuke mencoba pakaian yang tadi ia pilih. Selama tiga kali juga Naruto memuji Sasuke dengan kata cantik.

"Aku sudah mencoba ketiga baju itu. Kau lebih suka yang mana, dobe?" tanya Sasuke memegang baju yang tadi ia coba.

"Ng.. Bawa ketiga baju itu ke kasir. Aku akan membayarnya. Ayo teme!" jawab Naruto sambil menarik tangan Sasuke.

Sasuke cengo. "Eh?! Untuk apa? Aku kan cuma satu hari jadi pacar bayaranmu, Naruto! Ini terlalu banyak!" tolak Sasuke.

"Buat nanti saja. Siapa tahu kau jadi suka crossdressing," balas Naruto. Akal sehatnya sudah hilang. Ia malah menyeret Sasuke ke kasir dan membayar baju yang Sasuke tadi coba.

Kumpulan cerita narufemsasu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang