Pasangan Kekasih

2.1K 132 44
                                    

Hari Sabtu termasuk akhir pekan. Seharusnya libur bukan berada di sekolah mengerjakan tugas osis.

Begitulah dirinya, Uchiha Sasuke, seorang ketua osis sma Konoha yang super sibuk menjelang acara kemping musim panas nanti.

Lelah, letih, lesu, lunglai, loyo. Itu yang Sasuke rasakan saat ini. Jika tidak ada orang itu maka kondisinya akan lebih parah. Ternyata kekuatan cinta mengalahkan segalanya. Tapi tidak begitu juga.

Sasuke harus mengecek semua informasi siswa yang akan menjadi pengurus osis yang baru. Padahal ia baru beberapa bulan menjadi ketua osis tapi itu yang harus ia lakukan. Calon pengurus osis berikutnya harus lebih bisa mengatur dan pintar melebihi dari seorang Uchiha Sasuke.

Sasuke melirik kepada seorang pemuda yang sedang tertidur di sofa di dalam ruang osis. Pemuda itu adalah kekasih dari sang ketua osis, Namikaze Naruto. Nama pemuda berambut pirang yang selalu terlihat tampan bagi Sasuke.

Naruto tertidur karena kelelahan membantu Sasuke. Jadi Sasuke hanya diam melihat kekasihnya tertidur.

Satu jam kemudian.

Pekerjaan osis telah selesai. Hari sudah gelap. Sasuke tampak lelah. Ia enggan untuk membangunkan kekasihnya tapi ia harus pulang.

"Naruto, bangun! Sudah malam nih. Dobe! " panggil Sasuke. Tapi Naruto masih tidur. "Dobe, ayo bangun. Dobe! "

Sasuke menggoyang - goyangkan pundak Naruto agar bangun, tapi masih saja tetap tidur.

"Dasar tukang tidur! Aku pulang duluan saja!" seru Sasuke meninggalkan Naruto yang masih berbaring di atas sofa. Namun saat ia hendak melangkah, langkahnya terhenti akibat sang kekasih yang mendadak bangun dan menarik tangan Sasuke.

"Jangan tinggalin aku, teme chan! Aku kan takut gelap. Apalagi minggu lalu aku bertemu sama hantu!" Naruto mengigau.

Sasuke tersenyum tanpa diketahui oleh Naruto. Sasuke berbalik badan. Tangan mulusnya mengusap surai pirang sang kekasih. Ia menyibakkan poni sang kekasih. Terlihat bekas luka di dahinya. Luka akibat menolong dirinya.

Cup. Sasuke mengecup bekas luka itu dengan bibir ranumnya.

"Dobe, maafkan aku. Kau jadi punya bekas luka setelah menolongku. Aku.. Selalu merepotkanmu, " lirih Sasuke. Perlahan air matanya menetes.

Set. Sepasang mata biru langit sang kekasih terbuka. Tak sengaja tetesan air mata itu mengalir mengenai pipi Naruto.

"Teme. Kenapa kau menangis? " tanya Naruto terkejut, bingung dan khawatir.

Sasuke tersentak dan hendak bangun. Tadi ia menundukkan kepalanya dengan badan membungkuk ke arah Naruto.

Dengan cepat Naruto menarik tubuh ramping gadisnya yang berisi di bagian atas dan bawah ke dalam dekapannya sehingga Sasuke berada di atas tubuh Naruto yang sedang berbaring di atas sofa.

"Na.. Naruto! A.. Apa yang kau lakukan? "

Sasuke terkejut. Ia menggeliat ingin lepas dari pelukan sang kekasih meski ia tidak bisa lepas.

"Diamlah, Sasuke. Aku ingin memelukmu seperti ini. Kalau kamu nggak diam, si kurama bisa nyerang kamu lho, " racau Naruto tersenyum mesum.

"Kurama? Rubah ekor sembilan itu? Dia hanya ada di anime, dobe. Ini dunia nyata, " kata Sasuke masih berusaha untuk bangun meski sia - sia hasilnya.

Puk. Naruto menarik tubuh Sasuke. Mendekapnya dengan erat. Menciumi wangi parfum yang tadi ia pakai karena belum mandi. Mereka masih berada di sekolah, tepatnya di ruang osis.

"Aku ingin memelukmu seperti ini, teme. Kau wangi, hangat dan juga empuk, " ujar Naruto mendekap Sasuke.

"Empuk? A.. Aku bukan bantal, dobe!" sanggah Sasuke dengan wajah merona. Ia dari tadi memberontak agar lepas dari cengkeraman sang kekasih. Padahal dalam hati ia sedang bersuka cita bisa menempel dengan kekasihnya yang super tampan dan mesum.

"Ya. Dadamu empuk. Pas kena dadaku jadi hangat dan boing boing gitu. Hehe, " kata Naruto tertawa.

"Dasar mesum! Ini masih di sekolah, dobe! " seru Sasuke berusaha menenangkan diri. Jujur saja ia sangat nyaman berada di pelukan Naruto. Dadanya yang bidang, badannya wangi meski bercampur dengan keringat. Dan juga ia tidak habis pikir dengan kekasihnya. Sesuatu di bawah sana sangat keras dan mengenai harta karun milik Sasuke.

"Kita pulang yuk, teme? Kau terlihat sangat lelah. Aku khawatir sekali, " kata Naruto masih memeluk gadisnya tanpa berniat melepaskannya.

"Hn. Gendong aku ya. Aku pegal dari tadi duduk terus. Gendong, " rengek Sasuke dengan manja.

Blush. Kelemahan dan kesukaan terbesar Naruto adalah sikap manja sang kekasih. Sasuke jarang bermanja - manja padanya jadi saat gadis tsundere itu bersikap manja, dengan senang hati Naruto akan memenuhi keinginan sang kekasih. Walaupun harus mendaki gunung Everest dan mengarungi samudra pasifik.

"Baik, tuan putri. Nah, bangunlah. Aku akan menggendongmu, " ujar Naruto.

Sasuke pun bangun dan berdiri. Ia tadi berada di atas tubuh Naruto. Sasuke segera mengambil tas sekolahnya dan juga sweaternya.

"Aku sudah selesai. Jadi.. Gendong aku dari sini sampai naik bus nanti ya, " pinta Sasuke dengan pose imutnya.

Deg. Panah cinta mengenai hati sang pemuda berambut pirang itu. Ia tidak tahan dengan sikap manja sang kekasih.

"Siap, cantik. Kau pasti lelah kan? "

Naruto menggendong Sasuke di punggungnya. Ia hafal betul dengan sikap gadisnya jika sudah manja seperti ini. Artinya Sasuke sudah sangat lelah. Naruto sebagai wakil dan kekasih juga tunagan akan selalu siaga menjaga Sasuke.

"Iya, dobe. Aku lelah. Dan juga.. Punggungmu bagus. Narutoku memang keren. Zzz.. "

Setelah Sasuke mengeluarkan isi hatinya memuji kekasihnya, ia tertidur di gendongan Naruto.

"Aku memang keren, Sasukeku. Selamat tidur. "

Pasangan narusasu pun ke luar dari gedung sekolah menuju halte bus. Tanpa mereka ketahui, sepasang mahluk tak kasat mata memerhatikan adegan mereka dari dalam ruang osis hingga ke luar gedung.

"Sayang, aku juga ingin digendong, " kata sang hantu perempuan.

"Aduh, Izuna. Kau kan bisa terbang. Ngapain aku gendong? " tolak sang kekasih yang juga hantu berambut putih.

"Iih.. Ayank Tobirama kok gitu! Aku iri sama dua remaja itu. Waktu masih hidup, kita kan bisa hidup bersama." Sang hantu masih merengek.

"Iya iya. Kalau kakakku Hashirama tidak menikahi kakakmu, Madara, maka kita akan hidup bersama. Bukannya mati bunuh diri. "

"Hm. Yang penting sekarang kita bisa hidup eh salah. Gentayangan bersama. Benar kan, Tobirama? "

"Em. "

Sepasang hantu itu pun menghilang. Lenyap dari pandangan.






The end





Gaje banget ya
Hehhee
Hanya cerita iseng

Kumpulan cerita narufemsasu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang