Bukan Pengantin Pengganti 4

372 40 25
                                    

Bukan Pengantin Pengganti 4

Sasuke terus berjalan menyusuri trotoar dengan hati sakit dan perasaan yang begitu sedih. Semua hal yang ia lakukan selama ini tak pernah Naruto hargai. Sebagai suami, Naruto memang memberinya nafkah lahir yang tak pernah kurang. Bahkan Sasuke bisa menabung sisa dari uang yang Naruto berikan dalam jumlah banyak. Lagipula ia membeli baju dan benda - benda yang ia inginkan dengan uangnya sendiri dari upah mengajar di guru tk. Meski gajinya tidak besar tapi itu cukup untuk memenuhi kebutuhannya sehari - hari dan menabung untuk kuliah di luar negeri.

"Hn, aku harus segera memutuskannya. Aku akan cerai dengannya tanpa ia tahu. Lagipula Naruto tidak pernah menyukaiku dan menganggapku sebagai istrinya. Mungkin sebagai perempuan juga. Aku memang pengantin pengganti Hinata. Malangnya nasibku," gumam Sasuke, nelangsa. Hati sedih tapi ekspresi wajahnya masih tetap datar.

Brukh. Tanpa sengaja Sasuke menabrak seseorang yang sedang berdiri di depan mobil.

"Maaf, aku tidak sengaja menabrakmu," kata Sasuke sesopan mungkin.

Orang yang Sasuke tabrak menoleh. "Ah, Sasuki chan!"

"Sasuki chan?" beo Sasuke.

"Ini aku, Jugo, teman kuliahmu. Masa kamu lupa sih?" kata orang itu. Tersenyum.

"Oh, Jugo si playboy. Sedang apa kamu di sini?" Sasuke baru ingat.

"Aku sedang memikirkan kado untuk ulang tahun anak perempuanku, Yui chan. Dia besok berulang tahun," jelas Jugo tersenyum ramah.

"Bukannya banyak jenis hadiah yang bisa kamu beli? Misalnya boneka, baju atau mainan lain," usul Sasuke.

"Gimana kalau kamu ikut aku aja maksudku bantu aku cari kado untuk Yui chan? Seleramu kan bagus, Sasuki chan?" tawar Jugo.

"Boleh saja tapi jangan panggil aku dengan Sasuki chan. Aku tidak suka," jawab Sasuke.

"Baik, Sasuke. Ayo. Mallnya di depan kita!" ajak Jugo menunjuk sebuah mall yang letaknya tepat di depan mereka.

"Oke."

Sasuke dan Jugo pun pergi dan masuk ke dalam mall tersebut. Mereka berbincang - bincang seperti suami istri. Hanya Jugo pria yang dekat dengan Sasuke selain Naruto.

"Jadi kamu sudah cerai dengan Shion. Maafkan aku karena aku bertanya hal yang pribadi," kata Sasuke merasa tak enak hati.

"Tak apa. Shion wanita yang cantik tapi dia lebih memilih karir sebagai bintang film. Daripada kami bertengkar dan berselisih paham, lebih baik kami bercerai meski kami saling mencintai. Itu yang terbaik bagi kami," ucap Jugo. Tersenyum getir.

"Pasangan yang saling mencintai saja bisa berpisah apalagi kalau salah satu tidak mencintai. Sungguh ironi," gumam Sasuke dengan tatapan kosong.

"Pernikahanmu dengan Naruto, berjalan dengan lancar kan? Aku dengar kalian sangat mesra saat di kantor. Bahkan kolegaku yang kebetulan juga koleganya mengatakan kalau Naruto sangat mencintai istrinya," ujar Jugo merasa bahagia.

Sasuke tersenyum sinis. "Begitu ya."

'Si dobe tidak mau orang lain tahu jika kami bukan pasangan penuh cinta. Sialan kau, Naruto. Aku memang harus cerai denganmu,' batin Sasuke menahan sakit hati.

"Itu toko mainan. Ayo kita masuk ke sana, Sasuke!" ajak Jugo tampak semangat.

Sasuke hanya mengangguk. Dada kirinya terasa sakit namun ia sudah bertekad untuk bercerai dengan suaminya karena suaminya tidak pernah mencintainya bahkan menyentuhnya di ranjang pun tidak pernah. Mungkin Sasuke akan jadi janda rasa gadis. Bukan gadis rasa janda. Ia tertawa getir. Kehidupannya memang konyol. Itu yang ia simpulkan saat ini agar hatinya merasa lebih baik.
.
.
.
.
Pukul 20.00 Naruto sudah pulang. Satpam membuka gerbang. Naruto masuk ke dalam rumah setelah menyerahkan kunci mobil pada satpamnya untuk dimasukkan ke dalam garasi mobil.

Kumpulan cerita narufemsasu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang