Pacar Sewaan part 4
Tiga pria tampan dengan surai hitam memasuki kediaman Uchiha yang seperti istana itu. Bukan seperti tapi memang istana. Bentuk bangunannya saja mewah dan besar. Sangat mirip istana, bukan?
Ketiga pria itu tampak tergesa - gesa. Mereka berlari mencari keberadaan sosok wanita yang telah melahirkan mereka.
"Kaa san!!" panggil ketiga pria tampan itu kepada ibu mereka. Mereka mencari ke dalam ruangan yang berbeda. Namun keberadaan sang ibu tidak ditemukan.
Lelah setelah mencari sang ibu, ketiganya pun beristirahat dengan duduk di ruang keluarga. Meminum es jeruk yang disajikan oleh maid keluarga Uchiha.
Ketika meminum es jeruk, sosok yang mereka cari muncul.
"Lho? Obito, Shisui, Itachi? Kapan kalian pulang? Mengapa tidak memberi tahu kaa san? Nanti akan kaa san masakkan makanan kesukaan kalian," kata sang ibu dengan penuh perhatian.
Uchiha Mikoto, nama ibu mereka sekaligus nyonya Uchiha yang baik hati dan tidak sombong.
Ketiga anaknya langsung memeluk Mikoto. Kebetulan Mikoto sedang memegang pot bunga yang kotor penuh dengan tanah.
"Bajuku kotor!" keluh Itachi. Ia tidak suka kotor.
"Ck, hanya kotor sedikit, gondrong," ejek Obito.
"Puf." Shisui menahan tawa.
"Ada apa kalian kemari? Pasti ada sesuatu yang penting, bukan?" tanya Mikoto. Ia menyerahkan pot bunga yang ia pegang kepada seorang maid lalu mencuci tangannya di wastafel yang tersedia di ruangan itu.
"Apa kaa san sudah tahu?" Shisui malah bertanya balik.
"Tahu apa?" Mikoto bertanya lagi. Ia sudah duduk di sofa panjang. Ketiga anaknya duduk di sisi kiri dan kanannya.
"Si bungsu punya pacar!" jawab Obito, Shisui dan Itachi bersamaan.
"Pacar?" beo Mikoto. "Benarkah?"
"Bukan pacar lagi tapi calon suami, kaa san!" tambah Itachi.
"Syukurlah.. Akhirnya si bungsu dapat calon suami juga. Siapapun pemuda itu, dia pasti pemuda yang baik yang mampu mengetuk pintu hati Sasuke yang telah lama terkunci rapat," ucap sang ibu merasa lega dan senang.
"Kenapa kaa san merasa senang?" tanya Itachi heran.
Tak. Shisui menjitak kepala adiknya itu.
"Tentu saja kaa san kita senang, gondrong. Si bungsu yang selalu menolak si Toneri ternyata diam - diam sudah punya pacar," jelas Shisui.
"Tapi pacar adik perempuan kita berbeda dengan kita," sambung Obito. Ia baru saja mengutak atik ponselnya.
"Berbeda bagaimana, nii san?" tanya Itachi dengan tampang bodohnya. Tampang kerennya sebagai artis hilang sudah.
Obito menunjukkan layar ponsel dengan foto seorang pemuda berambut pirang.
"Nama pemuda itu adalah Uzumaki Naruto. Usianya 18 tahun. Dia mahasiswa semester 3. Kuliah dengan cara memperoleh beasiswa. Dia sebatang kara. Tinggal di apartemen kecil, kumuh dan tak terawat. Setiap hari harus membanting tulang agar bisa memenuhi kebutuhan sehari - harinya," jelas Obito secara terperinci.
"Pemuda yang tepat untuk Sasuke kita," celetuk Mikoto, tersenyum senang.
"Apa?!" Ketiga putranya spontan kaget.
"Kenapa, kaa san? Dia kan bukan orang yang sederajat dengan kita," sanggah Itachi langsung mendapatkan jeweran sayang di telinga oleh ibunya.
"Siapa bilang pemuda rajin itu tidak sederajat dengan kita? Pemuda yang bekerja keras sangat cocok untuk Sasuke yang manja dan pemalas. Bukan begitu, Shisui? Kamu kan putra kaa san yang paling pintar," ujar Mikoto.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kumpulan cerita narufemsasu
FanfictionHanya kumpulan cerita narufemsasu di saat thor gak mood ngetik fanfic lain