Narufemsasu
Sakura terbangun di dalam kamarnya. Ia bangkit dan duduk berbaring. Di dekatnya ada sang adik yang sedang duduk dengan ekspresi wajah cemas. Sasuke pun memberikan air putih padanya.
Glukh glukh. Sakura meneguk habis air putih yang adiknya berikan.
"Kakak.. " lirih Sasuke. Ia merasa sangat bersalah. Walaupun ia dan sang kakak berada ibu, tapi Sakura sangat menyayanginya.
"A-aku..tidak tahu harus bilang apa, Sasuke. Calon suamiku tidak mencintaiku. Ibuku menjadi wanita idaman lain seorang pria beristri. Mengapa ini terjadi padaku? Selama ini.. Hiks.. Hiks.. "
Sakura pun menangis. Tak tahu lagi apa yang ia rasakan. Sangat sedih dan sakit hati.
Sasuke pun ikut menangis. "Kakak.. " Lalu Sasuke meraih tubuh Sakura ke dekapannya. Memeluknya dengan erat. "Maafkan aku, kakak. Maafkan aku karena aku telah mencintai jodoh kakak. Aku.. Aku sangat mencintai Naruto tapi aku tidak ingin kakak bersedih," ungkap Sasuke.
"Tidak, akulah yang salah. Naruto juga mencintaimu tapi aku memaksa kalian berpisah. Hiks.. Hiks.. " balas Sakura.
Pelukan terlepas. Mereka saling mengelap air mata satu sama lain.
"Maafkan aku, Sasuke," kata Sakura merasa tidak enak hati.
"Kakak tidak salah," balas Sasuke.
Keduanya pun tersenyum. Naruto melihat interaksi adik kakak itu dari dekat pintu kamar mereka.
'Sakura tidak salah tapi ibunya yang salah karena telah menjadi seorang pelakor dan mau memisahkanku dengan Sasuke,' batin Naruto. Ia pun melangkah masuk menemui kedua gadis yang nasibnya entah akan bagaimana karena ibu mereka terkena kasus merebut suami wanita lain.
Sasuke menoleh. "Naruto? Aku pikir kamu sudah pulang," kata Sasuke.
"Aku hanya ingin menyelesaikan kasus ibu kalian. Nyonya Mebuki bisa masuk penjara atas kasusnya sekarang. Jabatannya pun akan dicopot," ujar Naruto berdiri di samping Sasuke dan memegang kedua pundaknya.
"Naruto, apa kau bisa membantu ibuku agar ibu tidak dipenjara?" pinta Sakura.
"Susah juga. Ibumu kan yang bersalah karena telah menerima perasaan si Danzo tua bangka itu. Kalau saja ibumu tidak menerimanya maka ibumu tidak akan menjadi tersangka," jelas Naruto menolak permintaan Sakura.
Bukh. Sasuke berdiri. "Kamu harus tetap menolong ibu kami, Naruto! Setidaknya jangan sampai ibu dihukum hingga masuk ke dalam penjara," pinta Sasuke dengan wajah serius.
Naruto mengernyitkan alisnya. 'Dia sudah dijahati oleh nyonya Mebuki tapi masih tetap mau menolongnya. Sasuke memang yang terbaik,' batin Naruto merasa kagum.
Set. Naruto meraih tangan Sasuke dan memeluknya. "Aku pasti akan menolong nyonya Mebuki, Sasuke. Asalkan kau tidak meninggalkanku," ucap Naruto.
"Terimakasih, Naruto. Aku mengandalkanmu," balas Sasuke. Merasa lega.
Sakura merasa dadanya sesak. Ternyata Naruto memang sangat mencintai adiknya. Dilihat sekilas saja sudah bisa tahu.
'Mereka memang saling mencintai. Aku tak mau jadi penghalang cinta mereka,' batin Sakura, tersenyum miris. 'Yang penting ibu tidak boleh masuk penjara.'
Di kantor kepolisian sedang diselenggarakan musyawarah antara Danzo, Mebuki dan Mei Terumi. Mei Terumi adalah istri muda Danzo. Istri tuanya telah meninggal beberapa waktu lalu. Mereka merundingkan masalah perselingkuhan di antara Danzo dan Mebuki agar kasusnya tidak sampai ke rana hukum. Jangan sampai ada pihak yang masuk penjara. Terutama Mebuki. Ia adalah seorang walikota. Namun apalah daya. Pemerintah pusat telah memecat Mebuki saat tahu bahwa dirinya telah menjadi wanita idaman lain dalam rumah tangga Danzo. Seorang pengusaha kaya dan terkenal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kumpulan cerita narufemsasu
FanficHanya kumpulan cerita narufemsasu di saat thor gak mood ngetik fanfic lain