My Beautiful Roomate 2

520 42 15
                                    

My Beautiful Roomate 2






Naruto dan Sasuke pun tiba di depan asrama.

"Turunkan aku, dobe. Aku harus segera pergi bekerja. Ini sudah terlambat," pinta Sasuke.

"Iya, iya," Naruto menurunkan Sasuke di depan pintu asrama.

Sasuke segera berlari dengan cepat tapi ia malah terjatuh.

"Huft." Naruto menahan tawa. Sasuke mendelik. Kakinya terasa sakit. Tadi kakinya terkilir jadi tidak bisa berjalan.

Set. Naruto berjongkok. "Akan kubantu, teme," tawar Naruto dengan senyumnya yang ramah.

Blush. "Ti tidak usah. Aku bisa berjalan sendiri kok," tolak Sasuke dengan wajah memerah.

Naruto terkejut. 'Wa wajahnya memerah. Manis sekali!' batin Naruto. Ia tersenyum lalu. Tanpa sadar Naruto menyentuh kening Sasuke.

"A apa yang kau lakukan?! Ja jangan sentuh aku!" seru Sasuke tak suka disentuh oleh orang lain.

Naruto mendengus. "Wajahmu merah. Kupikir kau sedang demam, teme."

Sasuke langsung memalingkan wajahnya tapi Naruto malah mendekatkan wajahnya dengan wajah Sasuke.

Saat Sasuke menoleh bibir mereka bertemu dan tanpa sengaja mereka malah berciuman.

Cup. Blush. Keduanya segera menjauh. Namun ada sensasi aneh yang mirip seperti sengatan listrik yang Naruto rasakan saat bibirnya menempel.

"A apa yang kau lakukan, dobe?! Dasar mesum!" teriak Sasuke. Ia pun berdiri dan berjalan dengan terhuyung meninggalkan Naruto yang diam mematung.

"Sial. Kenapa bibirnya terasa manis? Apa aku sudah gila?!" umpat Naruto setelah sadar dari keterdiamannya. Lalu ia berdiri untuk menyusul Sasuke yang telah lebih dulu berjalan meninggalkannya. "Sasuke! Tunggu aku!"

Sasuke mendengar suara Naruto yang sedang berjalan di belakangnya.

Deg deg. 'Ciuman tadi.. Itu ciuman pertamaku. Dasar dobe bodoh mesum!' umpat Sasuke merasa sangat malu.

Naruto berhasil menyusul Sasuke karena langkah Sasuke yang terhuyung dan lambat. Dengan sigap Naruto membopong Sasuke. Meski menolak, Naruto tetap memaksa Sasuke. Akhirnya Sasuke menurut pada Naruto. Lagipula akan memakan waktu lama jika berjalan seorang diri. Apalagi dia harus segera pergi bekerja paruh waktu.

Brakh. Naruto membuka pintu kamar asramanya. Ia masuk terlebih dahulu barulah Sasuke.

"Kau duduk di tempat tidurmu. Aku akan mengambil air hangat dan antiseptik untuk mengobati lukamu," pinta Naruto.

Sasuke duduk di atas tempat tidurnya. Ia membuka sepatu dan juga kaos kaki. Keadaannya sangat kacau. Ia benar - benar dibully habis - habisan.

Tak beberapa lama Naruto pun datang dengan membawa sebaskom air hangat, handuk kecil serta kotak obat. Asrama tempat mereka tinggal sangat lengkap.

Naruto meletakkan tasnya di atas kasur.

"Akan kuobati lukamu itu, Sasuke. Sayang sekali kalau wajah cantikmu dipenuhi lebam dan luka," kata Naruto mulai mengobati Sasuke.

Blush. "A aku tidak cantik! Aku laki - laki, dobe!" seru Sasuke tersinggung disebut cantik oleh Naruto.

"Ya terserah. Yang penting lukamu harus kuobati. Kau diam saja agar cepat selesai. Bukannya kau harus bekerja paruh waktu?" sahut Naruto. Ia mengobati luka Sasuke dengan perlahan.

"Aw!" Sasuke meringis. "Pelan - pelan, dobe!"

Naruto tersenyum. "Maaf. Kau ini laki - laki tapi sakit segini saja sampai teriak."

Kumpulan cerita narufemsasu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang