Narufemsasu story
Narufemsasu story Ramadhan
Local version
Part 2
Naruto dan Sasuke sudah duduk di teras depan rumah Sasuke. Berbagai macam makanan untuk berbuka sudah tersedia di atas meja. Sasuke sengaja buka puasa di luar agar tidak jadi fitnah karena berduaan dengan seorang cowok yang jadi idola satu kampung Konoha. Naruto kan sedang naik daun. Bahkan dia setara dengan jonin. Ia sering dipanggil di akademi ninja untuk sekedar membantu mengajarkan ninjutsu dan taijutsu. Para cewek pun sangat sering mengerumuninya. Baik itu kunoichi maupun cuma cewek biasa yang kegatelan minta anusnya digaruk sama pedang samehada.
Sasuke menghela nafas untuk kesekian kalinya. Rasanya masih kayak mimpi bisa berduaan lagi dengan Naruto. Rival sekaligus cowok yang selama ini diam - diam ia sukai. Gimana nggak diam - diam? Sasuke tuh cewek dengan gengsi yang tinggi. Mana mau nyatain perasaan cintanya. Gengsi atuh. Jangan samakan dengan author yang nembak temen sekelas pake surat cinta yang endingnya bikin malu sampai sekarang kalau ketemu. Untungnya cuma ketemu 3 kali selama 15 tahun ini. Sorry thor malah curhat. Baca dango blonde naruto. Itu cerita cinta thor zaman smk yang penuh halu. Udah curhatnya. Malu dibaca reader yang masih jones eh salah masih muda.
Makanan yang tersedia di atas meja tadinya hanya yang Naruto bawa. Berhubung ada tetangga yang baik hati, ia ngasih makanan buat buka pada Sasuke. Jadi makananya lumayan banyak untuk dimakan berdua.
Dug dug dug. Allahu akbar Allahu akbar. Adzan magrib pun berkumandang.
"Alhamdulilah," ucap Naruto dan Sasuke bersamaan.
Kemudian mereka membaca doa buka puasa. Setelah itu Sasuke mengambil kurma yang beberapa hari lalu diberi oleh Gaara. Tapi sesuatu yang mengejutkan terjadi.
Cup. Naruto mengecup pipinya. Blush. Sasuke kaget sekaligus merona.
"A-aa ngapain?! Ke-kenapa nyium pipi neng?" tanya Sasuke malu.
"Kan kata pa ustadz berbukalah dengan yang manis - manis," jawab Naruto sambil mengambil kurma yang sedang Sasuke pegang lalu memakannya.
"Ta-tapi harusnya makan kurma atau minum teh manis atuh, a. Kenapa harus nyium neng? Bukan muhrim!" cetus Sasuke dengan wajah cemberut. Padahal ia sebenarnya sangat senang.
"Ih neng. Neng kan manis. Jadi aa cium pipi neng. Neng kan pacar aa. Boleh atuh cium sekali mah," jawab Naruto sambil tersenyum menggoda Sasuke.
Wajah Sasuke masih memerah. "Pacar? Siapa bilang neng mau jadi pacar aa? Ogah. Aa mah banyak cewek yang suka. Hinata aja suka sama aa. Terus dulu teh aa bilang suka sama Sakura. Naha atuh ari sekarang aa suka sama neng? Neng kan cuma kunoichi yang penuh dosa. Nggak kayak mereka. Udah mah cantik, bukan mantan penghianat. Neng kan pernah mau ngehancurin kampung kita," jelas Sasuke panjang lebar.
"Jadi.. Neng gak mau jadi pacar aa, gitu?" tanya Naruto lagi dengan raut wajah kecewa.
Jleb. Sasuke merasa dadanya bagai ditusuk pedang pas melihat Naruto kecewa gitu. Padahal apa susahnya bilang iya. Toh Sasuke juga punya perasaan yang sama dengan Naruto. Meuni jual mahal.
"Ng..itu.. " Sasuke tidak bisa bicara. Lidahnya kelu kayak habis makan seblak kepedesan.
"Kalau gitu.. " Naruto kembali ngomong tapi malah digantung. Kan neng Sasu jadi tambah bingung. Pengennya nerima tapi dia merasa insecure. "..gimana jadi istri aa aja? Biar kita bisa bebas ngapa - ngapain. Berduaan juga kalau setan mampir kan gak takut dosa. Udah nikah mah malah ibadah kalau mesra - mesra sama pasangan. Gimana?"
Blush. Wajah Sasuke yang udah merona kini semakin memerah. Naruto malah melamarnya. Tuh kan Sasuke makin suka sama si pirang itu karena langsung sat set sat set. Ditolak jadi pacar malah pengen jadiin istri. Tapi.. Sasuke mah banyak tapinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kumpulan cerita narufemsasu
أدب الهواةHanya kumpulan cerita narufemsasu di saat thor gak mood ngetik fanfic lain