Part 1
Local version
Mohon maaf karena thor membuat versi lokal. Jadi akan ada bahasa dari berbagai daerah. Karena thor bagian dari negara Indonesia. Suka sama semua bahasa. Tolong jangan tersinggung karena author tidak bermaksud menghina siapapun.Sebentar lagi kan lebaran, semua cewek di kampung Konoha pada bikin kue. Tak terkecuali kembang desa Konoha. Siapa hayoh? Hyuga Hinata? Bukan. Haruno Sakura? Bukan. Yamanaka Ino? Juga bukan. Berhubung authornya sangat ngefans sama yang namanya aa Uchiha Sasuke, jadi di kampung ini aanya diganti jadi teteh atau neng. Neng Sasuke. Cewek terwow di kampung Konoha. Terwow tuh ya tercantik, termanis, terpintar, terkuat, terhebat. Pokokna mah ter semua lah. Tuh ke luar kan logat sundanya.
Yang namanya hari raya tuh pasti istimewa dan harus ada yang namanya makanan. Mau itu makanan berat, ringan ataupun kue. Nah, hari ini para cewek cantik di kampung Konoha lagi pada sibuk bikin kue buat lebaran. Toko bahan kue aja ampe digulung sama mereka. Empat kunoichi cantiknya. Siapa lagi bukan Sasuke, Hinata, Sakura dan Ino. Tenten ke mana? Dia lagi pergi misi dengan Rock Lee. Tadi mereka habis ngantri minyak goreng. Ngantrinya lama. Dapetnya mah kagak. Kalah sama emak - emak yang suka nyerobot.
"Kok cuma kita berempat? Emangnya kunoichi kampung ini cuma kita ya? Ke mane aje kunoichi yang lain?" tanya Sakura. Heran. Logat orang Betawi.
"Aduh, mpok. Mereka tuh sibuk banget. Mudik atau pergi ke mana gitu sama pacarnya. Emang kita, masih pada jomblo!" jawab Ino dengan logat Jawa.
"Ma-maafkan aku, Ino. A-aku udah punya pacar kok," potong Hinata. Ia warga lokal keturunan. Di kita mah disebutnya warga chinese gitu.
Deg. Sasuke terkejut. Jantungnya berdebar kencang kayak udah lari maraton gitu.
"A-aku duluan ya," kata Sasuke sebelum meninggalkan ketiga temannya. Ekspresi wajahnya berubah.
"Itu si Sasuke kenapa? Mendadak pergi," gumam Ino.
"Mungkin kebelet pipis kali," tambah Sakura.
Hinata hanya diam.
.
.
.
.
.
Sasuke pun tiba di rumah. Beruntung rumahnya tidak hancur saat perang dunia shinobi keempat waktu itu. Jadi dia bisa tinggal di sana.Srekh. Suara kantong kresek yang Sasuke letakkan di atas meja. Hari ini niatnya cewek berambut hitam kebiruan itu mau buat kue lebaran. Tapi mendadak moodnya turun. Padahal lagi nggak men.
"Si dobe itu, apa dia nerima cinta dari Hinata? Yang bener aja. Dia semalam kan koar koar bilang cinta. Masa udah pacaran sama Hinata?" gerutu si manis jembatan Konoha eh salah si manis Sasuke.
Sasuke pun duduk di sofa setelah pergi dari dapur. Hatinya masih sakit sekaligus penasaran.
"Apa iya si dobe teh nerima cinta dari Hinata?" Nah ke luar tuh logat sundanya. "Atuh kalau gitu mah namanya teh playboy. Ngakunya cinta sama aku, tahunya dia malah pacaran sama cewek lain. Awas ya, digeprek geura sia ku aing(digeprek kamu oleh saya. Ini bahasa kasar karena Sasuke kesal)!"
Tok tok tok. Terdengar suara orang mengetuk pintu. Bisa sih mengetuk jendela tapi si tamu ogah deh kalau mengetuk jendela. Takut jendelanya pecah. Kecuali kalau jendelanya terbuat dari besi dan baja. Kayak lagu istrinya Ahmad Dhani. Hatiku ini.. Bukanlah hati yang tercipta dari besi dan ba-Stop. Suara author nyempreng. Kagak bisa nyanyi authornya. Padahal pengen jadi sinden kayak Rina Nose. Oke, forget it.
Sasuke pun duduk termenung. Melamunkan kejadian semalam saat pulang sholat tarawih, Naruto berlari mengejarnya terus dia bilang kalau dia menyukainya.
Wajah Sasuke pun merona. Ia merasa senang sekaligus malu. Masalahnya tuh semalam si neng Sasuke teh malah nggak jawab. Sasuke langsung cabut karena malu dan tidak enak hati pada Hinata. Maklumlah, Sasuke kan cewek super peka. Ia tahu kok kalau Hinata naksir si bule keturunan jawa sunda itu dari kecil. Sasuke kan jadi bingung ditambah dia merasa insecure karena ia mantan ninja pelarian yang mau ngehancurin desa. Apa kata dunia kalau Naruto si pahlawan pacaran sama penjahat? Mantan penjahat ya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kumpulan cerita narufemsasu
FanfictionHanya kumpulan cerita narufemsasu di saat thor gak mood ngetik fanfic lain