Polisi

1.3K 231 220
                                    

Ini kedua kalinya gue bantuin Salma, Tian dan Chris latihan. Sorry to say tapi gue agak kesel sama Salma karna dia dateng telat.

"Besok gak usah latihan kalo datengnya telat." Kata George to the point. Salma cuma ngangguk sambil ngeluarin gitarnya.

"Coba tunjukin kalian udah sampe mana latihannya?" Seru Reece.

"Belom latihan bang." Kata Tian.

"Belom?" Tanya gue.

"Kan ada waktu 2 hari buat latihan loh." Samber George.

"Latihan gak harus di tempat kursus aja. Di rumah kalo ada waktu ya kumpul latihan." Tambah Reece. Ini macem ospek aja.

"Yaudah mulai aja, udah mau abis waktunya. Ruangan mau dipake sama yang lain." Kata gue. Mereka bertiga ngangguk.

Gue, Reece dan George tugasnya dampingin dan ngajarin mereka bertiga. Karna bang Mekel udah nitipin amanah ke kita buat bikin mereka menang, kayanya gampang buat 2 cowo tapi susah buat Salma yang agak males latihan.

"Aduh.." Rintih Salma sambil kibasin tangannya.

"Lo gapapa Sal?" Tanya Si Tian itu.

"Lanjut gak ada manja-manjaan."

Gilsss Georgeeeee. Aku padamu.

Setelah kurang lebih 1 jam ngajarin mereka, kita bertiga keluar dan ngasih wakti 30 menit buat mereka olah hasil latihan hari ini.

"Nanti kalo udah waktunya pulang, pulang aja ya." Kata Reece sambil nutup pintu.

Gue ngehembusin nafas dan nepok pundak George.

"Bisa gak ya kita pulang bawa nama baik tempat ini?"

"Gue gak yakin."

"Harus lebih keras ngajarin ke mereka." Kata Reece.

"Lu aja yang kelembutan." Sahut George sambil jalan.

Bener sih kalo diliat-liat George ngajarnya sedikit keras dan Reece masih ada lembutnya. Kalo gue? Tergantung mood hahahaha.

"Kita omongin ke bang Mek kali, ini yakin mau dilanjut?" Tanya Reece.

"Percuma, kayanya bang Mekel udah fiks sama mereka."

"Yaudah lah ya, kita ikutin aja." Jawab gue.

Mereka berdua ngangguk.

"Ngerujak kuy." Ajak Reece.

"Wah ayoo udah lama." Samber George.

"Yoklah."

Kita bertiga jalan keluar dari gedung kursus ini dan nyebrang ke sebrang jalan, dimana ada tukang rujak yang mangkal disana.

"Bang 3 porsi ya." Kata Reece.

"Okee siap." Jawab tukang rujak semangat.

Gue narik satu bangku buat duduk, disusul sama George. Lain cerita sama Reece yang keliatan kepo abis sama pembuatan rujaknya.

"Makan dimana ya?" Tanya George.

"Emperan depan bank aja kali." Samber Reece.

"Boleh tuh seru sambil liatin orang lewat."

"Iya kan Aurora jarang liat orang lewat, dikurung mulu sama ajudannya."

"Sialan lo." Gue mukul pelan pundak George sampe dia ketawa kecil.

"Yok lah Ra. Biar Jorj yang bayar." Kata Reece sambil narik gue.

"Weh sialan lu kampret!" Seru George.

Abang-Abang // 1DTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang