Kita semua lagi makan malem, Niall sibuk ngoceh tentang kecemasanya dia mau try out.
"Yaelah Yell, santai aja sih nilai kan cuma angka." Sahut gue.
Waduh kayanya dia gak terima, liat aja dia langsung melototin gue.
"Heh walaupun cuma angka, tapi jaman sekarang apa-apa tuh pake angka ya." Sahutnya.
"Gak juga kadang pake nomer." Timpal Louis.
"Iyee, nomer togel contohnya." Sahut bang Harry.
Gue, bang Zayn dan bang Liam ketawa pelan, gak tau tuh si Niall kayanya lagi PMS dia garang banget malem ini, kaya kak Ros.
"Terus gimana yell lu mau ambil tawaran beasiswa di luar negeri?" Tanya bang Liam.
Lagi dan lagi.
Jujur gue selalu sedih kalo ngomongin tentang beasiswa nayell yang di luar negeri. Kek, BERARTI GUE BAKAL DITINGGAL DONGG HUAAA...
"Aurora gak usah khawatir, kan disini masih ada gue." Kata bang Harry.
"Iya Ra, atau lu mau home schooling?" Tanya bang Liam.
"Ga deh, gue gak sedih Niall minggat, malah seneng stok makanan gak abis mulu."
"Yeuh bangke."
Pluk!
"Nayell!!" Teriak gue karna timpukan potongan timun tepat nemplok di muka gue.
"Yell...." Kata bang Liam penuh penekanan.
"Lagian lambenya Aurora ngeselin. Lagian kenapa sih selalu gak terima kalo gue ini suka makan. Makanan itu kebutuhan yaa saudara-saudara."
"Tapi cuma lu yang kebutuhannya gak ada abisnya." Sahut bang Lou.
"Nah sepakat." Ledek gue.
Niall muterin bola matanya.
"Lu ngapa jen, diem aja. Nahan berak lu?" Seru bang Harry.
Lah ya bener bang Zayn diem aja dari tadi.
"Lambe mu har.."
"Kenapa Jen? Kalo ada utang bilang. Sebut nama gue."
"Emang lu mau bayarin Lou?" Tanya Niall.
"Kaga lah, gue lempar masalah keuangan ke Liam." Sahut bang Louis santai.
Hadehh.
"Jadi gini gengs.." kata bang Zayn mulai naro sendoknya.
"Katakan saja abi." Jawab bang Harry.
"Malem ini gue harus konfirmasi.."
"Apaaan weh!" Seru gue gak sabar.
"Wah kayanya ngehamilin anak orang nih." Celetuk Niall.
"Gak bener nih bujang, diem-diem nanem benih." Timpal bang Harry.
"Ngomong Zayn.." kata bang Liam gak sabaran.
"Iya ini gue mau ngomong, makanya pada diem dulu kek." Kata bang Zayn.
"Jadi--"
"Jadi.." lanjut bang Louis pake nada ngeledek.
"Diem Lou, gue sundut lu pake rokok." Oceh Harry.
Hahaha.
"Jadi malem ini tuh gue harus konfirmasi."
"Konfirmasi apa?" Tanya Niall.
"Buset diem dulu napa!" Bentak gue. Yang lain langsung diem, oke manjur juga ternyata.
KAMU SEDANG MEMBACA
Abang-Abang // 1D
Fanfic"Punya abang gesrek semua." petikan quotes kilat dari Aurora Stylikhoran Payne Linson. *** Di khususkan buat orang yang halunya tingkat internasional seperti author pastinya xixi. Yang mengidap halu tidak m...