Boomerang

2.2K 275 250
                                    

Hujan deras banget akhirnya gue berhenti di ruko yang tutup sambil nunggu hujan reda.

"Ujannya bakal lama nih gimana? Mau terobos aja atau engga?" Tanya dia. Romeo.

"Jangan bahaya ege."

Dia ketawa pelan.

"Kenapa?" Tanya gue.

"Ege?"

Gue pun ikut ketawa kecil, sambil ngelirik jam ke pergelangan tangan gue.

Jam 4!

Gue semakin takut.

"Nanti gue bantu ngomong deh sama Niall."

"Engga usah, nanti gue aja. Gue udah nyiapin alesan kok." Jawab gue.

"Apa tuh?"

"Kerja kelompok."

"Hahahha nakal juga lu." Jawab dia ngacak rambut gue.

HEH ROMEO!

"Pake nih jaket gue."

"Engg--"

"Gue gak suka ditolak." Jawab dia senyum sambil nyampirin jaketnya.

Gue neguk saliva gue kasar waktu ngeliat kaos dia yang basah dan nampakin roti sobeknya. Buru-buru gue alihin pandangan gue ke jalanan, takut ketauan sama dia.

"Besok lu sekolah?" Tanya dia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Besok lu sekolah?" Tanya dia

"Sekolah, kenapa engga?"

"Kan seragam lu basah."

"Gue punya cadangan kok."

"Ohh."

Setelah itu dia nyandar di rolldoor ruko dan natap ke depan gitu.

"Sini."

Dia narik gue ke belakang dan ngebuat gue sejajar sama dia dan ikut nyandar di rolling door ruko ini.

"Yakin gak mau terobos aja? Udah sore, nanti lu dimarahin sama nyokap, bokap lu loh."

"Nyokap bokap gue udah gak ada." Jawab gue pelan sambil senyum.

Ekspresi Romeo langsung berubah drastis dan langsung ngadep gue gitu.

"I'm so sorry." Kata dia pelan dengan tampang merasa bersalah? Maybe.

"It's okay." Jawab gue senyum.

"Maaf banget, gue gak tau sumpah."

"Iya gapapa."

Dia masih natap gue.

"Beneran yakin nih, lu gak mau terobos aja?"

"Engga, nanti lu sakit gimana?"

"Oh ya, nanti lu juga sakit. Gue sih strong."

Gue ketawa kecil ngeliat logat dia. Pantes banyak yang suka.

Abang-Abang // 1DTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang