Lulus

658 105 90
                                        

1,6 tahun kemudian,,

"AAAAA GW KETERIMA!" Teriak Liora.

"Aaa congrats!!!" Sahut gue sambil meluk Liora.

Hari ini adalah hari buka amplop bareng-bareng, amplop yang isinya keputusan keterima engganya di universitas, amplop pertama yang dibuka adalah punya Liora. Kita duduk melingkar di halaman belakang rumah gue, ya bang Liam nyuruh gue sama temen-temen buat buka amplopnya di rumah gue aja, sekalian bang Liam masak-masak sama mba Maya. Calon kaka ipar hihi.

"Giliran lu Elz." Kata Liora.

"Astaga semoga gue keterima di UI juga." Kata Elza sambil buka amplop pelan-pelan.

Elza meluk surat yang baru aja dia ambil.

"Ya lord deg-degkan." Kata Elza sambil nahan air matanya.

Dia mulai buka lipetan suratnya dan ngeliatin suratnya lama banget, yaduh.

Gue, Budi, Blake sama Liora saling pandang karna ngerasa sedih liat Elza yang diem aja.

"It's okay Elz." Kata Liora nepuk pundak Elza. Kita semua ngangguk buat ngeyakinin itu.

Elza senyum tapi mau nangis gitu.

"GW DITERIMA!" Teriak Elza tiba-tiba. Sontak kita ikut teriak dan Elza meluk gue sama Liora bersamaan.

"Gak bisa berkata-kata." Kata Elza sambil ngusap air matanya.

Selanjutnya giliran gue yang buka amplopnya, ini bakal rejeki banget kalo gw keterima di UI dan bakal satu kampus sama Nayell hiks.

Gue agak deg-deg kan, soalnya yang gw ambil ini jurusan Ilmu Komunikasi. Mata gue mendelik sempurna waktu liat tulisan "Di terima."

Gue langsung loncat dan yang lain ikut loncat juga.

"Aaaaaa! Bunda Ayah!" Teriak gue sambil nangis. Gak nyangka bangettttt.

Liora sama Elza meluk gue erat banget, akhirnya kita bisa satu kampus, satu prodi pula.

"Nanti ngekost bareng ya pokoknya." Oceh Elza. Gue ngangguk antusias.

"Aaaa seneng banget!" Oceh Liora masih lompat-lompat.

Setelah selebrasi wkwk, kita duduk lagi dan sekarang giliran Budi sama Blake. Budi sama Blake ambil jurusan yang sama juga, nekat sih emang.

Budi sama Blake buka amplop mereka barengan.

"Yes!" Budi langsung nonjok angin gitu dan ngerangkul gue.

"Keterima." Kata Budi sambil senyum, gue bales senyum dan meluk Budi singkat.

"Selamattt."

"Selamat jugaa jelek." Jawab Budi sambil ngeledek.

Gue mukul Budi pelan. Tiba-tiba pandangan gue teralihkan ke Blake yang cuma senyum aja.

"Gimana Blake?" Tanya Liora pelan.

"Gue gak bisa bareng kalian guys." Kata Blake ngasih suratnya ke Liora, tangannya ngusap rambut Liora sambil senyum.

Kita semua saling pandang terus hening gitu aja.

"Gapapa guys, emang belom rejeki." Kata Blake sambil ketawa.

Gue ikutan sedih dengernya, tapi gue harus ngusulin ide sih abis ini. Gak seru banget kalo satu diantara kita gak bareng.

***

Malemnya kita video call bareng-bareng tanpa ngajak Blake, kita mau diskusiin soal siang tadi. Mata Liora keliatan bengkak abis nangis.  Kata Liora, Blake bakal kuliah di Univ Swasta di New York makanya dia nangis banget.

Abang-Abang // 1DTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang