Adakah rindu hari ini? Yang pelan tapi pasti menyelinap ke dalam hati. Jika bukan merindukanmu, siapa lagi? Tapi entahlah, kamu sama atau justru enggan melanjutkan kisah.
Katamu, lantunkan saja banyak doa. Akupun mengiyakan dan menambahkannya setiap harinya. Kamu? Apakah juga demikian adanya?
Adakah rindu hari ini? Yang sebenarnya sudah lama datang namun tertahan sebab pemiliknya memilih menepi sebentar. Rinduku, ya betul masih milikmu. Masih punya muaranya sebagai tempat pulang dan kusemogakan hingga maut memisahkan.
Katamu, besok kita cari jalan tengahnya sama-sama. Dan aku selalu menantikan hari itu tiba. Sebab apapun keputusannya, aku mau kita mencoba. Meredam segala ego dan mensubstitusinya dengan toleransi juga kompromi hingga kepala panas kita menjadi sama dinginnya.
Adakah rindu hari ini? Dari aku jawabnya iya, dari kamu semoga sama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ingatan yang Betah Mengulang Hadirmu - Dalam Kepala Penuh Disesak Kata ~
PoetryBiarkan catatan ini menjadi jejak tentang rasa yang kini berhasil dihapus jarak dan waktu. Sebab masing-masing kita sudah berada pada titik tanpa perlu berlanjut di paragraf baru. Yaa, dengan satu kata penutup: "selesai". Meski kau tak pernah betul...