Nanti; Kala sapaku betul-betul menjadi ke-engganan paling serius. Atau tulisan yang pernah begitu panjang bercerita perihal kamu memilih tamat, juga tiap tempat yang sempat mengandung hadirmu menjadi biasa saja. Tak ada lagi perih kala menjejak di sana. Dan puisi-puisi tentang pilu seumpama daun yang pasrah melepas pelukan ranting. Oleh tubuh pohon yang juga merelakan, sebab ia tahu betul jika yang pergi tentu akan tergantikan dengan yg baru.
Saat itu aku sudah jelas. Benar-benar melupakanmu. takkan ada lagi setitik pun kenangan yang mampu mengaburkan logikaku seperti dulu-ketika amat mencintaimu.
![](https://img.wattpad.com/cover/128657764-288-k10009.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Ingatan yang Betah Mengulang Hadirmu - Dalam Kepala Penuh Disesak Kata ~
PoetryBiarkan catatan ini menjadi jejak tentang rasa yang kini berhasil dihapus jarak dan waktu. Sebab masing-masing kita sudah berada pada titik tanpa perlu berlanjut di paragraf baru. Yaa, dengan satu kata penutup: "selesai". Meski kau tak pernah betul...