Semua orang pernah lupa, dan berhak lupa, tapi entah kau lupa atau melupa, lucunya kelupaanmu hanya tentang 1 hal yang kuberikan tulus hanya untukmu.
Ya,, aku tau mungkin aku tak sepenting dia dalam ingatanmu, tapi setidaknya itu adalah sedikit sisa tenagaku, yang rela kuperas waktu hanya untukmu, dan nyatanya masih tak kau hargai juga tentang itu.
Mungkin kau memang benar-benar lupa ?
Entah apapun kata dan alasanmu, aku tak menghiraukannya, mungkin akan kucoba tetap hargai itu.
Tapi, ahh.. bodonya aku, yasudah lah, tak perlu lagi kau ingat-ingat soal apa yang selalu aku ingat, karena itu mungkin hanya akan menjenuhkanmu saja, dan aku tak menginginkanmu jenuh karenaku, lagi."Pergiku bukan meninggalkan".
Entah kenapa kalimat itu selalu terbang begitu jelas ditelingaku. Ya, karena pergi yang kau anggap bukan meninggalkan, yang menyisakan gores peluh luka yang sedikit dalam, yang anehnya semakin hari semakin membuka, dan mungkin takkan sempat membaik, ahh enyahlah, aku tak memperdulikannya.
Aku tak mengingatkan ?
Haha, buat apa aku mengingatkan ? Bukan tak sudi mengingatkan akan hal sekecil itu, akan satu hal penting tentangku saja kau tak mampu menyimpannya dalam sela otakmu. Atau mungkin aku saja yang terlalu bertingkah dan berharap-harap agar kau selalu mengingatnya, tapi nyatanya ?
Sudahlah, mungkin seisi otakmu sudah penuh akan kenangannya, dan seakan kenanganku pun kau sisihkan begitu saja tanpa kau pernah sadari itu. Dan mungkin apa yang sempat aku berikan untukmu, masih saja belum sanggup menyita beberapa perhatianmu.
Tapi, lelah sudah tak mampu lagi kubohongi, ahh ya. aku pergi.
![](https://img.wattpad.com/cover/128657764-288-k10009.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Ingatan yang Betah Mengulang Hadirmu - Dalam Kepala Penuh Disesak Kata ~
ŞiirBiarkan catatan ini menjadi jejak tentang rasa yang kini berhasil dihapus jarak dan waktu. Sebab masing-masing kita sudah berada pada titik tanpa perlu berlanjut di paragraf baru. Yaa, dengan satu kata penutup: "selesai". Meski kau tak pernah betul...