Saat kelak nanti yang orang lain sebut sebagai pengingat sebuah harapan, kau akan temukan diriku mengambang diatas permukaan keputusanmu.
Karena semenjak pertama kali aku menjatuhimu cinta, kau masih saja enggan terlena, kau masih berada dalam cinta lamamu dengan orang lain, di hari itu juga aku tahu bahwa sesuatu yang kuberikan untukmu takkan menjadikan apa-apa untukmu.
Aku tak mengutukmu bila suatu nanti kamu temukan dirimu tanpa apa-apa, karena nanti, beberapa sesal pastilah akan penuh sesak di dadamu, entah kamu akan bertahan dengan itu, atau kamu akan menyerah lalu memohon ampun padaku, tapi itu akan bertahan sedikit lama di dalam sana, hingga kamu menyadari bahwa rasa sakitmu hari ini bukan hanya milikmu.
Dan disaat-saat seperti itu, jangan berharap aku akan kembali melihatmu, sebab aku tahu jika itu hanyalah sebagian dari sisa sia-siaku yang tertunda untuk kusesali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ingatan yang Betah Mengulang Hadirmu - Dalam Kepala Penuh Disesak Kata ~
PoesíaBiarkan catatan ini menjadi jejak tentang rasa yang kini berhasil dihapus jarak dan waktu. Sebab masing-masing kita sudah berada pada titik tanpa perlu berlanjut di paragraf baru. Yaa, dengan satu kata penutup: "selesai". Meski kau tak pernah betul...