Hai, Rindu.
Belum maukah kau untuk tenang, dan sedikit bersabar menunggu yang pulang.
Tapi bila engkau masih menjadi arahnya pulang, kau mestinya tak perlu berang.
Sebab sesayang-sayangnya sayang, pasti akan kembali juga bila hati terus mengenang.
Meski terkadang hanya untuk sekedar memandang, tanpa saling berbincang.
Namun bila nanti, ia benar-benar menghilang, siapkah engkau untuk merapikan segala yang pernah terkenang.
Dan membuka lagi hatimu untuk para pendatang; melanjutkan kembali bertualang, dengan seseorang yang juga ingin berjuang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ingatan yang Betah Mengulang Hadirmu - Dalam Kepala Penuh Disesak Kata ~
PoesiaBiarkan catatan ini menjadi jejak tentang rasa yang kini berhasil dihapus jarak dan waktu. Sebab masing-masing kita sudah berada pada titik tanpa perlu berlanjut di paragraf baru. Yaa, dengan satu kata penutup: "selesai". Meski kau tak pernah betul...