Malam mengerucut, sunyi dan ruang hati bergaung.
Lagu yang diputar berulang dan berkelebat-kelebat bayang, hanyalah sejumlah arti yang sejajar dengan sepi.Liriknya memang tak menyebutkan kita, tapi aku bertaruh pasti ini tentang kesedihan.
Entah siapa yang pantas disebut pergi antara kau dan aku, bagiku kehilanganmu tetap pilihan yang tak seharusnya diwujudkan.
Entah siapa yang akan lebih dulu melupakan, di dalam diriku kau masih nama yang sulit tergantikan.
Biar aku memejamkan mata dan melihat kau melangkah pelan-pelan.
Untuk sebuah air mata, jatuh cinta memang tak sebaiknya ada.Dengarkanlah betapa kita terlampau jauh, lagu ini menerjemahkan, sunyi ini menjelaskan.
Di langit kamarku dan malam yang meninggi, senyummu masih yang paling kubanggakan.
Senyummu unggun api tempat rinduku membakar gigil dari pelukan-pelukan yang gagal.
Dan aku, bukan apa pun yang selain engkau dari segala yang tinggal dan meninggalkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ingatan yang Betah Mengulang Hadirmu - Dalam Kepala Penuh Disesak Kata ~
PoetryBiarkan catatan ini menjadi jejak tentang rasa yang kini berhasil dihapus jarak dan waktu. Sebab masing-masing kita sudah berada pada titik tanpa perlu berlanjut di paragraf baru. Yaa, dengan satu kata penutup: "selesai". Meski kau tak pernah betul...