Hai..
Percaya atau tidak, aku mulai menulis sekarang,
Dan ini tentangmu, sungguh hanya kamu.Kita; lemari yang tak bermakna,
Menyimpan puing paling lama,
Bekas luka yang harusnya kau lupa.Dan kini ada sebuah buku tersaji di depanmu,
Namun tunggu, lupakan saja ini,
Ini mungkin hanya akan menjadi teman kantukmu kala kau bahagia, tidak lebih.
Bukan yang terbaik, apalagi berguna, sungguh tidak.Aku takut, benar-benar takut, sebaiknya jangan kau baca,
Tulisan ini kusut, judulnya pun tidak ada,
Yang jelas aku tegaskan ini untukmu.
Suka tidak suka, setuju tidak setuju, ini untukmu.Andai kau lihat aku, sedang menulis tanpa arti,
Hanya untuk setidaknya kau tahu, aku masih suka menulis untukmu,
Dan hanya untukmu, tidak yang lain, tidak dia, tidak aku,
Ini untukmu, cukup untukmu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ingatan yang Betah Mengulang Hadirmu - Dalam Kepala Penuh Disesak Kata ~
PoetryBiarkan catatan ini menjadi jejak tentang rasa yang kini berhasil dihapus jarak dan waktu. Sebab masing-masing kita sudah berada pada titik tanpa perlu berlanjut di paragraf baru. Yaa, dengan satu kata penutup: "selesai". Meski kau tak pernah betul...