Aku pernah membencimu dengan cara yang berbeda, bukan dengan mencaci atau apa, mungkin dengan aku tak memperdulikanmu, itu sudah cukup untukku membencimu, dan aku pikir aku akan terlepas dari segala ingatanku tentang masa kemunafikanmu.
Aku juga tak menyalahkanmu jika dulu kamu memang memiliki nafsu yang lebih untuknya ketimbang denganku, karena itu aku pikir kamu akan mendapatkan hari yang lebih menyenangkan dariku yang hanya sebatas manusia perusak.
Sekarang aku hanya berniat mencintaimu dengan cara yang berbeda. Ah, tidak, bukan cinta tepatnya, entah apapun itu istilah untuk rasa ini, yang jelas untuk sekarang, ijinkanlah aku untuk berjalan berlawanan denganmu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ingatan yang Betah Mengulang Hadirmu - Dalam Kepala Penuh Disesak Kata ~
PoetryBiarkan catatan ini menjadi jejak tentang rasa yang kini berhasil dihapus jarak dan waktu. Sebab masing-masing kita sudah berada pada titik tanpa perlu berlanjut di paragraf baru. Yaa, dengan satu kata penutup: "selesai". Meski kau tak pernah betul...