Aku hanya seorang yang tak mengenal cinta, hidup bagai jiwa tanpa raga. Terombang-ambing dilaut lepas, terdampar dan mati, bahkan sampai matikupun tak ada yang sudi kumiliki.
Aku bukanlah manusia sempurna seperti dalam khayalanmu, aku lepas saat semua menyatu, bagai redupnya matahari dikala terik, aku kelam saat semua tertawa.
Aku hanya debu yang berterbangan tertiup angin, yang tak kuasa memohon hak padaNya, aku juga bukan mesin waktu, yang tak sanggup membawamu pergi dan datang kesebuah masa depan.
Aku tak sehebat yang kau kira, menemanimu disetiap waktu, mencumbu membelai mesra lembut rambutmu.
Aku, hanya biasa-biasa saja yang tak pernah menjadi apa-apa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ingatan yang Betah Mengulang Hadirmu - Dalam Kepala Penuh Disesak Kata ~
PoetryBiarkan catatan ini menjadi jejak tentang rasa yang kini berhasil dihapus jarak dan waktu. Sebab masing-masing kita sudah berada pada titik tanpa perlu berlanjut di paragraf baru. Yaa, dengan satu kata penutup: "selesai". Meski kau tak pernah betul...