Aku; Hati yang Penuh Kelukur. ~

321 17 7
                                    

Aku sampai pada pemahaman bahwa perasaan lebih baik dipendam jika tak siap merasakan kecewa yang lebih pahit dibanding kopi hitam tanpa gula dan susu. Namun, harus bagaimana jika hatiku terlanjur dipenuhi kelukur oleh asa yang diam-diam tumbuh membersamai rasa.

Entah berawal dari mana. Mungkin sejak kutemukan definisi nyaman kala bertukar kata, pun saat kita saling melempar tawa dengan akrabnya. Atau mungkin saja sedari dulu sekali saat pertamakali mengenalmu. Aku tak ingat betul tepatnya kapan. Yang kutahu kini; mencintaimu samadengan membuat seluas-luas kesempatan untuk terluka.

Maka biarkan aku mengistirahatkan perasaan yang terlanjur sakit. Akan kuhapus harapan-harapan yang membuat dada sesak. Aku tak ingin ada lebih banyak lagi kelukur yang membuat hati kian lebam. Sebab aku mengerti, perihal menyembuhkan bukanlah hal yang mudah. Waktu bahkan takkan pernah cukup untuk memulihkannya seperti sedia kala.

Ingatan yang Betah Mengulang Hadirmu - Dalam Kepala Penuh Disesak Kata ~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang